Penggunaan Space Sebagai Ruang Publik Digital dalam Memecahkan Konflik
DOI:
https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i4.6106Abstract
Gelombang korea saat ini berkembang pesat dan meluas secara global melalui media baru. Selain memberikan dampak keuntungan bagi perekonomian Korea Selatan, Gelombang korea juga meningkatkan antusiasme masyarakat Indonesia. Salah satu akibat dari antusiasme masyarakat Indonesia terhadap gelombang Korea adalah perseteruan Safa yang terjadi akibat menghina salah satu member Boy Group asal Korea Selatan yaitu NCT yang menuai ketidakterimaan bagi para fans member tersebut sehingga mereka menggunakan media baru pada Twitter yaitu Space sebagai penyelesaian masalah terkait kasus tersebut. Peneliti melakukan analisa kualitatif interpretatif dengan cara melakukan observasi dan mengumpulkan data dan hasil penelitian peneliti menunjukkan adanya keefektifan penggunaan Space sebagai ruang publik digital dalam menyelesaikan sebuah kasus ataupun permasalahan.Downloads
Published
2022-08-16
How to Cite
Salsabila, . . . A. N. ., & Barkah, M. H. . (2022). Penggunaan Space Sebagai Ruang Publik Digital dalam Memecahkan Konflik. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(4), 3929–3933. https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i4.6106
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2022 Andi Nuraynan Salsabila, Muhammad Harry Barkah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).