PERBANDINGAN DETEKSI PLASMODIUM FALCIPARUM DENGAN METODE RAPID DIAGNOSTIC TEST (RDT) DAN PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK : LITERATURE REVIEW

Authors

  • Asmi Atun Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Briliana Nur Rohima Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.34288

Keywords:

mikroskopik, rapid diagnostic test, sensitivitas, spesifisitas

Abstract

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium yang menyerang eritrosit dengan ditemukannya bentuk aseksual dalam darah. Jenis Plasmodium falcifarum merupakan infeksi malaria tertinggi dan dengan kasus kematian terbanyak Diagnosis laboratorium malaria dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain pemeriksaan mikroskopik apusan dan Rapid Diagnostic Test (RDT). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan kualitas metode Rapid Diagnostic Test (RDT) dengan pemeriksaan mikroskopik dalam mendeteksi Plasmodium falciparum menggunakan metode literature review. Pencarian literature pada penelitian ini dilakukan pada tiga database yaitu PubMed, Google Cendekia, dan Science Direct. Nilai sensitivitas metode mikroskopik antara 77,2%-100% sedangkan pada metode RDT memiliki rentang nilai sensitivitas dibawah metode mikroskopik yaitu 42,5%-100%. Rentang nilai spesifisitas metode mikroskopik antara 72%-100% dan nilai spesifisitas metode RDT yaitu 87,1%-100%. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dalam bentuk deskripsi analitik tentang tentang efektifitas penggunaan metode RDT dalam diagnosis malaria.

References

Daysema, S.D., Sarah, M.W., & Johnmmy, R. (2018). Gambaran prevalensi malaria pada anak SD YAPIS 2 di Desa Maro Kecamatan Merauke Kabupaten Merauke Papua. Jurnal e-Clinic. Vol. 4 (1).

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2012). Riset Kesehatan Dasar 2010. Diakses pada: http://www.riskesdas.litbang.depkes.go.id. Diunduh pada tanggal 7 April 2012.

Dinkes NTT. (2015). Profi Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015. Kupang: Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur.

Fransisca, L., Josef, H.K., Tri, B.T.S., Boni, S., Supriyanto., et al., (2015). Comparison of rapid diagnostic test Plasmotec Malaria-3, microscopy, and quantitative real-time PCR for diagnoses of Plasmodium falciparum and Plasmodium vivax infections in Mimika Regency Papua Indonesia. Malaria Journal. Vol: 1 (1).

Abanyie, F. A., Arguin, P.M., & Gutman, J. (2011). State of malaria diagnostic testing at clinical laboratories in the united states, 2010: a nationwide survey. Malaria Journal. Vol. 10: 340.

Alydrus, N.L., Ka’bah, & Marlin. (2020). Perbandingan Metode Mikroskopik dan Rapid Diagnostic Test Deteksi Plasmodium Penderita Malaria di Kota Ambon. J-HEST Journal. Vol.3 (1).

Atikoh, I. (2015). Faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di desa Selakambang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga tahun 2014. Jakarta: UIN.

Ayuningsih, R.A., Idham, H., & Jumari, U. (2018). Perbandingan Hasil Diagnosa Malaria Metode Rapid Diagnostic Test (RDT) dengan Mikroskopis di Puskesmas Meninting NTB. Media of Medical Laboratory Science. Vol. 2 (2).

Bartoloni, A., & Zammarchi, L. (2012). Clinical aspects of uncomplicated and severe malaria. Mediterr J Hematol Infect Dis. Vol: 4(1).

Downloads

Published

2024-09-12