Peran Guru dalam Mengembangkan Kecerdasan Logika Anak Usia Dini

Authors

  • Oktani Haloho Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.31004/jpdk.v5i2.12504

Abstract

Pada hakikatnya setiap anak memiliki keunikan, potensi dan kecerdasan keunikan masing-masing. Kecerdasan yang dimiliki anak tidak bersifat statis melainkan kecerdasan tersebut dapat dikembangkan dengan beberapa stimulasi dalam bentuk aktivitas belajar dan bermain. Dalam dunia pendidikan anak usia dini, guru sangat memegang peranan penting dalam mengembangkan kecerdasan logika anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengulas peran guru dalam mengembangkan kecerdasan logika anak usia dini. Metode kulaitatif digunakan dalam penelitian ini dengan tehnik studi literatur atau studi kepustakaan. Hasil penelitian menggambarkan bahwa peran guru baik sebagai pengajar, pendidik, teladan, motivator dan fasilitator sangatlah penting dalam mengembangkan kecerdasan anak usia dini. Kata Kunci: Kecerdasan Logika Matematika, Pendidikan Anak Usia Dini, Guru Abstract Basicly, each child has their own uniqueness, potential and unique intelligence. The intelligence that children have is not static but rather that intelligence can be developed with some stimulation in the form of learning and play activities. In the world of education, teachers play an important role in developing early childhood logical intelligence. This study aims to review the role of teachers in developing early childhood logic intelligence. The method used in this research is qualitative with the method of literature study or literature study. The results showed that the role of teachers both as teachers, educators, role models, motivators and facilitators is very important in developing early childhood intelligence. Keywords: Mathematical Logic Intelligence, Early Childhood Education, Teachers

Downloads

Published

2023-02-28

How to Cite

Haloho, O. (2023). Peran Guru dalam Mengembangkan Kecerdasan Logika Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 5(2), 7–12. https://doi.org/10.31004/jpdk.v5i2.12504