PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DM TIPE II DI DESA KUMANTAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKINANG KOTA
DOI:
https://doi.org/10.31004/jn.v1i2.120Abstract
DM  tipe  II  adalah  suatu  sindrom  yang  terjadi  karena  gangguan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak serta terjadinya komplikasi akut dan kronis Di dunia DM tipe II merupakan penyakit degeneratif dengan prevalensi tertinggi yaitu urutan nomor 4 (Tara, 2006). DM tipe II merupakan jenis penyakit DM yang sebagian besar diderita yaitu sekitar 90% hingga 95%. Penderita DM tipe II paling banyak diderita oleh orang dewasa yang berusia lebih dari 30 tahun dan cenderung semakin parah secara bertahap (Manganti, 2014).      iiiJenis penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi exsperimen) dengan rancangan non–equivalentpretest–posttest. Intervensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemberian ekstrak kayu manis 2x sehari pada pagi dan  sore selama 7  hari.  Metode  non–equivalent  pretest–posttest ini  digunakan untuk melihat pengaruh konsumsi ekstrak kayu manis terhadap penurunan kadar gula  darah  penderita  diabetes  mellitus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus  di  Desa  Kumantan  wilayah  kerja puskesmas Bangkinang kota. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskrifitif meliputi data karakteristik responden dan analisis inferensia meliputi pengaruh ekstrak kayu manis terhadap penurunan kadar gula darah pada responden.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan kadar gula darah responden setelah intervensi ekstrak kayu manis, yaitu sebesar 37.75 mg/dl, dimana kadar glukosa darah sebelum intervensi sebesar 263,40 mg/dan setelah intervensi sebesar 225,65 mg/dl. Diharapkan untuk penelitian selanjutkan menggunakan sampel kelompok pembanding dengan periode intervensi lebih lama agar penurunan kadar gula darah mencapai normal dan ditambahkan intervensi lain untuk pengontrolan penurunan kadar gula darah berupa pendidikan gizi, komsumsi pangan, dan aktivitas fisik.References
Arif, (2009), Penanganan penyakit diabetes melitus, Jakarta: Kanisius
Firman, (2010), Pengobatan Alternatif Bagi Diabetes, Fakultas Pendidikan
Kesehatan dan Rekreasi, UI. Jakarta
Dinkes Provinsi Riau, (2013). Profil Kesehatan Provinsi Riau. Pekanbaru
Depkes RI, (2009), Prevalensi Penyakit Diabetes Mellitus, Dalam http://www.depkes.go.id/download. publikasi ditjen (diakses padatanggal
Maret 2016)
Dewi, (2014), efektivitas ekstrak etanol kulit batang Kayu Manis terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih jantan galur wistar, Dari http//pdf/kayu-manis.adobe reader. Diperoleh pada tanggal 20 Maret 2016
Handra, (2014), Pengaruh pemberian ekstrak kayu manis (Cinnamomun Burmannii) terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus wistar yang diberi beban glukosa, Diperoleh pada tanggal 10 Maret 2016
Hastuti, (2014), Diabetes: Panduan Lengkap Untuk Diabetes, Jakarta: Mizan
Utama
Hidayat, A.A. (2011), Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah, Jakarta : Salemba Medika
Hiwal, (2007), Cara Ampuh Mengusir Diabetes Melitus, Jakarta: Nuha Medika Iyer, (2009), Pengobatan tradisional diabetes melitus, Jakarta: Rineka Cipta Kasjono &
Yasril, (2009), Teknik Sampling Untuk Penelitian Kesehatan,
Yogyakarta : Graha Ilmu
Manganti, (2014), Konsesus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus
Tipe 2 di Indonesia, Jakarta: Departemen Kesehatan
Mistra, (2012), Pengobatan Diabetes Melalui Pola Makan, Kawan Pustaka, Jakarta
Notoadmodjo, Dr.Soekidjo, (2010), Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta
Zamzami, (2011), Masalah Diabetes Mellitus di Indonesi,.Jakarta: Balai
Penerbit FKUI
Susanti, (2015). Cara mengkonsumsi kayu manis. Dari http//cara-konsumsi- kayu-manis. Diperoleh tanggal 18 April 2016
Tara, (2008). Patofisiologi Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit. Jakarta: Buku Kedokteran EGC