PENGALAMAN KESIAPAN PERAWAT FORENSIK SECARA FISIK, PSIKOLOGI, DAN SPIRITUAL DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG

Authors

  • Yohana Kristianing R Universitas Karya Husada
  • Sabrina Gero Universitas Karya Husada
  • Yunani Yunani Universitas Karya Husada
  • Lakhmudien Lakhmudien Politeknik Rukun Abdi Luhur

DOI:

https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i2.27139

Keywords:

Perawat, Forensik, Fisik, Spiritual, Psikologi

Abstract

Seorang perawat forensik yang baik harus memiliki pengetahuan tentang bedah mayat forensik. Mereka harus memiliki kemampuan yang baik agar bisa bersaing dengan perawat dari negara lain. Oleh karena itu, perawat-perawat ini harus pintar, bisa berkomunikasi dengan baik, dan memahami standar internasional. Mereka juga perlu terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman perawat forensik di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang dari segi fisik, psikologis, dan spiritual. Kami mewawancarai delapan perawat forensik untuk penelitian ini. Kami menggunakan metode wawancara dan diskusi kelompok sebagai cara untuk mengumpulkan data, lalu menganalisis hasilnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat forensik melakukan beberapa hal untuk menjaga kesehatan fisik mereka. Mereka rajin berolahraga, mengonsumsi vitamin, tidur cukup, menggunakan peralatan pelindung diri saat bekerja, dan berusaha menghindari stres. Mereka juga merasa bahagia dalam pekerjaan mereka, menjalani pemeriksaan medis rutin, menerapkan diet sehat, dan berhati-hati agar tidak terluka saat bekerja. Dari segi psikologis, perawat forensik membangun ketahanan emosional, memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, bisa berempati dengan pasien, mencari dukungan psikologis, menjaga kesehatan mental, dan menjaga ketenangan diri. Mereka juga mengambil waktu liburan untuk bersantai. Dari segi spiritual, perawat forensik berdoa dan mencari ketenangan diri. Kesimpulannya, perawat forensik di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang telah melakukan banyak hal untuk menjaga diri mereka secara fisik, psikologis, dan spiritual agar bisa menjalankan tugas mereka secara profesional.

References

Kementerian Kesehatan RI. KMK Nomor 836/MENKES/SK/VI/2005 Tentang Pedoman Pengembangan Kinerja Perawat dan Bidan. 2005

Rita Hammer, Barbara Moynihan, Pagliano, Elaine. Keperawatan Forensik: Buku Pegangan untuk Praktek, Penerbit Jones & Bartle.2011

Gustini. Pelayanan Keperawatan, Artikel ilmiah: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Jakarta. 2007

Kuntoro, A. Buku Ajar Manajemen Keperawatan, Nuha Medika, Yogjakarta. 2010

Nursalam. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional, Salemba Medika, Jakarta.2014

Angela F. Amar; L. Kathleen Sekula. A Practical Guide to Forensik Nursing, Indianapolis: Sigma Theta Tau International.2016

Paul Thomas Clements, Bobbi Jo O'Neal. When a Child Is Found Dead: The Role of the Forensic Nurse Death Investigator and Psychosocial Impact for Parents, Journal of Forensic Nursing Vol.16 (4):p 240-243 DOI: 10.1097/JFN.0000000000000306. 2020

Stanley & Sophie A. Postmortem Computed Tomography: An Overview for Forensic Nurses Involved in Death Investigation, Journal of Forensic Nursing 16(2):p 90-98, (2020), DOI: 10.1097/JFN.0000000000000288. 2020

Jaya, K. Keperawatan Jiwa, Binapura Aksara Publisher, Jakarta.2015

Sutejo. Keperawatan Jiwa, Pustaka Baru Press, Yogyakarta.2017

Hsiao, Chao-Pin, Stress, Symptoms, Symptom Distress, And Symptom Self-Management In Localized Prostate Cancer. Dissertation of the university of Arizona.2008

Peterson, S.J & Bredow, T.S. Middlerange theories : Application to nursingresearch. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.2004

Darmadi. Kecerdasan spiritual, Guepedia Publisher, Bandung 2018.

Downloads

Published

2024-03-30

How to Cite

R, Y. K. ., Gero, S. ., Yunani, Y., & Lakhmudien, L. (2024). PENGALAMAN KESIAPAN PERAWAT FORENSIK SECARA FISIK, PSIKOLOGI, DAN SPIRITUAL DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran (JRPP), 7(2), 4460–4469. https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i2.27139