PENGARUH TERAPI BERMAIN PLASTISIN (PLAYDOUGHT) TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG PERAWATAN ANAK RSUD BANGKINANG TAHUN 2017

Authors

DOI:

https://doi.org/10.31004/jn.v1i2.112

Abstract

Kecemasan merupakan kondisi emosional yang tidak menyenangkan yang ditandai oleh perasaan-perasaan subjektif atau perasaan yang tidak diketahui jelas sebabnya atau sumbernya seperti ketegangan, ketakutan, dan  kekhawatiran. Berdasarkan data  Survei Kesehatan Nasional (SUSENAS) tahun 2014 jumlah anak usia prasekolah di Indonesia sebesar 20,72% dari jumlah total penduduk Indonesia. Berdasarkan data tersebut diperkirakan 35 per 100 anak menjalani hospitalisasi dan 45% diantaranya mengalami kecemasan. Kecemasan merupakan rasa khawatir dan takut yang tidak jelas sebabnya. Salah satu intervensi keperawatan anak untuk membantu mengurangi kecemasan anak prasekolah selama menjalani hospitalisasi adalah terapi bermain seperti plastisin (playdought). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain plastisin (playdought) terhadap perubahan  kecemasan anak usia prasekolah (3-6 tahun) yang mengalami hospitalisasi di ruang perawatan anak RSUD Bangkinang tahun 2017. Penelitian ini bersifat quasi eksperimental dengan rancangan Non-equivalent pretest-posttest.  Pengambilan sampel sebanyak 15 orang  anak usia prasekolah sebagai  kelompok eksperimen dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kecemasan anak diukur menggunakan Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS). Pengambilan data dilakukan dengan cara mengukur kecemasan sebelum dan setelah diberikan intervensi berupa terapi bermain plastisin (playdought). Hasil analisis statistik menggunakan uji T  dependent didapatkan nilai p-value 0,00 <α 0,05 yang berarti terdapat pengaruh terapi bermain  plastisin (playdought) terhadap perubahan  kecemasan anak usia prasekolah (3-6 tahun) yang mengalami hospitalisasi di ruang perawatan anak RSUD Bangkinang tahun 2017. Diharapkan bagi tenaga kesehatan khususnya perawat di ruangan anak RSUD Bangkinang agar dapat memberikan terapi bermain plastisin (playdought) sebagai salah satu terapi bermain yang bisa dilakukan untuk mengurangi kecemasan pada anak usia prasekolah (3-6 Tahun) yang mengalami hospitalisasi.

References

Ade. (2011). Asuhan keperawatan jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.

Apriany, D. (2013). Hubungan antara hospitalisasi anak dengan tingkat kecemasan orang tua. Jakarta: Jurnal Keperawatan Soedirman.

Dayani, Noer Ella, dkk. (2015). Terapi Bermain Clay Terhadap Kecemasan pada Anak Usia Prasekolah yang Menjalani Hospitalisasi di RSUD Banjarbaru. Skripsi. Tidak diterbitkan; Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat.

Debbi, (2013). Hubungan Penerapan Atraumatic Care Dengan Kecemasan Anak Prasekolah Saat Proses Hospitalisasi. Skripsi. Tidak diterbitkan: Universitas jember.

Fradianto. (2014). Pengaruh terapi bermain lilin terhadap penurunan tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah. di RSUD DR. Soedarso pontianak Skripsi. Tidak diterbitkan: Pontianak.

Fithriyatul, dkk. (2016). Kerangka Teori dan Kerangka Konsep. Tesis. Tidak diterbitkan: Universitas Indonesia.

Harjaningrum, (2007). Peran Orang Tua dan Praktisi Dalam Membantu Tumbuh Kembang Anak Berbakat Melalui Pemahaman Teori dan Trend Pendidikan. jakarta: Prenada media.

Hawari, dadang. (2004). Cemas dan depresi. Jakarta: FKUI

Hidayat, A. A. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, A. A. (2011). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. jakarta; salemba medika.

Kyle,Terry dan Susan Carman.(2014). buku ajar keperawatan pediatric dialih bahasakan oleh devi yulianti. Jakarta: EGC.

Liswaryana. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kecemasan Anak Prasekolah yang Mengalami Hospitalisasi Diruangan Anak Bangkinang Tahun 2016. Skripsi. Tidak diterbitkan; Program Studi SI Keperawatan STIKes Tuanku Tambusai Riau.

Muscari, M. E. (2005). Panduan Belajar : Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.

Ngastiyah. (2005).Perawatan Anak Sakit Edisi 2. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo S.( 2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam, (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak Edisi 1. Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba medika.

Sari, Silvia Ratna .(2016).Pengaruh Bibioterapi Dengan Buku Cerita Bergambar Terhadap Tingkat Kecemasan Efek Hospitalisasi Pada Anak Prasekolah Di Ruangan Anak Di RSUD Bangkinang tahun 2016. Skripsi. Tidak diterbitkan; Program Studi SI Keperawatan STIKes Tuanku Tambusai Riau.

Stuart dan Sundeen (2002). Buku Saku Keperawatan Edisi 3.Jakarta: EGC.

Sukarmin. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Supartini, Y. (2005). Buku Ajar Konsep dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.

Survei Kesehatan Nasional (SUSENAS). (2010). Jumlah anak usia prasekolah di indonesia. 2015.

Tedjasaputra, M.S. (2010). Bermain Mainan dan Permainan. Jakarta: Grasindo.

UNICEF.Fund.(online),(http://www.unicef.org/dprk/unicef-factsheet2013, diakses 18Februari 2014.

Wong, Donna L, dkk. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatri volume 2. Jakarta :EGC

Downloads

Published

2017-10-26

How to Cite

ALINI, A. (2017). PENGARUH TERAPI BERMAIN PLASTISIN (PLAYDOUGHT) TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG PERAWATAN ANAK RSUD BANGKINANG TAHUN 2017. Jurnal Ners, 1(2). https://doi.org/10.31004/jn.v1i2.112