Sikap Perempuan Terhadap Wacana Perselingkuhan dalam Serial Layangan Putus

Authors

  • Endah Siswati Universitas Islam Balitar
  • Yefi Dyan Nofa Harumike Universitas Islam Balitar
  • Fera Tara Batari Universitas Islam Balitar
  • Gracelia Imelda S Universitas Islam Balitar

DOI:

https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.9875

Abstract

Perselingkuhan di Indonesia menduduki peringkat kedua se-Asia berdasarkan survei yang diadakan JustDating. Di Blitar tahun 2019, sebanyak 2.288 perempuan menjanda akibat menggugat cerai suaminya dengan kasus perselingkuhan. Baru-baru ini sebuah serial berjudul Layangan Putus viral di Indonesia. Serial berjumlah 10 episode ini menceritakan perselingkuhan rumah tangga muda. Alur ceritanya berpotensi membentuk banyak persepsi dan sikap dari penonton. Penelitian ini meneliti sikap penonton perempuan yang pernah menikah terhadap wacana perselingkuhan dalam serial tersebut. Data dalam penelitian kuantitatif deskriptif ini dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner dan melibatkan 50 orang responden yang ditentukan dengan teknik quota sampling. Hasil analisis data menemukan bahwa secara kognitif responden memiliki pengetahuan, kesadaran, dan pandangan yang jelas tentang wacana perselingkuhan. Secara afektif, mayoritas responden memiliki perasaan dan emosi negatif terhadap perselingkuhan dan pelaku perselingkuhan. Secara afektif, mayoritas responden memihak atau membela korban perselingkuhan. Secara konatif, mayoritas responden menolak perselingkuhan dan poligami. Mayoritas responden menginginkan pelaku perselingkuhan mengakui kesalahan, meminta maaf dan meninggalkan selingkuhannya. Mayoritas responden menyatakan bahwa memilih laki-laki yang belum menikah sebagai pasangan, atau melajang merupakan tindakan yang lebih baik daripada berselingkuh dengan lelaki beristri.

Downloads

Published

2022-12-08

How to Cite

Siswati, E. ., Harumike, Y. D. N. ., Batari, F. T. ., & S, G. I. . (2022). Sikap Perempuan Terhadap Wacana Perselingkuhan dalam Serial Layangan Putus. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 9439–9450. https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.9875