Analisis Perbedaan Belajar Terhadap Siswa yang Berasal Dari Keluarga Broken Home
DOI:
https://doi.org/10.31004/jpdk.v3i1.1446Keywords:
Perbedaan belajar, Siswa, Minat Belajar.Abstract
Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi oleh Kesulitan belajar pada anak yang tinggal dalam keluarga broken home. Tempat penelitian ini dilakukan di Universitas Pahlawan Bangkinang dan di SMAN 1 KUOK. Dengan sampel penelitian, subjek 1. Mahasiswa ini tidak memiliki keluarga utuh disebabkan karena salah satu orang tuanya meninggal (ayah). Subjek 2. Siswa broken home yang mana orang tuanya sudah bercerai. Metodologi penelitian ini berbentuk studi kasus yaitu suatu penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan (lisan). Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah observasi, wawancara dan analysis dokumen. Subjek penelitian adalah dua anak yang hidup dalam keluarga broken home yang memiliki perbedaan prestasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan antara siswa yang berasal dari keluarga broken home, ada siswa yang berprestasi tinggi, berperilaku sangat baik dan siswa yang berprestasi rendah, berprilaku minim. Siswa yang berasal dari keluarga broken home memiliki minat belajar yang tinggi, mereka senang dengan materi pembelajaran yang ia sukai. Siswa yang memiliki minat belajar yang rendah, merasa tidak senang dengan kebanyakan materi pembelajaran, dia hanya fokus belajar jika materi yang di pelajari adalah materi yang paling dia senangi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perbedaan prestasi antara siswa yang berasal dari keluarga broken home. Ada siswa yang berprestasi tinggi dan ada siswa yang berprestasi rendahReferences
Aziz, M. (2015). Perilaku Sosial Anak Remaja Korban Broken Home Dalam Berbagai Perspektif. Jurnal Al- Ijtimaiyyah, 21.
Basrowi dan Suwandi, 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rineka Cipta
Islamarinda, K. M. (2018). Studi Tentang Resiliensi Siswa Broken Home Kelas VIII di SMPN 3 candi sidoarjo. Bimbingan dan Konseling, 16.
Moleong, L. J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nugraha, M. L. (2019). Analisis Kesulitan Belajar Matematika Terhadap Siswa Keluarga Broken Home Di SMA Uswatun Hasana Jakarta Timur. Jurnal SAP, 6
Pangestu, B. (2017). Motivasi Berprestasi Siswa Broken Home Di SMAN 2 Banguntapan. Skripsi Bimbingan Konseling Islam, 52.
Rahayu, O. E. (2018). Pengaruh Kondisi Orang Tua Broken Home Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Di SMP Negeri 1 Gondanglegi. Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 160.
Roy Novianto, A. Z. (2018). Analasis Dampak Broken Home Terhadap Minat Belajar Siswa SMA Santun Untan Pontianak. Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 8.
Sharfina Rahmi, M. D. (2014, Maret). Masalah-Masalah Yang Dihadapi Siswa Yang Berasal Dari Keluarga Broken Home Dan Implikasinya Terhadap Program Layanan Bimbingan Dan Konseling. Retrieved from http://ejournal.unp.ac.id/index.thp/konselor
Sofyan S Willis, Konseling Keluarga (Family Counseling), (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 66.
Slameto. (2005). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Tumiyem, D. d. (2015). Analisis Terhadap Siswa Yang Berasal Dari Keluarga Broken Home . Jurnal Konselor, 10.
Widyastuti Gintulangi, J. P. (2017). Dampak Keluarga Broken Home Pada Prestasi Belajar PKN Siswa Di SMA Negeri 1 Tilamuta Kabupaten Boalemo. Jurnal Riset Dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan, 6.
Willis, S. S. (2015). Konseling Keluarga (Family Counseling). Bandung: Alfabeta