PERBANDINGAN JUMLAH TELUR CACING Soil transmitted helminth (STH) YANG DIPERIKSA LANGSUNG DAN DITUNDA SELAMA 1 HARI MENGGUNAKAN FORMALIN 10%

Authors

  • Hans Rico Mahendra Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
  • MONIKA PUTRI SOLIKAH MONIKA Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.33333

Keywords:

keyword 1 Formalin 10%, keyword 2, Telur Cacing STH

Abstract

Infeksi cacing melalui perantara tanah atau yang disebut dengan Soil  transmitted helmint ( STH) adalah salah satu dari masalah kesehatan umum yang masih terjadi di negara tropis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan jumlah telur cacing STH  yang diperiksa langsung dan ditunda selama 1 hari menggunakan formalin 10%. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Eksperimental yang dilakukan di Laboratorium Parasitologi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret-Mei 2024, data yang diperoleh selanjutnya dilakukan uji normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk  untuk mengetahui data tersebut terdistribusi normal atau tidak, Jika terdistribusi normal maka dilakukan uji dependent T test dan apabila tidak terdistribusi normal maka dilakukan uji Wilcoxon yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dari dua perlakuan yang telah dilakukan. Hasil yang didapatkan ditemukan telur STH sebanyak 18 telur pada sampel yang diperiksa langsung terdiri dari 11 telur cacing Ascaris lumbricoides dan 7 telur cacing Trichuris trichiura, kemudian terdapat 16 telur cacing STH pada sampel yang ditunda selama 1 hari dengan formalin 10% yang terdiri dari 9 telur cacing Ascaris lumbricoides dan 7 telur Trichuris trichiura. Sampel feses yang diperiksa langsung dan sampel feses yang ditunda selama 1 hari menggunakan formalin 10% dan diuji dengan uji Wilcoxon didapatkan nilai signifikasi yaitu > 0,05 nilai tersebut menunjukan tidak adanya perbedaan yang signifikan.

References

Iqbal, M., Triana, D., Rizqoh, D., Gunasari, L. F. V., & Umar, L, A. (2023). Akurasi Pemeriksaan Kato-Katz dan Mini-Flotac Dalam Diagnosis Kecacingan pada Feses Segar dan Feses Awetan. Jurnal Kesehatan dan Kedokteran, 19 (1), 75-80.

Kusumawardani, N. A. (2018). Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) Pada Anak Sekolah Dasar Di Kabupaten Jember. Skripsi. Jember: Fakultas Kedokteran Universitas Jember.

Lestari, D. L. (2022). Infeksi Soil Transmitted Helminths Pada Anak. Scientfic Journal, 1 (6), 424-431.

Noviastuti, A. R. (2015). Infeksi Soil Transmitted Helminths Soil, Transmitted Helminths Infection. Journal Majority. 4 (8), 107-113.

Nurprabowo, R. (2018). Uji Efektifitas Modifikasi Formalin dan Eter Dengan Metode Pengendapan Sebagai Reagen Diagnosis Nematoda Usus. Skripsi. Jombang: Program Studi Diploma III Jurusan Analis Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika.

Panjaitan, J. S. G. (2022). Edukasi Tentang Pencegahan Infeksi Kecacingan Disebabkan Oleh Soil Transmitted Helminth Dengan Menggunakan Metode Ceramah Kepada Masyarakat Di Desa Namo Rambe. Jurnal Visi Pengabdian Masyarakat. 3 (1), 52-59.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.15 Tahun 2017. Penanggulangan Kecacingan. Jakarta.

Pitaloka, W. W (2017). Identifikasi Telur Cacing Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura Secara Langsung Pada Feses Anak TK Al-Kautsar di Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres. Skripsi. Surakarta : Program Studi Diploma III Jurusan Analis Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta.

Rahmasari, I. R. (2022). Identifikasi Telur Cacing Trichuris trichiura Pada Tinja Anak Usia 5-8 Tahun Di Jalan Utama Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Medan : Program Studi Biologi Universitas Medan Area.

Septiani, C. (2022). Identifikasi Keberadaan Telur Soil Transmitted Helmint Pada Siswa Sekolah Negeri Dasar 04 Susukan Ciracas Jakarta Timur. Skripsi. Jakarta : Program Studi Diploma IV Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Universitas Binawan.

Wicaksana, Y. (2014). Faktor-Faktor Risiko Terjadinya Infeksi Kecacingan (Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura) Pada Murid SDN III Seputih Kecamatan Mayang Kabupaten Jember. Skripsi. Jember : Fakultas Kedokteran Universitas Jember.

World Health Organization (WHO). (18 Januari 2023). Soil-transmitted helminth infections. Diambil dari World Health Organization: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/soil-transmitted jhelminth-infections. Diakses tanggal 20 Oktober 2023.

Downloads

Published

2024-09-16