PERBANDINGAN RELAKSASI BENSON DAN RELAKSASI KESADARAN INDERA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUD BANGKINANG TAHUN 2018
DOI:
https://doi.org/10.31004/jn.v2i1.185Abstract
Beberapa therapy relaksasi yang dapat digunakan oleh pasien dalam menurunkan kecemasan seperti relaksasi benson dan relaksasi kesadaran indera, dimana proses ini akan menghambat aktifitas saraf simpatik yang akan menurunkan konsumsi oksigen oleh tubuh dan selanjutnya otot-otot tubuh menjadi relaks sehingga menimbulkan perasaan tenang dan nyaman. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperiment, dengan pendekatan pretest-posttest design with control group, dengan teknik sampel accidental sampling maka ditetapkan 10 orang sebagai sampel kasus dan 10 orang sebagai sampel kontrol. Untuk pengukuran kecemasan pada relaksasi benson dan relaksasi kesadaran indera dilakukan sebelum dan sesudah diberikannya perlakuan dengan menggunakan skala Hamilton Anxiety Ratting Scale (HARS) dengan intervensi diberikan selama 1 minggu. Penelitian dilakukan mulai dari pra terapi, terapi, pasca terapi, dan follow-up. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji t independent. Berdasarkan hasil penelitian, relaksasi kesadaran indera lebih efektif mengurangi kecemasan dibandingkan dengan relaksasi benson dengan p Value 0,00 , 0,005. Oleh karena itu, dianjurkan kepada pihak rumah sakit untuk dapat menerapkan relaksasi ini sebagai alternatif dalam penurunan tingkat kecamasan pada pasien dengan kanker serviks atau tidak yang disertai dengan komplikasi.References
Benson, R. C & Pernoll, M. L. (2008). Buku saku obstetri & ginekologi. edisi 9. Jakarta: EGC.
Benson, H & Proctor, W. (2000). Dasar-dasar respons relaksasi. Bandung: Kaifa.
Corey, G (2007). Teori dan praktik koseling dan psikoterapi. Bandung ; PT. Reflika Aditama
Datak, G. (2008). Efektivitas relaksasi Benson terhadap nyeri pasca bedah pada pasien transurethral resection of the prostate di Rumah Sakit Umum Fatmawati Jakarta. Tesis. Program Pascasarjana Kekhususan Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Depkes (2012). Gerakan perempuan melawan kanker serviks. Diperoleh 20 November 2012 dari http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1668-gerakan-perempuan-melawan-kanker-serviks.
Emilia, O., Kusumanto, A., Hananda, I.P.Y., dan Freitag, H. (2010). Bebas ancaman kanker serviks. Yogyakarta: Media Pressindo.
Green, C. W.,& Setyowati, H. (2004). Seri buku kecil terapi alternatif. Yogyakarta: Yayasan Spritia
Jong, W. D. (2004). Kanker, apakah itu? pengobatan, harapan hidup, dan dukungan keluarga. Jakarta: Arcan
Purwati, dkk. (2010). Perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah terapi relaksasi Benson pada pasien hipertensi. Diperoleh tanggal 17 November 2012 dari http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id
Rasjidi, I. (2007). Panduan penatalaksanaan kanker ginekologi berdasarkan evidence base. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2001). Buku ajaran keperawatan medikal-bedah brunner & suddarth (8thed). Jakarta: EGC.
Sukaca, B.E. (2009). Cara cerdas menghadapi kanker serviks /genius. Yogyakarta: Genius.
Tanjung, M.U & Nasution, M.L. (2012). Faktor internal dan eksternal kecemasan pada pasien kanker serviks di RSUP H.Adam Malik Medan. Diperoleh tanggal 01 Februari 2013 dari http://jurnal.usu.ac.id
Videbeck, S. L. (2008). Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta: EGC