FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMPETENSI TENAGA SANITASI LINGKUNGAN DALAM MELAKSANAKAN SURVEILANS KUALITAS AIR MINUM DI KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2024
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.33402Keywords:
air minum, kompetensi, kualitas, surveilansAbstract
Setiap puskesmas memiliki tenaga sanitasi lingkungan sebanyak 1 orang, dimana mereka harus bisa melaksanakan segala kegiatan terkait dengan kesehatan lingkungan diantara surveilans kualitas air minum yang ada di wilayah mereka. Hal ini dapat menjadi penghambat pelaksanaan surveilans kualitas air minum di Kabupaten Lumajang. Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kompetensi tenaga sanitasi lingkungan dalam melaksanakan surveilans kualitas air minum di Kabupaten Lumajang tahun 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga sanitasi lingkungan puskesmas di Kabupaten Lumajang yang berjumlah 25 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 25 orang. Analisis data menggunakan regresi linear berganda untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kompetensi tenaga sanitasi lingkungan dalam melaksanakan surveilans kualitas air minum di Kabupaten Lumajang tahun 2024. Berdasarkan penelitian, pada kemampuan intelektual terdapat 20 responden (95.2%) memiliki kemampuan intelektual pada kompetensi tenaga sanitasi lingkungan dan tidak mampu sebanyak 1 responden (4.8%). Pada variabel keterampilan terdapat 15 responden (71.4%) sangat terampil pada kompetensi tenaga sanitasi lingkungan, 5 responden (23.8%) terampil pada kompetensi tenaga sanitasi lingkungan dan 1 responden (4.8%) tidak terampil pada kompetensi tenaga sanitasi lingkungan dalam pelaksanaan survelilans kualitas air minum. Pada variabel pengalaman terdapat 15 responden (71.4%) sangat berpengalaman pada kompetensi tenaga sanitasi lingkungan, 5 responden (23.8%) berpengalaman pada kompetensi tenaga sanitasi lingkungan dan 1 responden (4.8%) tidak berpengalaman pada kompetensi tenaga sanitasi lingkungan dalam pelaksanaan survelilans kualitas air minum.References
Alhigna, A. W. (2023). Pengaruh Beban Kerja, Budaya Organisasi, Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Melalui Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Magelang). Jurnal Kesehatan, 2(1), 1–10.Amalina, A., Ratnawati, L. Y., & Bumi., C. (2022). Hubungan Kualitas Air Konsumsi, Higiene, dan Sanitasi Rumah Tangga dengan Kejadian Stunting (Studi Case Control Pada Balita Stunting di Kabupaten Lumajang). Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 4(2).Permenkes RI. (2013). Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitasi (Vol. 1969, Issue 1).
Wahyu, Z., Amir, A., & Putra, A. E. (2018). Indetifikasi Bakteri Escherichia coli (E.coli) pada Air Minum di Rumah Makan dan Cafe di kelurahan Jati serta Jati Baru Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(2), 212 – 214.
Wibowo. (2014). Manajemen Kinerja. PT. Raja Grafindo Persada.
Zwell, M. (2000). Creating a Culture of Competence. John Wiley & Sons, Inc.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Nova Dwi Kartikasari, Misbahul Subhi, Septia Dwi Cahyani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).