HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KELUHAN PENYAKIT KULIT DI KAMPUNG KB BAGAN DUSUN XVI DESA PERCUT DELI SERDANG

Authors

  • Meutia Nanda Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Rafiqoh Hasibuan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Tri Wulandari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Putri Syahrani Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Nurul Indah Nasution Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i3.31299

Keywords:

Sanitasi, Kesehatan, Penyakit.

Abstract

Sanitasi lingkungan merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Sanitasi yang baik mencakup pengelolaan air bersih, pembuangan limbah yang efisien, ketersediaan tempat sampah, dan ketersediaan jamban yang layak. Di banyak negara berkembang termasuk Indonesia, masalah sanitasi lingkungan masih menjadi tantangan besar. Kurangnya akses terhadap fasilitas sanitasi seringkali menjadi penyebab timbulnya berbagai penyakit yang berdampak negatif, salah satunya penyakit kulit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dengan keluhan penyakit kulit di Kampung KB Bagan Dusun XVI Desa Percut Deli Serdang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kuantitatif. Jumlah populasi dalam penelitian ini 115KK di Dusun XVI dan sampel 40 orang. Hasil dari penelitian ini adanya hubungan antara sanitasi dengan keluhan penyakit kulit dengan dilakukan uji Chisquare yang didapati p-value 0,001 < 0,005 berarti terdapat hubungan yang signifikan antara sanitasi dengan keluhan penyakit kulit. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kondisi sanitasi lingkungan di Kampung KB Bagan Dusun XVI Desa Percut dapat dikatakan belum baik, dilihat dari indikator sumber air bersih, ketersediaan tempat sampah, kondisi jamban, dan kondisi tempat pembuangan air limbah, belum memenuhi syarat kesehatan. Saran pada penelitian ini mengharapkankan agar masyarakat memiliki tingkat kesadaran yang tinggi akan pentingnya menjaga kondisi lingkungan dengan melakukan perbaikan pada sanitasi lingkungannya, yaitu memperbaiki sumber air, jamban, tempat sampah dan saluran pembuangan air limbah (SPAL).

References

Ahyanti, M. (2020). Sanitasi Pemukiman pada Masyarakat dengan Riwayat Penyakit Berbasis Lingkungan.

Jurnal Kesehatan, 11(1).

Axmalia, A., & Mulasari, S. A. (2020). Dampak Tempat Pembuangan Akhir Sampah(TPA) Terhadap Gangguan Kesehatan Masyarakat. Jurnal Kesehatan Komunitas, 6(2).

Cerya, E., & Evanita, S. (2021). Strategi Komunikasi Lingkungan dalam Membangun. Jurnal Riset Tindakan Indonesia.

Harokan, A., Wahyudi , A., & Yansyah, E. J. (2022). Analisis kepemilikan saluran pembuangan air limbah (SPAL) pada masyarakat di desa Pusar wilayah kerja UPTD puskemas tanjung agung kabupaten ogan komering ulu. Jurnal Kesehatan, 11(2).

Lestari, R. (2022). Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Gejala Penyakit Kulit Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamenanti Kabupaten Pasaman Barat. Nan Tongga Health And Nursing, 17(1), 14–23. https://doi.org/10.59963/nthn.v17i1.98

Mahmud, M., Womtami, R., Husnan, R., & Saleh, S. (2023). Evaluasi Parameter Fisik, Kimia Dan Mikrobiologi Air Sumur Bor Sebagai Sumber Air Bersih Di Kompleks Perumahan Solaria Kota Gorontalo. Reka Lingkungan.

Mardhatillah, D. F. (2023). BAB I. Repository Uinsu.

Nanda, M., Aminuddin , A., Fajriani, A., Anggreini, D., Sadillah, I., & Saragih, R. A. (2023). Analisis Faktor Perilaku Kepemilikan Jamban Keluarga Masyarakat Pesisir Lingkungan 20 Belawan . Jurnal Kesehatan Tambusai.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2023 Tentang Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan. UndangUndang Nomor 2 Tahun 2023 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan, 1–179.

Pokja PPAs. (2023). Data akses sanitasi asean dan negara G-20. https://www.nawasis.org/portal/galeri/read/data-akses-sanitasi-asean-dan-negara-g-20/51907

PPAS, P. (2017). Data akses sanitasi asean dan negara G-20. Nawasis, 1–2. https://www.nawasis.org/portal/galeri/read/data-akses-sanitasi-asean-dan-negara-g-20/51907

Ramdhani K, D., Hidajat, D., & A.A.A, N. W. (2022). Pengenalan dan Edukasi Deteksi Dini Penyakit Kulit di Daerah Pesisir Pantai Ampenan, Lombok NTB. Jurnal Gema Ngabdi, 4(1), 90–94. https://doi.org/10.29303/jgn.v4i1.232

Sa'ban, L. A., Sadat, A., & Nazar, A. (2021). Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Dalam Perbaikan Sanitasi Lingkungan. . Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1).

Statistik, B. P. (2022). Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi dan Memiliki Akses terhadap Sanitasi Layak (Persen), 2020-2022. https://www.bps.go.id/id/statistics- table/2/ODQ3IzI=/persentaserumahtangga-menurut-provinsi-dan-memiliki-akses-terhadap-sanitasi- layak.html

Su, H. M. (2022). Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Hidup Bersih dengan Penyakit Kulit di Puskesmas Makbon Kabupaten Sorong . Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI).

UNDESA. (2013). Akses terhadap sanitasi.

Utami, R. A. (2019). Dampak Sanitasi Lingkungan Terhadap Kesehatan Masyarakat Pesisir Kecamatan Kota Agung.

Widyastuti Nurmasari, G. V. A. (2019). Higiene dan Sanitasi dalam Penyelenggaraan Makanan. In KMedia. Zahtamal, Restuatuti, T., Restila, R., Anggraini, Y. E., & Yusdiana. (2022). Analisis Hubungan Sanitasi Lingkungan Terhadap Keluhan . Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 21(1).

Downloads

Published

2024-07-08

How to Cite

Nanda , M., Hasibuan, R. ., Wulandari, T. ., Syahrani, P. ., & Nasution, N. I. . (2024). HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KELUHAN PENYAKIT KULIT DI KAMPUNG KB BAGAN DUSUN XVI DESA PERCUT DELI SERDANG. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran (JRPP), 7(3), 9481–9487. https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i3.31299