Manajemen Pemasaran Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam Mempercepat Penyerapan Tenaga Kerja (Studi Kasus di SMKN 1 Cilaku dan SMKN 2 Cilaku Kabupaten Cianjur)

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah lulusan SMK belum semuanya memiliki kualitas, kemampuan dan keahlian yang memadai dan terbatasnya informasi kerja, sehingga berperngaruh dalam percepatan penyerapan tenaga kerja. Tujuan umum dari penelitian ini untuk mendeskripsikan manajemen pemasaran lulusan SMKN 1 Cilaku dan SMKN 2 Cilaku Kabupaten Cianjur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Lokasi penelitiannya di SMKN 1 Cilaku dan SMKN 2 Cilaku Cianjur. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini meliputi : (1) observasi (2) wawancara dan (3) studi dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah Hasil dari kedua lembaga ini (1) perencanaan ditemukan 5 point yaitu: a) Pihak yang terlibat dalam rencana kurikulum yaitu kepala sekolah, Waka, Kajur, BKK dan Humastri, b) tujuan pemasarannya agar lulusan SMK dapat bekerja di IDUKA, c) langkah rencananya dengan menyiapkan lulusan SMK yang memiliki karakter dan mampu berdaya saing dan pengembangan SDM dengan pelatihan dan teaching factory, d) rancangan kurikulum berdasarakan kurikulum 2013, kurikulum merdeka dan KKNI Level II/III dan e) rancangan stategi pemasarannya dalam bursa kerja 4.0. (2) Implementasi kegiatan pemasaran lulusan terdiri dari: a) kegiatan pengorganisasian dengan membagi tugas dan fungsi dari perencana, b) pelaksanaannya BKK berperan dalam pemasaran dan c) pengkoordinasian dengan IDUKA saat lulusan memasuki Kelas XI. (3) Pengendalian yang terdiri : a) evaluasi keterserapan lulusan SMK dengan aplikasi tracer study yang bisa diakses pada website sekolah, b) lingkungan kerjasama IDUKA yang telah memiliki hukum pemerintah sehingga mudah dalam bekerjasama, c) nilai positif IDUKA berdasarkan pembukaan rekrutmen di sekolah, d) peranan BKK dalam pemasaran lulusan SMK sangat efektif bagi alumninya. (4) Kendalanya dari kedua sekolah tersebut yaitu penyerapan pemasaran lulusan belum sesuai target karena masa covid-19 dan alumni SMK yang kurang berpartisipasi, kurang siapnya mental untuk berdaya saing dan ijin dari orang tua. (5) Solusinya rancangan pendidikan karakter yang sesuai dengan nilai pancasila dan agama, diberikannya kelas program bertujuan dengan menggali keahlian siswa, komunikasi aktif dengan orang tua dan menjalankan kurikulum merdeka dengan mengubah pemikiran siswa untuk menjadi pengusaha yang mampu membuka lapangan kerja.