HUBUNGAN RENDAHNYA TINGKAT EKONOMI TERHADAP RISIKO TERJADINYA STUNTING : A SYSTEMATIC REVIEW
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v3i2.4457Keywords:
anak, ekonomi, orang tua, stuntingAbstract
Indonesia masih dihadapi oleh masalah gizi utama, yaitu tingginya stunting pada balita. Pada tahun 2013 terdapat 8,9 juta anak atau satu dari tiga anak dengan status gizi stunting, yang menjadikan Indonesia negara terbesar kelima dengan prevalensi tertinggi kasus stunting. Permasalahan gizi buruk pada saat ini disebabkan oleh konsumsi zat gizi yang tidak memenuhi kebutuhan. Kejadian ini dipengaruhi oleh berbagai macam penyebab meliputi keadaan sosial ekonomi, asupan gizi, serta pelayanan kesehatan. Penyebab tidak langsung terjadinya stunting, salah satunya yaitu tingkat ekonomi suatu keluarga yang disebabkan oleh tinggi rendahnya pendidikan yang ditempuh orang tua. Salah satu faktor yang mempengaruhi keadaan sosial ekonomi yaitu tingkat ekonomi orang tua. Tujuan adanya penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara rendahnya tingkat ekonomi terhadap risiko terjadinya stunting. Penelitian ini menggunakan metode systematic review. Pencarian untuk mendapatkan artikel penelitian menggunakan database online melalui Google Scholar, Semantic, Oxford Academic, Science Direct, Hindawi Journals dengan kata kunci anak, ekonomi, orang tua, dan stunting. Artikel yang dipilih berdasarkan publikasi yang diterbitkan pada tahun 2018-2022. Hasil Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara risiko terjadi stunting dengan tingkat ekonomi orang tua. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa balita stunting lebih banyak dijumpai pada keluarga dengan status ekonomi rendah dan balita dengan keluarga yang rentan pangan.References
Fedriansyah, D., Paramashanti, B. A., & Paratmanitya, Y. (2020). Faktor Sosial Ekonomi Dan Stunting Pada Anak Usia 6-23 Bulan. Media Gizi Pangan, 27(September), 2020. https://doi.org/10.32382/mgp.v27i1.1568.
Halim, L. A., Warouw, S. M., & Manoppo, J. I. C. (2018). Hubungan Faktor-Faktor Risiko Dengan Stunting pada Anak Usia 3-5 Tahun di Tk/Paud Kecamatan Tuminting. Jurnal Medik Dan Rehabilitasi, 1, 1–8.
Kemenkes RI. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Kementerian Kesehatan RI, 301(5), 1163–1178.
Margawati, A., & Astuti, A. M. (2018). Pengetahuan ibu, pola makan dan status gizi pada anak stunting usia 1-5 tahun di Kelurahan Bangetayu, Kecamatan Genuk, Semarang. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 6(2), 82–89. https://doi.org/10.14710/jgi.6.2.82-89
Raharja, U. M. P., Waryana, W., & Sitasari, A. (2019). Status ekonomi orang tua dan ketahanan pangan keluarga sebagai faktor risiko stunting pada balita di Desa Bejiharjo. Ilmu Gizi Indonesia, 03(01), 73–82. https://pdfs.semanticscholar.org/8599/396cc051d1a178100a1ed89fdb1411611b4e.pdf.
Rahayu, D. T. (2021). Anemia Pada Kehamilan Dengan Kejadian Stunting Di Desa Gayam Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Anemia In Pregnancy With Stunting In Gayam Village DISTRICT GURAH KEDIRI. 7(81). https://doi.org/10.21070/midwiferia.v.
Rahmawati, N. F., Fajar, N. A., & Idris, H. (2020). Faktor sosial, ekonomi, dan pemanfaatan posyandu dengan kejadian stunting balita keluarga miskin penerima PKH di Palembang. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 17(1), 23-33.
Wahyuni, D., & Fitrayuna, R. (2020). PENGARUH SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA KUALU TAMBANG KAMPAR. 4(April).
Wardani, D. W., Suharmanto, S., & Wulandari, M. (2020). Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dan Ketahanan Pangan terhadap Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Kesehatan, 11(2), 287-293.
Yusuf, R. (2018). Hubungan Sosial Ekonomi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 2-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Barombong. Skripsi, 5–24.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Nurul Aini, Agnes Gonxa Mulia Hera, Alisya Isma Anindita, Keren Stelin Maliangkay, Rizki Amalia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).