Pengembangan Model Dinamis dalam Pengaplikasian Pupuk Non-Kimia pada Sektor Pertanian Guna Me-Reduce Cost Production Sebagai Upaya Pengoptimalan Pendapatan Masyarakat Desa Minggirsari

Abstract

Pupuk merupakan suatu bahan yang ditujukan untuk proses perbaikan kesuburan tanah. Sedangkan pemupukan adalah suatu usaha penambahan zat hara tanaman melalui tanah (Hardjowigeno, 1987). Pada umumnya, sebagian besar petani di Indonesia menggunakan pupuk jenis kimia dalam melakukan perawatan tanaman yang dibudidayakannya, termasuk petani di Minggirsari Kecamatan Kanigoro, Blitar. Minggirsari merupakan salah satu desa yang bergerak pada bidang pertanian dengan komoditas yang dimilikinya adalah padi, jagung, dan cabai. Sebagai bentuk perawatan dalam hal pemupukan pada tanaman tersebut, sebagian pengadaan pupuk kimia diperoleh dari subsidi pemerintah. Sementara itu, kekurangannya akan ditutup dengan pupuk non-subsidi dimana harganya yang mahal mengakibatkan biaya produksi yang dikeluarkan menjadi besar. Oleh sebab itu, potensi pendapatan dari hasil penjualan tidak dapat diperoleh secara optimal. Merujuk pada permasalahan tersebut, upaya dalam me-reduce cost production salah satunya adalah melalui keberalihan penggunaan pupuk kimia menjadi pupuk non-kimia. Dengan demikian, akan dilakukan pengembangan strategi tersebut untuk melihat efek selama sepuluh tahun kedepan dari base data asli menggunakan metode simulasi sistem dinamis. Adapun rata-rata potensi hasil panen berdasarkan simulasi model tanam melalui pemanfaatan lahan sawah produktif adalah 535.61 ton padi, 398.29 ton jagung, dan 83.83 ton cabai dengan total keuntungan sebesar Rp6,248,722,766.60.