Hubungan Gangguan Tidur Insomnia Lansia dengan Hipertensi di Puskesmas Sangkanhurip

Authors

  • Anni Sinaga Institut Kesehatan Immanuel Bandung
  • Stephanie Melia Institut Kesehatan Immanuel Bandung,

DOI:

https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i5.6547

Abstract

Menua merupakan proses alami yang dihadapi manusia. Dalam proses ini, membuat lansia lebih mudah mengalami gangguan tidur, selain mengakibatkan perubahan normal pada pola tidur dan istirahat lansia. Pola tidur berubah seiring dengan bertambahnya usia. berbagai aspek fisik, mental dan sosial. Perubahan yang bisa kita lihat yaitu seperti seseorang dengan rambutnya yang memutih, kulit yang keriput, tipis, kering dan longgar, mata yang kurang penglihatan seperti katarak, daya penciuman yang menurun, daya pengecap yang kurang peka terhadap rasa manis dan asin, pendengaran berkurang, persendian kaku dan sakit, BAK/BAB inkontinensia. Salah satu gangguan pada lansia juga terdapat gangguan pada tidur yang tidak bisa mempertahankan kualitas tidur sehingga lansia sering kali terjaga karna semakin bertabahnya usia maka semakin menurun nya fungsi tubuh. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan gangguan tidur insomnia lansia dengan hipertensi di Puskesmas Sangkanhurip. Desain penelitian ini menggunakan teknik total sampling dimana jumlah populasi 84 lansia. Hasil uji bivariat menunjukan nilai pvalue = 0.002 Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Sebaiknya lansia dapat mempertahankan kondisi kesehatan baik secara fisil dan mental yang baik serta gaya hidup yang sehat dengan rutin melakukan pemeriksaan ke puskesmas dan memikirkan hal – hal yang positif dan juga dari segi keluarga sebaiknya anggota keluarga lansia hendaknya meningkatkan dukungan terhadap lansai agar lansia berada pada kualitas tidur terbaiknya.

Downloads

Published

2022-09-02

How to Cite

Sinaga , . A. ., & Melia, S. . (2022). Hubungan Gangguan Tidur Insomnia Lansia dengan Hipertensi di Puskesmas Sangkanhurip. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(5), 78–83. https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i5.6547