LITERATUR REVIEW: AKTIVITAS ANTIINFLAMASI BUMBU DAPUR FAMILI ZINGIBERACEAE SECARA IN VIVO DAN IN VITRO
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.33159Keywords:
antiinflamasi, bumbu dapur, zingiberaceae, In vivo, In vitroAbstract
Inflamasi merupakan respon biologis normal dari sistem kekebalan tubuh terhadap stimulasi berbahaya. Pada tingkat jaringan, inflamasi ditandai dengan munculnya kemerahan, bengkak, panas, nyeri dan hilangnya fungsi jaring. Terapi inflamasi saat ini terbatas pada agen antiinflamasi steroid dan non steroid. Namun, penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan efek samping yang serius. Oleh karena itu, pengembangan agen antiinflamasi yang lebih aman menjadi subjek yang menarik. Pengembangan obat antiinflamasi yang berasal dari sumber alam adalah strategis rasional dan produktif untuk pengobatan inflamasi. Bumbu dapur adalah tumbuhan beraroma yang dimasukkan ke dalam masakan untuk bahan penyedap rasa serta penambah nafsu makan. Famili zingiberaceae merupakan salah satu tanaman bumbu dapur yang dimanfaatkan untuk pengobatan sebagai antiinflamasi. Literatur Review ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme molekuler dan bioaktivitas antiinflamasi dari senyawa aktif yang terdapat dalam bumbu dapur famili dari zingiberaceae. Penulisan artikel ini dilakukan dengan systematic review. Literatur yang digunakan yaitu jurnal nasional dan internasional terbitan 10 tahun terakhir yang diperoleh dari platform ilmiah seperti Google Scholar, Elsevier, dan PubMed. Berbagai penelitian menunjukan bahwa komponen bioaktif bumbu dapur dari famili zingiberaceae, seperti gingerol, asam-6-gingesulfonat, shogaol, DGHD, kurkumin, bisacuron, galangin, ACE, ACA, ECH, EPMC dan - 3- carene mampu menekan mediator proinflamasi IL-1b, TNF-a, IL-6, IL-13 melalui regulasi jalur sinyal seperti, NF-kB, COX-2 dan iNOS yang berperan penting dalam patogenesis peradangan. Berdasarkan hasil data literatur, dapat disimpulkan bahwa bumbu dapur kunyit (Curcuma longa) dari famili zingiberaceae merupakan sumber yang paling potensial yang dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai alternatif terapi untuk penyakit inflamasi.References
Ajayi, B. O., Olajide, T. A., & Olayinka, E. T. (2022). 6-gingerol attenuates pulmonary inflammation and oxidative stress in mice model of house dust mite-induced asthma. Advances in Redox Research, 5, 100036. https://doi.org/10.1016/j.arres.2022.100036
Auliani, A., & Sofiyanti, N. (2014). Studi Etnobotani Famili Zingiberaceae Dalam Kehidupan Masyarakat Lokal Di Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. JOM FMIPA, 1(2), 526.
Baldo, D. E., & Serrano, J. (2016). Screening for intestinal anti-inflammatory activity of Alpinia galanga against acetic acid-induced colitis in Mice (Mus musculus). https://www.researchgate.net/publication/323078657
Bischoff-Kont, I., Primke, T., Niebergall, L. S., Zech, T., & Fürst, R. (2022). Ginger Constituent 6-Shogaol Inhibits Inflammation- and Angiogenesis-Related Cell Functions in Primary Human Endothelial Cells. Frontiers in Pharmacology, 13. https://doi.org/10.3389/fphar.2022.844767
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Regina Tria Hidayati, Agriana Rosmalina Hidayati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).