Keluarga SAMARA Perspektif M. Quraish Shihab Dan Wahbah Zuhaili
DOI:
https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.9896Abstract
Keluarga SAMARA adalah tujuan dari sebuah pernikahan yang didasari oleh ikatan yang kokoh (akad nikah). Kondisi tersebut haruslah dicita-citakan dan dicapai dengan sungguh-sungguh oleh seluruh anggota keluarga sebagaimana tercantum dalam QS. Ar-R?m [30]:21. Untuk meraih makna keluarga SAMARA tersebut, diperlukan informasi penunjang berupa penafsiran dari ahlinya. Atas dasar itulah, rumusan masalah dari penelitian ini berupa: Pertama, bagaimana konsep keluarga SAMARA perspektif M. Quraish shihab. Kedua, bagaimana bagaimana konsep keluarga SAMARA perspektif Wahbah Zuhaili. Ketiga, bagaimana persamaan dan perbedaan konsep keluarga SAMARA perspektif M. Quraish shihab dan Wahbah Zuhaili. Keempat, bagaimana relevansi keluarga SAMARA perspektif M. Quraish shihab dan Wahbah Zuhaili dalam kontek keluarga masa kini. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dengan pendekatan komparasi menggunakan penelitian pustaka dikarenakan penulis akan mengkaji permasalahan yang berkaitan dengan judul yang diambil dari data-data yang sumbernya dari buku atau referensi lain yang relevan. Hasil penelitian ini adalah bahwa keluarga SAMARA adalah keluarga yang didalamnya mampu melahirkan ketenangan, kenyamanan dan keamanan bagi anggotanya. Keluarga SAMARA tersebut memiliki tolok ukur antara lain:(1) Anggota keluarga beriman dengan pengamalan keimanan yang baik (2) Pasangan suami istri yang serasi dan saling melengkapi dalam cinta dan kasih sayang, hormat dan menghormati serta terlaksananya hubungan seks dan komunikasi yang baik dan memuaskan (3) Pembentukan dan keberlangsungan keluarga berdasar tuntunan dan aturan yang berlaku serta terselenggaranya hak dan kewajiban tiap anggota keluarga; (4) Terpenuhinya standar kebutuhan sandang, pangan, papan, kesehatan dan pengetahuan serta tercapainya tujuan dan fungsi perkawinan (5) Terlibat aktif dan berkontribusi positif terhadap masyarakat serta tidak melakukan pelanggaran hukum. Selanjutnya, relevansi keluarga SAMARA menurut M. Quraish Shihab dan Wahbah Zuhaili dalam kontek keluarga masa kini yaitu dengan: (1) Mengajak pasangan beribadah kepada allah mematuhi perintahnya dan menjauhi larangan. (2) Selalu bermusyawarah dalam setiap permasalahan. (3) Dalam pergaulan pasangan selalu memperhatikan hal-hal sosial yang dianggap patut, tidak asal benar dan salah. Sehingga, konsep keluarga SAMARA yang integratif dan multidisipliner, ini dapat diwujudkan karena sesuai dengan kondisi pada masa sekarang.Downloads
Published
2022-12-08
How to Cite
Alfarisi , A. H. . (2022). Keluarga SAMARA Perspektif M. Quraish Shihab Dan Wahbah Zuhaili. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 9549–9569. https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.9896
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2022 Achmad Hasan Alfarisi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).