Identitas Cerita Rakyat Banten sebagai Transformasi Pertunjukan Pencak Silat untuk Implikasi Bahan Ajar Muatan Lokal

Authors

  • Ezik Firman Syah Universitas Esa Unggul

DOI:

https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.9583

Abstract

Saat ini generasi muda yaitu para siswa di Banten tidak lagi menerapkan dalam kehidupan sehari-hari nilai-nilai luhur dalam cerita rakyat di Banten sebagai identitas budayanya. Tujuan penelitian ini sebagai identitas cerita rakyat Banten ke dalam transformasi pertunjukan pencak silat sebagai implikasi bahan ajar muatan lokal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode etnografi. Prosedur dengan metode etnografi dilakukan dalam penelitian ini menggunakan  beberapa   langkah  yang terdiri  dari  enam  langkah;  1)  pemilihan suatu   project   entnografi,  2)   pengajuan pertanyaan   etnografi,   3)   pengumpulan data    etnografi,    4) pembuatan    suatu rekaman    etnografi,    5)    analisis    data etnografi,    dan    6)    penulisan    sebuah etnografi. Hasil penelitian ini ialah subjek pencerahan (The Enlightenment Subject) terdapat pada penampilan drama Pangeran Pande Gelang dan Putri Cadasari. Unsur identitas budaya yang lain terdapat pada subjek sosiologis (The sociological subject) yaitu melalui drama kisah berdirinya kesultanan Banten. Selain itu, unsur subjek pasca-modern (The post-modern subject) yang ditampilkan oleh Perguron Besi PP Cisadane dengan tampilan drama Pangeran Cisadane. Sehingga identitas berkaitan dengan cerita rakyat Banten, dapat digunakan sebagai bahan ajar berbasis muatan lokal.

Downloads

Published

2022-12-01

How to Cite

Syah, E. F. . (2022). Identitas Cerita Rakyat Banten sebagai Transformasi Pertunjukan Pencak Silat untuk Implikasi Bahan Ajar Muatan Lokal. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 7738–7747. https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.9583