PENGUATAN EDUKASI MODERASI BERAGAMA MELALUI KESENIAN MAMACAH SEBAGAI KEARIFAN LOKAL MADURA
DOI:
https://doi.org/10.31004/jrpp.v6i4.19517Keywords:
Moderasi Beragama, Kesenian Mamacah, Kearifan Lokal.Abstract
Penguatan edukasi Moderasi beragama dapat dilakukan dengan mengakomodasi kearifan lokal. Salah satu kearifan lokal Madura yang kurang diminati millennial adalah Seni Mamacah. Penelitian ini bertujuan untuk menjadikan Mamacah sebagai sarana penguatan edukasi moderasi beragama. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan library research. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Mamacah sebagai kearifan lokal Madura dapat dijadikan sarana penguatan moderasi beragama dengan beberapa langkah-langkah. Pertama, penyesuaian. Penysesuaian ini dapat diakukan dengan konten mamacah yang menceritaan tentang sejarah nabi dan para wali yang ada di Nusantara. Misalnya memasukkan pesan moderasi beragama pada beberapa bagian cerita atau sejarah yang dilantunkan. Kedua menterjemahkan pesan moderasi beragama ke dalam Bahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan sehingga tradisi seni mamacah ini dapat diterima di kalangan muda atau millennial. Ketiga adalah melakukan penguatan melalui media sosial. Langkah ini sangat adaptatif dengan perkembangan zaman. Sehingga tradisi seni mamacah ini dapat juga dikampanyekan sebagai sebuah sarana penguatan moderasi beragama secara nasional.References
Ali Topan, Respons Aliansi Ulama Madura (AUMA) terhadap Dinamika Politik Keagamaan di Pamekasan Madura ( ENTITA : Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022),
Diyanamillah Islami, tradisi Mamacah Cator Norbhuwat: Media Peningkatan Nilai-Nilai Religiusitas Dan Harmoni Sosial (Skripsi: Fakultas sastra Universitas Jember, 2011), vii
Fooky Fuad, Islam Dan Ideologi Pancasila, Sebuah Dialektika (Lex Jurnalica Volume 9 Nomor 3, Desember 2012)
Handrini Ardiyant, Konflik Sampang: Sebuah Pendekatan Sosiologi-Komunikasi (Politica Vol.3,No.2,November2012)
Marsus, tradisi masyarakat desa Banjar Barat Gapura Sumenep (Yogyakarta: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Yogyakarta, 2013)
Mufiqur Rahman, Islam Madura Islam konsevatif? Dengan pendekatan PAI Multikultural (Malang; Madza Media, 2023)
Nasrullah, Islam Nusantara: Analisis Relasi Islam Dan Kearifan Lokal Budaya MaduraAl-Irfan Volume 2, Nomor 2, September 2019)
Purmamasari et al, tradisi Mamaca pada masyarakat Madura Pesisiran perspektif sosioreligius (Project Report. Lembaga Penelitian Universitas Dr. Soetomo, Surabaya. 2018),
Putri Kurnia Handayani, makna dan fungsi tembhang mamacah dalam tradisi masyarakat Besuki, Situbondo (Asas : Jurnal sastra, Vol 7, No 2. 2018)
Wildani Hefni1 dan Muhamad Khusnul Muna, Pengarusutamaan Moderasi Beragama Generasi Milenial melalui Gerakan Siswa Moderat di Kabupaten Lumajang (Jurnal SMaRT Volume 08 Nomor 02 Desember 2022)
Abdul Ghina A’bbud & Hasan Ibrahim A’dul A’l, at-Tarbiyah al-Islamiyah wa tahaddiyat al-Asyr (Mesir: Darul fiqr al-A’roby, 1990)
Ahmad Najib Burhani, “Pluralism, Liberalism and Islamism: Religious Outlook of the Muhammadiyah Islamic Movement in Indonesia” (Tesis, Faculty of Humanities, University of Manchester, 2007)
Burhani, Ahmad Najib “Pluralism, Liberalism and Islamism: Religious Outlook of the Muhammadiyah Islamic Movement in Indonesia” (Tesis, Faculty of Humanities, University of Manchester, 2007),
Imam Hambali, Ulama Madura Deklarasi Anti wahabi. SantriNews.com. Diakses 16 November 2022.
M.B. Miles and A.M. Huberman, Qualitative Data Analysis (Newbury Park, CA: Sage, 1984),
Muh. Khoirul Rifa’e, Internalisasi Nilai-Nilai Religius Berbasis Multikultural Dalam Membentuk Insan Kamil (Jurnal Pendidikan Agama Islam Volume 4 Nomor 1Mei 2016)
Nasrullah, Islam Nusantara: Analisis Relasi Islam Dan Kearifan Lokal Budaya MaduraAl-Irfan Volume 2, Nomor 2, September 2019)
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Saidatul Karimah, Ifa Nurhayati, Sumiati Sumiati, Mufiqur Rahman
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.