Hubungan Kecemasan dengan Kesepian pada Remaja Putri Boarding School di Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Provinsi Jambi

Authors

  • Septia Dwi Mawarti Universitas Jambi
  • Nurlinawati Nurlinawati Universitas Jambi
  • Riska Amalya Nasution Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.31004/jn.v7i2.16655

Abstract

Kesehatan mental adalah bagian peenting untuk mencapai kesehatan yang baik. Prevalensi penderita gangguan mental emosianal di Provinsi Jambi adalah sebanyak 3,6% dan sebagian orang yang mengalaminya adalah kelompok remaja. Masa remaja adalah masa transisi atau peralihan, sering mengalami perubahan suasana hati sehingga sangat rentan mengalami kecemasan. Kecemasan menjadi bagian dari problema belajar dan perpisahan pada setiap remaja yang akan mulai memasuki lingkungan baru. Lingkungan tempat belajar yang baru merupakan salah satu hal yang dapat memicu munculnya rasa kesepian. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kecemasan dengan kesepian pada remaja putri boarding school di Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Provinsi Jambi. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode cross sectional. Menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 131 orang dan populasi berusia 12 sampai 15 tahun. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Zung-Self rating Anxiety Scale untuk mengukur kecemasan dan University of California of Los Angeles (UCLA) Loneliness Scale untuk mengukur kesepian. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden mengalami kecemasan ringan yaitu sebanyak 58 orang (47,2%) dan sebanyak 61 (49,6%) orang mengalami kesepian berat. Berdasarkan hasil uji statistic correlation gamma didapatkan nilai p sebesar 0,000 dan r 0,078*. Terdapat hubungan antara kecemasan dengan kesepian pada remaja putri boarding school  di Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Provinsi Jambi. Kata Kunci: Kecemasan, Kesepian, Remaja. Abstract Mental health is an important part of achieving good health. The prevalence of sufferers of mental emotional disorders in Jambi Province is 3.6% and some of the people who experience it are teenagers. Adolescence is a period of transition or transition, often experiencing mood swings so that it is very vulnerable to experiencing anxiety. Anxiety becomes part of the learning and separation problems for every teenager who will start entering a new environment. The new learning environment is one of the things that can trigger feelings of loneliness. The purpose of this study was to determine the relationship between anxiety and loneliness in young women boarding school at Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah, Jambi Province. The type of research used is quantitative with a cross sectional methode. Using a total sampling technique with a total sample of 131 people and a population aged 12 to 15years. The instruments used were the Zung-Self rating Anxiety Scale questionnaire to measure anxiety and the University of California of Los Angeles (UCLA) Loneliness Scale to measure loneliness. The results showed that most of the respondents experienced mild anxiety, namely as many as 58 people (47.2%) and as many as 61 (49.6%) people experienced severe loneliness. Based on the statistical correlation gamma test results, the p value was 0.000 and r 0.078*. There is a relationship between anxiety and loneliness in young women boarding school at Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah, Jambi Province.

Downloads

Published

2023-10-31

How to Cite

Mawarti, S. D. ., Nurlinawati, N., & Nasution, R. A. (2023). Hubungan Kecemasan dengan Kesepian pada Remaja Putri Boarding School di Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Provinsi Jambi. Jurnal Ners, 7(2), 1760–1766. https://doi.org/10.31004/jn.v7i2.16655