Manajemen Pembelajaran Daring Melalui Platform E-Learning dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik di Sekolah Menengah Atas (Studi Kualitatif di SMA Negeri 24 Bandung dan SMA Swasta Pasundan 1 Bandung)
DOI:
https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i4.6259Abstract
Perubahan teknologi tidak serta merta mengubah dengan cepat seluruh proses yang ada dalam dunia pendidikan. Banyak hambatan yang harus dilalui salah satunya ketidaksiapan sumber daya manusia yang ada di lembaga pendidikan khususnya sekolah dalam menerima perubahan teknologi yang ada. Padahal pemanfaatan dan penguasaan teknologi sangat penting untuk dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang manajemen pembelajaran daring melalui platform e-learning dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di sekolah menengah atas. Landasan teori yang digunakan yaitu konsep dasar manajemen artinya proses dimana seseorang menggunakan sumber daya yang ada dalam suatu lembaga atau organisasi yang dipimpinnya dengan efektif dan bertanggung jawab. Selain itu, teori manajemen pembelajaran daring dikaji untuk menggali informasi mengenai penelitian yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, yang menekankan kepada gambaran mengenai perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi, hambatan dan solusi pembelajaran daring dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipasi dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan menggunakan triangulasi data sumber. Sumber data primer di penelitian ini yaitu guru, wakasek dan kepala sekolah. Data sekunder berupa dokumen-dokumen pembelajaran. Pengolahan dan analisis data dengan reduksi, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) perencanaan pembelajaran daring dilakukan dengan persiapan sekolah dengan mengadakan rapat dan mengadakan webinar. Sementara, guru menyiapkan administrasi pembelajaran seperti silabus, ipk, rpp dan media pembelajaran. 2) pengorganisasian pembelajaran dilakukan dengan arahan kepala sekolah kepada wakasek kurikulum untuk diteruskan ke guru dan tim it sekolah. Guru membuat dan menyusun administrasi pembelajaran bersama mgmp. 3) pelaksanaan pembelajaran daring dilakukan dengan memberikan informasi jadwal dan tata cara oleh wakasek kurikulum. Guru memberikan informasi melalui pesan whatsapp dimulai dengan kegiatan pendahuluan, isi dan penutup, 4) evaluasi pembelajaran dilakukan dengan penilaian tes maupun non tes. 5) hambatan pembelajaran daring yang dialami yaitu hambatan teknis dan non teknis. Dan 6) solusi pembelajaran daring yaitu pemberian kuota, menghilangkan batas waktu pengumpulan tugas, mengundang orang tua dan memanfaatkan platform e-learning.Downloads
Published
2022-08-24
How to Cite
Adima, F. F., Sudrajat, A. ., & Sauri, S. . (2022). Manajemen Pembelajaran Daring Melalui Platform E-Learning dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik di Sekolah Menengah Atas (Studi Kualitatif di SMA Negeri 24 Bandung dan SMA Swasta Pasundan 1 Bandung) . Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(4), 5124–5134. https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i4.6259
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2022 Firman Fauzan Adima, Adjat Sudrajat, Adjat Sudrajat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).