KEPATUHAN DIET DAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2: STUDI CROSS-SECTIONAL
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.33406Keywords:
Diabetes melitus, Kadar gula darah, Kepatuhan dietAbstract
Kepatuhan terhadap terapi diet adalah metode yang efektif untuk mengontrol kadar glukosa darah. Namun, sebagian besar pasien diabetes tidak mematuhi terapi baik farmakologis maupun non-farmakologis. Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki korelasi antara kepatuhan diet dan pengendalian glikemik pada individu dengan diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dengan ukuran sampel sebanyak 100 responden. Alat yang digunakan adalah glikometer, dan pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Analisis data dilakukan menggunakan uji Kruskal-Wallis dengan uji post hoc Mann-Whitney. Hasilnya menunjukkan bahwa 33 responden (33%) menunjukkan kepatuhan yang rendah, dengan rata-rata kadar glukosa darah sebesar 275,85. Responden diklasifikasikan sebagai pematuhi sedang (n = 33, 33%) dengan rata-rata kadar glukosa darah 168,67 mg/dl atau pematuhi tinggi (n = 34, 34%) dengan rata-rata kadar glukosa darah 106,82 mg/dL. Uji Kruskal-Wallis menghasilkan nilai p sebesar 0,000 (p <0,05), yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara kepatuhan diet dan kadar glukosa darah pada setidaknya dua kelompok pasien dengan diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Dinoyo. Hasil dari uji post hoc Mann-Whitney menunjukkan nilai p sebesar 0,000 (p <0,05), yang mengindikasikan adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara setiap kelompok. Terdapat korelasi yang signifikan antara kepatuhan diet dan kadar glukosa darah di semua kelompok pada pasien dengan diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Dinoyo.References
Carolus Borromeus Mulyatno. (2022). Jurnal Konseling Diabetes Melitus. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 4(May), 1349–1358.
Elfrina Mirna, Salmiah Agus, Nursal Asbiran, & Silvia. (2020). Analisis Determinan Diabetes Melitus Tipe Ii Pada Usia Produktif Di Kecamatan Lengayang Pesisir Selatan. Jurnal Public Health, 7(1), 30–42.
Eli, I., & Soraya, A. (2022). Pengaruh Kepatuhan Minum Obat Terhadap Keseimbangan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Kecamatan Cipayung. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 4(4), 657.
Faida, A. N., & Santik, Y. D. P. (2020). Kejadian Diabetes Melitus Tipe I pada Usia 10-30 Tahun. Higeia Journal of Public Health Research and Development, 4(1), 33–42.
Fajriani, M., & Muflihatin, S. K. (2021). Hubungan Efikasi Diri dengan Manajemen Diri pada Penderita DM Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Kota Samarinda. Borneo Student Research, 2(2), 994–1001.
Guo, Y., Huang, Z., Sang, D., Gao, Q., & Li, Q. (2020). The Role of Nutrition in the Prevention and Intervention of Type 2 Diabetes. Frontiers in Bioengineering and Biotechnology, 8(September), 1–15. https://doi.org/10.3389/fbioe.2020.575442
Lisa, A. (2018). Hubungan Kepatuhan Diet Dengan Kadar Gula Darah Pasien Dm Kelompok Persadia Rs Pku Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
Massiani, M., Lestari, R. M., & Prasida, D. W. (2023). Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan Diet pada Penderita Diabetes Mellitus Di Puskesmas Kereng Bangkirai. Jurnal Surya Medika, 9(1), 154–164. https://doi.org/10.33084/jsm.v9i1.5162
Putra, D. E., Anggraeni, R., & Sari, P. (2022). Hubungan Kuantitas Tidur Dengan Kadar Gula Darah Pasien Dm Tipe 2 Di Rs Sentra Medika Cibinong Kabupaten Bogor.
Rahmala, G. U., Marfuah, D., & Noviyanti, R. D. (2023). Hubungan Aktivitas Fisik dan Kepatuhan Diet dengan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di RSUD Ibu Fatmawati Soekarno Surakarta. Prosiding University Research Colloqium, 684–692.
Rosyida, R. W., Kadek, N., Purnamayanti, D., Kristi, M., & Rining, L. (2019). The Eating Habbits of Type 2 Diabetes Mellitus in Primary Healthcare Center. Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics, 7(3), 85–88.
Ruli Fatmawati, B., Suprayitna, M., & Prihatin, K. (2020). Halaman 34 Pencegahan Ulkus Diabetik Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Kesehatan Qamarul Huda, 8, 34–41.
Soelistijo, S. (2021). Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia 2021. In PB. PERKENI. www.ginasthma.org.
Srikartika, V. M., Cahya, A. D., Suci, R., Hardiati, W., & Srikartika, V. M. (2016). Analisis Faktor Yang Memengaruhi Kepatuhan Penggunaan Obat Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Manajemen Dan Pelayanan Farmasi, 6(3), 205–212.
T. Eltrikanawati, Nurlaila, & Tampubolon, M. (2020). Hubungan Pola Makan Dan Pola Aktifitas Fisik Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda, 6(2), 171–177. https://doi.org/10.52943/jikeperawatan.v6i2.411
Wahyuni, R., Ma’ruf, A., & Mulyono, E. (2019). Hubungan Pola Makan Terhadap Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus. Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan, 4(2), 1–8.
Zulkarnain, & Sahriana. (2021). Hubungan Kepatuhan Diet dan Pengobatan Terhadap Peningkatan Kadar Gula Darah pada Pasien DM di Wilayah Kerja PKM Ngali. Jurnal Pedagogos: Jurnal Pendidikan STKIP Bima, 3(2), 117–127.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 ABDUL QODIR, Masnunah Rahmawati, Angernani Trias Wulandari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).