Meningkatkan Kepercayaan Diri Dalam Berkomunikasi Lisan Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Di Kelas XII ATP 1 SMK Negeri 1 Pasir Penyu Tahun 2019
DOI:
https://doi.org/10.31004/jpdk.v3i1.1351Keywords:
Kepercayaan Diri dalam Komunikasi Lisan, Bimbingan kelompokAbstract
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam berkomunikasi lisan siswa Kelas XII ATP 1 SMK Negeri 1 Pasir Penyu melalui layanan bimbingan kelompok. Bagi siswa; Memperbaiki dan meningkatkan rasa percaya diri dalam berkomunikasi lisan siswa Kelas XII ATP 1, meningkatkan keaktifan siswa dalam berkomunikasi dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya juga akan meningkat. Bagi guru; Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam memberikan layanan konseling, dapat memperbaiki teknik melakukan konseling, Karena dengan adanya metode yang digunakan menarik bagi siswa. Bagi sekolah; Meningkatkan kualitas diri siswa, kualitas pendidikan, meningkatkan kualitas guru dan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari dua siklus, pada siklus pertama dilakukan tindakan bimbingan koseling kepada siswa dengan metode ceramah, Selanjutnya pada siklus kedua dilakukan tindakan bimbingan kelompok menggunakan metode permaianan game role play. Berdasarkan hasil refleksi dari siklus pertama. Ada empat tahapan yang dilakukan dalam penelitian tindakan yaitu persiapan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil siswa setelah dilakukan bimbingan kelompok dalam koseling yang diterapkan dalam penelitian ini sehingga hipotesis tindakan yang diajukan dapat diterima. Dengan kata lain bahwa dengan bimbingan kelompok menggunakan gamre role play pada bimbingan konseling dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam berkomunikasi lisan siswa di Kelas XII ATP 1 SMK Negeri 1 Pasir Penyu. Sebaiknya guru BK menerapkan metode permainan berupa game dalam memberikan layanan konseling disebabkan model ini dapat mengatasi kesulitan-kesulitan dalam memberikan bimbingan konseling kepada siswa yang kurang rasa percaya diri, sulit berkomunikasi secara lisan, dan kepada siswa yang pasif, dalam proses pembelajaran. Kepada peneliti selanjutnya hendaklah mencoba menggunakan model bimbingan ini pada kegiatan bimbingan konseling lainnya.References
Agus Hardjana. (2003). Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal.Yogyakarta: Kanisius
Ahmadi, Abu dan Jok tri Prasetya. 1997. Strategi Belajar Mengajar,Bandung : CV Pustaka Setia.
Angelis, Barbara D. 2005. Percaya Diri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran.
Jakarta: RajaGrafindo Persada
Corey, G. 1984. Theory And Practice of Group Counseling. California, Monterey: Books/Cole Publishing Company
Dimyati dan Mudjiono. 1990. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S.B dan Aswan Zain.1996.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Ena, Ouda Teda. 2001. Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak Presentasi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Gazda, GM.1984. Group Counseling Developmental Approach. Boston: Allyn and Bacon,Inc
Gendrungan. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama
Hadi, Sutrisno. 2002. Metodelogi Research jilid I.
Yogyakarta: Penerbit Andi
Hafied Cangara. (2011). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Handoko, Martin 2003. Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Jakarta: Kanisius
Hakim, Thursan. 2005. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara
Haryanto.1997 Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Jacinta F. Rini. (2002). Memupuk Rasa Percaya Diri. Tersedia: http://www.e- psikologi.com/dewasa/161--2.htm.
Diakses pada tanggal 10 Juli 2019
Lasitosari, Dwi. 2007. Keefektifan Layanan Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Percaya Diri Siswa yang Tidak Naik Kelas (Penelitian Eksperimen pada siswa kelas X dan XI SMA N 7 Semarang Tahun Ajaran 2006/2007). Skripsi Jurusan Bimbingan Konseling. FIP UNNES
Lidenfield, Gael. Alih Bahasa Adiati Kamil. 1997. Mendidik Agar Anak Percaya Diri. Jepara. Silas Press
Mastuti, Indari. 2008. 50 Kiat Percaya Diri.
Jakarta: Hi-Fest Publishing
Mugiarso, Heru, dkk. 2006. Bimbingan dan Konseling. Semarang: UNNES Press
Slameto.1995 Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudirman, dkk. 1991.Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja RoSMKakarya.
Sudjana, Nana.1990. Penilaian Hasil Mengajar.
Bandung: Remaja RoSM Kakarya
Suharto. 1996. Pendidikan dan Tehnik Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung Transito
Thursan Hakim. (2002). Mengatasi Rasa tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.
Tim Pelatih Proyek PGSM. 1999. Pendidikan Tindakan Kelas. Jakarta: DirjenPendidikan Tinggi