PENGARUH PEMBERIAN MADU MURNI TERHADA PENURUNAN FREKUENSI DIARE PADA ANAK DI RSUD Drs. H. ABU HANIFAH
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.34266Keywords:
Children, Diarrhea, Honey.Abstract
Diare merupakan kondisi buang air besar yang sering dan encer dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam sehari. pada tahun 2023 kasus diare di Bangka Tengah sebanyak 5704 orang. Kehilangan cairan dan elektrolit yang tidak digantikan dengan cairan yang baru akan menjadi dehidrasi. Untuk menurunkan frekuensi diare dapat menggunakan farmakoterapi dan nonfarmakoterapi atau terapi komplementer, salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan yaitu dengan pemberian madu. Penelitian ini untuk mengetahui perubahan frekuensi BAB saat sebelum diberikan madu dan sesudah diberikan madu pada anak balita yang sedang mengalami diare Di RSUD Drs. H. Abu Hanifah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain metode kuantitatif dengan desain penelitian Pre Experimen dengan Pretest dan Postest with control group. Dengan uji wilcokxon berupa univariat dan bivariat. Populasi pada penelitian ini adalah pasien diare anak di RSUD Drs. H. Abu Hanifah. Jumlah sampel ygdigunakan dalam penelitian ini ada 32 orang yang di bagi menjadi 2 kelompok (16 orang kelompok intervensi dan 16 orang kelompok kontrol). Hasil penelitian ini diketahui ada pengaruh rata-rata frekuensi diare dari 4.44 menjadi 1.81 setelah pemberian perlakuan. Hasil Analisa data menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada frekuensi diare kelompok intervensi p-value yaitu 0,000 (p-value < 0,05) dan klompok kontrol p-value yaitu 0,0000 (p-value < 0,05). Saran dari peneliti ini adalah agar madu murni dapat dijadikan terapi non farmakologi untuk menurunkan diare pada anak.References
Agustina et al, (2016). Pengaruh pemberian madupada diare akut. Jurnal Sari Pediatri. 12 (5), 289-295.
Kementrian Kesehatan RI(2022) . MediaAKom. Menengok Perkembangan Diare DiIndonesia https://yankes.kemkes.go.id/view pencegahan pengobatan-pada-penyakit-diare
Lusiana, E., Immawati, I., & Nurhayati, S. (2021). Penerapan Pemberian Madu Untuk Mengatasi Diare pada Anak Usia Prasekolah (3–5 Tahun). Jurnal Cendikia Muda, 1(1).
Meisuri, N. P., Perdani, R. R. W., Mutiara, H., & Sukohar, A. (2020). Efek Suplementasi Madu terhadap Penurunan Frekuensi Diare Akut pada Anak di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Jurnal Majority, 9(2),
Notoatmodjo . 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Nurwahidah, N., & Arbianingsih, A. (2019). Effectiveness of Tempe Biscuits and Honey to Decrease Frequency of Stools in Children Diarrhea. Journal of Health Science and Prevention, 3(3S), 24-30.
Pupista. (2022). Bagaimana Menangani Diare pada Anak. Artikel dalam Website www.idai.or.id. Diakses pada tanggal 7 September 2019.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018. Diakses: 27 Desember 2018 dari www.depkes.go.id
Saputri, Nidya. (2020). Klasifikasi Diare. Paper Knowledge. Toward a Media History of Dokuments, 2
Sayoeti et al, (2020) Tim Adaptasi Indonesia. Diare. In: World Health
Organisasi, buku saku pelayanan anak di rumah sakit. Jakarta: World Health Organization, 2009, p. 131-52
Wulandari. (2017). Pengaruh Pemberian Madu terhadap Penurunan Frekuensi Diare pada Anak Balita . Jurnal Martenity and Neonatal, 2(4).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 arienda septi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).