PEMBERIAN DIET TINGGI KALORI TINGGI PROTEIN PADA PASIEN ANAK DENGAN BRONKOPNEUMONIA

Authors

  • Joses Jacinda Carrisa Abigail Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, 60115, Indonesia
  • Diandra Puspita Sari Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, 60115, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.33606

Keywords:

anak, bronkopneumonia, diet, infeksi

Abstract

Bronkopneumonia merupakan peradangan pada saluran pernapasan yang mengenai lobus paru-paru dan ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, maupun benda asing. Penyakit ini lebih sering menyerang bayi dan anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh lemah karena respon imunitasnya masih belum berkembang dengan baik. Infeksi bronkopneumonia pada anak dapat menyebabkan komplikasi hingga kematian. Penyakit ini disebut sebagai penyebab kematian tunggal terbesar pada anak-anak di seluruh dunia. Salah satu upaya perbaikan kondisi pasien bronkopneumonia yakni dilakukan pemberian asuhan gizi terstandar dengan diet tinggi kalori tinggi protein. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan proses asuhan gizi klinis pada pasien anak dengan diagnosis medis bronkopneumonia. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus yang dilakukan pada populasi satu pasien rawat inap Rumah Sakit X di Kota Surabaya pada bulan November 2023. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data, antara lain data rekam medis pasien (pemeriksaan antropometri, biokimia, dan fisik klinis), 24-hour food recall, dan food weighing. Berdasarkan hasil pengamatan dan intervensi selama 3 hari, didapatkan hasil bahwa kondisi pasien berangsur membaik yang ditandai dengan pemeriksaan fisik klinis yang telah mencapai target evaluasi dan asupan makanan telah meningkat meskipun belum memenuhi kebutuhan harian. Pemberian diet tinggi kalori dan tinggi protein dapat dilanjutkan guna mengatasi kondisi infeksi akibat bronkopneumonia yang dialami pasien dan mencegah terjadinya defisiensi zat gizi.

References

AKG. (2019). Angka Kecukupan Gizi 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Almatsier, S. (2010). Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Arufina, & Wiguna, M. (2018). Asuhan Keperawatan pada Pasien Anak dengan Bronkopneumonia dengan Fokus Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di RSUD Kabupaten Magelang. Jurnal Kesehatan Pena Medika, 8(2), 66–72.

AsDI, IDAI, & PERSAGI. (2015). Penuntun Diet Anak. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Basuki, S. W., Nuria, I., Ziyaadatulhuda, Z., Utami, F., & Ardilla, N. (2020). Tonsilitis. Proceeding Book Call for Paper Thalamus: Medical Research for Better Health, 483–494.

Carr, A. C., & Maggini, S. (2017). Vitamin C and Immune Function. Nutrients, 9(11), 1211.

Cristanti, F. F., Mahmudiono, T., & Erfiana. (2024). Proses Asuhan Gizi Terstandar pada Pasien Pediatri Bronkopneumonia dan Kejang Demam Sederhana Pasca Konvulsi dengan Pemberian Diet Tinggi Kalori dan Tinggi Protein: Sebuah Laporan Kasus. Media Gizi Kesmas, 13(1), 276–285.

Damayanti, A., & Oyagi, R. (2017). Pneumonia. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali.

Dewi, C., & Mustika, N. H. (2012). Bahan Pangan, Gizi, dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta.

Hidayat, A. A. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Hts, S. E. P., & Amalia, D. (2023). Bronkopneumonia. Jurnal Medika Nusantara, 1(3), 134–145.

Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2007). Simposium Penatalaksanaan Penyakit Paru pada Anak Terkini. Jember: Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Jannah, M., Abdullah, A., & Melania, H. (2019). Analisis Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Pneumonia Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Banda Raya Kota Banda Aceh Tahun 2019. JUKEMA, 6(1), 20–28.

Kementerian Kesehatan RI. (2022). Pneumonia pada Anak Bisa Dicegah dan Diobati. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

King, C., Siddle, M., Adams, O., Ahmar, S., Ahmed, T., & Bakare, A. A. (2022). Prevalence of Pneumonia and Malnutrition among Children in Jigawa State, Nigeria: A Community-Based Clinical Screening Study. BMJ Paediatr Open, 6(1), e001640.

Makdalena, M. O., Sari, W., Abdurrasyid, & Astutia, I. A. (2021). Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Bronkopneumonia. Jurnal Civitas Academica Health Science, 1(2), 118–128.

Murray, N. (2005). Text Book of Respiratory Medicine Ed. I. Vol. I. United State of America: Elsevier Saunders.

Putri, N. R., Rahmah, H. A., & Arbangi, S. (2023). Proses Asuhan Gizi Terstandar pada Pasien Bronchopulmonary Dysplasia dengan Status Gizi Buruk. The Journal of Indonesian Community Nutrition, 12(1), 72–84.

Qomariyah, N., Nurdin, A., & Rachmah, Q. (2023). Implementasi Proses Asuhan Gizi Terstandar, Pemberian Diet Tinggi Kalori dan Tinggi Protein pada Pasien Bronkopneumonia: Sebuah Laporan Kasus. Media Gizi Kesmas, 12(2), 970–979.

Schemes, M. (2019). Bronchopneumonia in Children. CMScript.

Sidiq, R., Ritawati, & Sitio, R. (2016). The Risk of Pneumonia among Toddlers in Lambatee, Aceh. National Public Health, 69–73.

Suartawan, I. P. (2019). Bronkopneumonia pada Anak Usia 20 Bulan. Jurnal Kedokteran, 5(1), 198–206.

Suci, L. N. (2020). Pendekatan Diagnosis dan Tata Laksana Pneumonia pada Anak. Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika, 3(1), 30–38.

Waseem, M. (2016). Pediatric Pneumonia: Practice Essentials, Background, Pathophysiology. Medscape, 1–17.

William, F. (2000). Evidence-Based Pediatrics, Pneumonia, and Bronchiolitis. Canada: University of Toronto.

World Health Organization. (2020). Pneumonia. Geneva: World Health Organization.

Downloads

Published

2024-09-16