EVALUASI RESEP POLIFARMASI PADA PASIEN GERIATRI YANG TERDIAGNOSA DIABETES MELITUS TIPE 2 (PENELITIAN INI DILAKUKAN DI RSUD HAJI PROVINSI JAWA TIMUR)
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.33541Keywords:
Diabetes melitus, Drug Related Problem, Geriatri, Interaksi, PolifarmasiAbstract
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau mungkin karena kedua-duanya. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pola peresepan polifarmasi dan untuk mengetahui kemungkinan adanya Drug Related Problem (DRP) berupa pemilihan obat yang tidak tepat dan interaksi obat. Metode penelitian dilakukan secara observasional dengan pengambilan data rekam medis retrospektif pada bulan Januari - Desember 2023 dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 90 pasien. Hasil penelitian ini total pasien yang mendapatkan resep polifarmasi sebanyak 90 pasien, jumlah obat paling banyak dalam 1 resep yaitu 10 jenis obat per resep sebanyak 2 pasien. Jumlah peresepan paling banyak dalam 1 resep yaitu 6 jenis obat per resep sebanyak 41 pasien. Pasien mendapatkan resep polifarmasi dikarenakan adanya beberapa komplikasi yang diderita sehingga mengharuskan pasien mengonsumsi obat dalam jumlah banyak. Drug Related Problem (DRP) yang dianalisis adalah pemilihan obat yang tidak tepat dan interaksi obat. Pemilihan obat yang tidak tepat berdasarkan Beers Criteria dapat disimpulkan bahwa ada beberapa obat yang harus dihindari penggunaannya pada lansia diantaranya gabapentin (24%), ciprofloxacin (1%) dan spinorolactone (4%). Dan interaksi yang terjadi yakni interaksi mayor yaitu gemfibrozil dengan glimepiride dan amlodipine dengan simvastatin. Interaksi moderate yang terjadi yaitu amlodipine dengan atorvastatin, lansoprazole dengan atorvastatin, metformin dengan glimepiride, candesartan dengan insulin aspart dan glimepiride dengan vidagliptin. Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa interaksi berdasarkan tingkat keparahan dan mekanisme yang paling tinggi yakni jenis interaksi moderate obat amlodipine dengan atorvastatin sebanyak 18 pasien (27,0%).References
Adiana & Maulina. (2022). Klasifikasi Permasalahan Terkait Obat (Drud Related Problem/DRPs). Indonesian Jurnal of Health Science, 2.
Afqary, Kurnia, & Sischa. (2019). Evaluasi Drug Related problems (DRPs) Pengobatan Diare Pada Pasien Balita Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Azra Bogor. Jurnal Farmamedika, 4.
Agustin Ovi Amelia & Fitrianingsih. (2020). Kajian Interaksi Obat Berdasarkan Kategori Signifikasi Klinis Terhadap Pola Peresepan Pasien Rawat Jalan Di Apotek X Jambi. E-SEHAD, 1, 1–10.
American Geriatric Society. (2023). AGS Beers Criteria.
Dimitriadis George & Mitroub Panayota. (20111). Efek Insulin pada Otot dan Jaringan Adiposa. Penelitian Dan Praktik Klinis Diabetes.
DiPiro, J. T., Yee, G. C., Posey, L. M., Haines, S. T., Nolin, T. D., & Ellingrod, V. L. (Eds.). (2020). Pharmacotherapy: A pathophysiologic approach (11th edition). McGraw Hill Medical.
Fatimah, R. N. (2016). Anti-oxidant and anti-diabetic activities of ethanolic extract of Primula Denticulata Flowers. Indonesian Journal of Pharmacy, 27(2), 74–79. https://doi.org/10.14499/indonesianjpharm27iss2pp74
Fauziah Husna, Mulyana Roza, & Martini. (2020). Polifarmasi Pada Pasien Geriatri. Jurnal Human Care, 5.
Febriyanti, A. P., Atmaja, R. R. D., Oktaviani, H. C., & Wijaya, D. (2023). Analisis Peresepan Polifarmasi Pada Pasien Geriatri dengan Diabetes Melitus Tipe 2 Berdasarkan Beers Criteria 2023. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, 9(2), 613–620. https://doi.org/10.35311/jmpi.v9i2.423
Firmansyah Iman. (2017). Farmakoterapi Terapan Diabetes Melitus.
Hardianto, D. (2021). Insulin: Produksi, Jenis, Analisis dan Rute Pemberian. Jurnal Bioteknologi dan Biosains Indonesia, 8(2).
Kardela, W., Agustina, E., Harartasyahrani, R. A., & Bellatasie, R. (2023). Korelasi Tingkat Kepatuhan Pengobatan terhadap Kadar Glukosa Darah pada Pasien Geriatri Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Kota Padang. JOPS (Journal Of Pharmacy and Science), 6(2), 184–197. https://doi.org/10.36341/jops.v6i2.3504
Kardika, Herawati, & Yasa. (2013). Preanalitik Dan Interpretasi Glukosa Darah Untuk Diagnosis Diabetes Melitus.
Kemenkes. (2014). PerMenKes Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri Di Rumah Sakit. European Journal of Endocrinology, 171(6), 727–735.
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Pedoman Pelayanan Kefarmasian pada Diabetes Melitus.
Kim, K. S., Kim, S. K., Sung, K. M., Cho, Y. W., & Park, S. W. (2012). Management of Type 2 Diabetes Mellitus in Older Adults. Diabetes & Metabolism Journal, 36(5), 336. https://doi.org/10.4093/dmj.2012.36.5.336
Kumari, S., Jain, S., & Kumar, S. (2022). Effects of Polypharmacy in Elderly Diabetic Patients: A Review. Cureus, 14(9), 1–6. https://doi.org/10.7759/cureus.29068
Kuswardhani T. (2018). Geriatric Opinion. Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia Cabang Bali.
Mulyani, T., & Rukminingsih, F. (2020). Evaluasi Peresepan Pada Pasien Geriatri Di Klinik Penyakit Dalam Instalasi Rawat Jalan RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 2(2), 89–96. https://doi.org/10.33759/jrki.v2i2.82
Nindy Elliana Benly, Rosminah Mansyarif, Wa Ode Siti Asma, Sartina, S., Wa Ode Sitti Fidia Husuni, Andi Sri Hastuti, Nuraisyah Bahar, Ayu Anggraini, & Sutriawati, S. (2022). Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Batalaiworu. J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 1(12), 3495–3502. https://doi.org/10.53625/jabdi.v1i12.3449
Nurayati, L., & Adriani, M. (2017). Hubungan Aktifitas Fisik dengan Kadar Gula Darah Puasa Penderita Diabetes Melitus Tipe 2.
Nurratri, A. D., & Pardilawati, C. (2023). Identifikasi Pengobatan Yang Tidak Tepat (Innapropiate Medication ) Pada Pasien Geriatri Berdasarkan American Geriatric Society (AGS) Beers Criteria 2023.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Fara Kusuma Wardhany, Asri Wido Mukti, Ira Purbosari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).