PROSES PENCIPTAAN FILM PADA MATAKULIAH FILM WORKSHOP DI JOGJA FILM ACADEMY
DOI:
https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i3.29025Keywords:
Film, Workshop, Penciptaan, MahasiswaAbstract
Film, sebagai jenis seni yang kompleks dan media komunikasi yang unik, memiliki kemampuan untuk memengaruhi semua lapisan sosial masyarakat. Film tidak hanya merupakan sarana hiburan yang luar biasa, tetapi mereka juga memberi Anda semacam pengalaman yang membuat Anda merasa seperti Anda berada di dunia yang tidak terbayangkan. Workshop film mendorong mahasiswa dengan latar belakang yang berbeda bekerja sama, seperti sutradara, aktor, penulis skenario, dan editor. Kerja sama ini dapat memperluas pandangan mereka dan memberi mereka inspirasi baru. Workshop memberi siswa kesempatan untuk mencoba hal-hal baru dan meningkatkan keterampilan teknis mereka dengan mengajari mereka berbagai teknik pembuatan film, seperti penggunaan kamera dan pencahayaan hingga editing dan efek suara. Selama workshop, siswa dapat menerima umpan balik langsung dari instruktur dan sesama siswa tentang apa yang mereka lakukan. Dalam artikel ini, metode penciptaan mengikuti langkah-langkah yang termasuk eksplorasi, eksperimentasi, dan perwujudan dalam proses penciptaan. Dalam langkah penciptaan, diharapkan karya akan dibuat. Proses persiapan, produksi, dan setelah produksi biasanya menggunakan metode penciptaan. Tahap pertama adalah eksplorasi, proses eksplorasi diawali dengan pemilihan directo, pemilihan producer, pemilihan production designer, pemilihan director of photography. Tahap kedua adalah eksperimentasi, dalam proses eksperimentasi diawali dengan riset, final draf, pemilihan crew, budgeting, scheduling, location hunting, casting, reading, rehearsal, fitting & make up test, request & order art preparation, test camera, final PPM. Tahap terakhir adalah perwujudan dilakukan dalam produksi, penyutradaraan dan pasca produksi.References
Aart Van Zoest. 1993. Semiotika: Tentang Tanda, Cara Kerjanya dan Apa yang Kita Lakukan Dengannya. Jakarta: Yayasan Sumber Agung.
Andi Mappiare AT, Dasar-dasar Metodologi Riset Kualitatif Untuk Ilmu Sosial dan Profesi, (Malang: Jenggala Pustaka Utama, 2009), hal. 80
Campbell, David, Mengembangkan Kreativitas (Disadur AM. Mangunhardjana), Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Effendy, Onong Uchjana. 2000, Ilmu Komunikasi dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hannula, Mika, Juha Suoranta, Tere Vaden. (2005). Artistic Research, Theories, Methods, and Practice. Helsinki: Academy of Fine Arts, Helsinki Finland and University of Gothenburg Sweden.
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, Teori Dan Praktik, (Jakarta: BumiAksara, 2013), hlm. 80.
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 05.
Marzuki, Metodologi Riset, (Yogyakarta: BPEE UII Yogyakarta, 2001), hal. 62
Miles, Matthew B., “Analisis data kualitatif: buku sumber tentang metode-metode baru/ Matthew B,
Miles dan A. Michael Huberman; penerjemah Tjejep Rohendi Rohidi”, (Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 19920, hlm. 15.
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 72.
Santoso, Singgih. 2000. Menguasai Statistika di Era Informasi dengan SPSS 13. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2013), cet ke-19, hlm. 224.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Anggra Agastyassa Owie
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.