HUBUNGAN KEJADIAN DIARE DENGAN SANITASI DASAR BIDANG KESEHATAN LINGKUNGAN PADA PENYITAS BENCANA BANJIR DESA BEKA KEC. MARAWOLA KABUPATEN SIGI
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.35712Keywords:
Banjir Bencana DiareAbstract
Bencana merupakan peristiwa yang disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Salah satu bencana yang paling sering terjadi terutama Ketika musim penghujan adalah bencana banjir. Beberapa daerah di Sulawesi Tengah menjadi daerah yang rawan banjir, salah satu banjir yang berbahaya adalah banjir bandang dan beberapa daerah di Sigi rawan mengalaminya termasuk desa Beka. Kejadian banjir dapat mengakibatkan penularan penyakit salah satunya adalah penularan penyakit diare terutama kondisi pasca banjir karena dapat dipengaruhi oleh kondisi sanitasi dasar kesehatan lingkungan. Kelompok rentan seperti bayi, balita, anak-anak, ibu hamil, menyusui, penyandang cacat, lansia, dan orang sakit menjadi lebih rentan terhadap dampak kesehatan akibat bencana. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan kejadian diare dengan sanitasi dasar bidang kesehatan lingkungan bagi penyintas bencana banjir di Desa Beka Kec. Marawola Kab. Sigi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi kondisi lingkungan penyintas banjir. Pengujian hubungan dilakukan dengan menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara kejadian diare dengan kebutuhan air bersih di desa Beka Kabupaten Sigi. Hasil analisis yang didapatkan dengan nilai ? Velue dari kejadian diare dan kebutuhan air bersih adalah ?=0,00, dimana nilai (?<0,05), hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antara kejadian diare dengan kebutuhan air bersih di Desa Beka Kabupaten Sigi. Kesimpulan pada penelitian ini adalah adanya hubungan kejadian diare dengan ketersediaan air bersih di Desa Beka.References
Adi, A. W., Shalih, O., Shabrina, F. Z., Rizqi, A., Putra, A. S., Karimah, R., Eveline, F., Alfian, A., Syauqi, Septian, R. T., Widiastomo, Y., Bagaskoro, Y., Dewi, A. N., Rahmawati, I., & Seniarwan. (2022). Indeks Risiko Bencana Indonesia Tahun 2021. Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, 16.
Akbar, H., Ifandi, S., & Paundanan, M. P. (2021). Rapid Health Assesment (RHA) Bencana Banjir Di Desa Pranti Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik. Healthy Papua - Jurnal keperawatan dan Kesehatan, 4(1), 200–205. http://36.67.90.173/jurnal/index.php/akper/article/view/49
ANGRAINI, D., & Saufani, I. A. (2020). the Description of Availability of Clean Water in Jorong Palupuah Pasia Laweh, West Sumatra. Jurnal Kesehatan Komunitas, 6(1), 86–91. https://doi.org/10.25311/keskom.vol6.iss1.433
Anonim. (2007). UU no. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Pemerintah Republik Indonesia.
Arifin, P., Radhiah, S., & Sanjaya, K. (2021a). Kerentanan Kejadian Penyakit Berbasis Lingkungan Pada Masyarakat Terdampak Bencana Di Daerah Pesisir Kabupaten Donggala. Preventif?: Jurnal Kesehatan Masyarakat. https://doi.org/10.22487/preventif.v12i1.225
Arifin, P., Radhiah, S., & Sanjaya, K. (2021b). Kerentanan Kejadian Penyakit Berbasis Lingkungan Pada Masyarakat Terdampak Bencana Di Daerah Pesisir Kabupaten Donggala. Preventif?: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(1), 171–182. https://doi.org/10.22487/preventif.v12i1.225
BNPB. (2021). BNPB: Ada 1441 Bencana Alam yang Melanda Indonesia hingga Juni 2021. Bnpb.
Dahyuniar. (2018). Hubungan Antara Sanitasi Dengan Kejadian Diare Di Wilayah Rawan Banjir Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo. Skripsi, Universitas Hasanuddin Makassar, 109.
Dina Aolina, I. S. T. S. (2020). Hubungan Antara Faktor Lingkungan Dengan Kejadian Diare pada Masyarakat. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia, 1(1), 38–47.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. (2022). Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Profil kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, 1–377.
Gustini, I. K., & Cindrayana, R. S. (2022). Jurnal Kesmas Untika Luwuk?: Public Health Journal ( Relationship between Diet and Physical Activity with Hyperglycemia in. Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal, 13(1), 20–28.
Kementerian Kesehatan. (2023). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023. Kemenkes Republik Indonesia, 151(2), Hal 10-17.
Nugraheni, D. (2012). Hubungan Kondisi Fasilitas Sanitasi Dasar Dan Personal Hygiene Dengan Kejadian Diare Di Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 1(2), 18723.
Nurhendrar, S. (2007). PP No. 55 Tahun 2007. Revista Brasileira de Ergonomia, 9(2), 10. https://www.infodesign.org.br/infodesign/article/view/355%0Ahttp://www.abergo.org.br/revista/index.php/ae/article/view/731%0Ahttp://www.abergo.org.br/revista/index.php/ae/article/view/269%0Ahttp://www.abergo.org.br/revista/index.php/ae/article/view/106
Putri, S. R., & Susanna, D. (2020). Kondisi Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Diare Di Kawasan Pesisir Pantai Desa Sedari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat Tahun 2018. Jurnal Nasional Kesehatan Lingkungan Global, 1(2), 115–121.
Sengkey, A., Joseph, W. B. S., & Warouw, F. (2020). Hubungan Antara Ketersediaan Jamban Keluarga Dan Sistem Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Desa Raanan Baru Kecamatan Motoling Barat Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Kesmas, 9(1), 182–188.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Kiki Sanjaya, Pitriani Pitriani, Syam Budiarto, Arwan Arwan, Sendhy Krisnasari, Elvaria Mantao
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).