PERBANDINGAN KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING STH MENGGUNAKAN REAGEN EOSIN 2% DAN PEWARNA ALAMI UBI JALAR UNGU (IPOMEA BATATAS POIRET)

Authors

  • Vera Sukmawati Vera Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
  • Monika Putri Solikah Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Isnin Aulia Ulfah Mu’awanah Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.32939

Keywords:

Eosin 2%, Ipomea batatas poiret, Soil Transmitted Helminth

Abstract

Soil Transmitted Helminths (STH) cacing yang ditularkan melalui tanah adalah yang menginfeksi manusia ketika mereka menelan makanan yang tercemar dan menetaskan telurnya. Kecacingan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang terus berlanjut di daerah tropis. Untuk mendiagnosis kecacingan, metode yang digunakan adalah metode slide atau langsung menggunakan pewarnaan eosin. Eosin, sebaliknya, mahal dan bersifat karsinogenik jika digunakan secara konsisten dari waktu ke waktu. Salah satu komponen alami yang dapat digunakan sebagai pengganti eosin adalah larutan ubi jalar ungu (Ipomea batatas poiret). Salah satu bentuk komponen flavonoid yang dikandung ubi jalar ungu adalah pigmen ungu. Warna ungu pada ubi jalar disebabkan oleh antosianin yang merupakan pigmen alami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana 30 sediaan telur Soil Transmitted Helminth (STH) yang berbeda dipengaruhi oleh berbagai warna, larutan ubi jalar ungu (Ipomea batatas poiret), dan reagen eosin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan ubi jalar ungu dengan perbandingan 1:5 memberikan sediaan pewarnaan yang berkualitas tinggi untuk mewarnai telur cacing. Hal ini dikonfirmasi dengan membandingkan bidang penglihatan, mengamati dengan seksama telur-telur yang menyerap warna, dan memeriksanya di bawah mikroskop. Larutan ubi jalar ungu (Ipomea batatas poiret) terbukti efektif dalam mewarnai telur cacing yang ditularkan melalui tanah (STH).

References

Alsakina, N., Adrial, & Afriani, N. (2018). Identifikasi Telur Cacing Soil Transmitted Helminths pada Sayuran Selada (Lactuca Sativa) yang Dijual oleh Pedagang Makanan di Sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(3), 314.

Fatarani Nadhira, F., Rahmat, M., Sundara Mulia, Y., & Rismiarti, Z. (2023). Ekstrak Daun Jati (Tectona Grandis) Sebagai Alternatif Pengganti Eosin Dalam Pemeriksaan Telur Cacing Golongan Soil Transmitted Helminths. Jurnal Kesehatan Siliwangi, 4(1), 165–171.

Ginting, E., Yulifianti, R., Jusuf, M., & Mejaya, M. J. (2015). Identifikasi Sifat Fisik, Kimia, dan Sensoris Klon-klon Harapan Ubijalar Kaya Antosianin. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 34(1), 69.

Idayani, S., & Putri, N. L. N. D. D. (2022). Identifikasi Telur Cacing Soil Transmitted Helminths Pada Kuku Anak. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 13(01), 1–9.

Downloads

Published

2024-09-05