KEJADIAN STUNTING DAN FAKTOR RISIKO (Studi Kasus Kontrol pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir Tahun 2022)

Authors

  • Harry M Damanik Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan
  • Myrnawati Crie Handini Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan
  • Otniel Ketaren Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan
  • Janno Sinaga Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan
  • Masdalina Pane Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan

DOI:

https://doi.org/10.31004/jn.v7i2.17006

Abstract

Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 melaporkan, Provinsi Sumatera Utara merupakan urutan 17 tertinggi prevalensi balita stunted dengan angka 25,8%. Prevalensi balita stunted di Kabupaten Samosir yaitu sebesar 28,4%. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain studi kasus-kontrol (case-control study). Adapun responden dalam penelitian ini adalah balita usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Simarmata dengan jumlah kelompok kasus sebanyak 40 responden dan kelompok kontrol sebanyak 80 responden. Uji Chi-Square menunjukkan ASI Ekslusif berpengaruh signifikan terhadap ¬stunting (p=0.02) OR=2.414 95%CI=1.091-5.341, tinggi badan ibu tidak berpengaruh signifikan terhadap stunting (p=0.76) OR=0.231 95%CI=0.040-1.318, BBLR berpengaruh signifikan terhadap stunting (p=0.002) OR=0.072 95%CI=0.008-0.619, jarak kelahiran tidak berpengaruh signifikan terhadap stunting (p=1.0) OR=1.0 95%CI=0.317-3.151. ASI Ekslusif dan BBLR berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian stunting. Hasil uji regresi logistik ganda menunjukkan faktor risiko paling dominan terjadinya stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata adalah BBLR, dimana anak dengan riwayat berat badan rendah mempunyai risiko terkena stunting 43 kali dibanding anak yang tidak riwayat berat badan lahir rendah. (p=0.003) OR=43.00 95%CI=3.563-519.05. Puskesmas Simarmata telah membuat program pencegahan dan penurunan angka kejadian Stunting berupa deteksi dini ibu hamil dengan Kurang Energi Kronik (KEK), Pengawaasan pemberian makan tambahan (PMT) pada ibu hamil yang mengalami KEK, melakukan edukasi kepada ibu hamil dan ibu menyusui tentang cara mengolahan makanan protein tinggi.

Downloads

Published

2023-07-27

How to Cite

Damanik, H. M., Handini, M. C. ., Ketaren, O. ., Sinaga, J. ., & Pane, M. . (2023). KEJADIAN STUNTING DAN FAKTOR RISIKO (Studi Kasus Kontrol pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir Tahun 2022). Jurnal Ners, 7(2), 1107–1120. https://doi.org/10.31004/jn.v7i2.17006