PENGGUNAAN ERYTHROPOIETIN STIMULATING AGENT PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISA

Authors

  • RIVANA ARDYANTI AULIA UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
  • Asri Wido Mukti Univesitas PGRI Adi Buana Surabaya
  • Dewi Perwito Sari Univesitas PGRI Adi Buana Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.32840

Keywords:

erythropoietin stimulating agent (ESA), hemodialisa (HD), penyakit ginjal kronis (PGK)

Abstract

Penyakit ginjal kronis (PGK) ialah situasi di mana kegunaan ginjal hilang secara perlahan-lahan. Pada tahun 2018, terbisa 713.783 pengidap PGK di Indonesia. PGK menimbulkan ginjal tidak bisa menyaring zat-zat tidak diperlukan dari darah, yang berakibat pada penumpukan zat tersebut dan menimbulkan rasa sakit pada pasien. Anemia, atau pengurangan sel darah merah, sering terjadi pada pasien PGK, terutama ketika kegunaan ginjal menurun hingga 20-50%. Anemia pada PGK bisa diobati dengan Erythropoietin Stimulating Agent (ESA), khususnya jika disebabkan oleh defisiensi eritropoietin. Studi ini berfokus untuk memahami gaya pemanfaatan terapi Erythropoietin Stimulating Agent (ESA) di RSUD Haji Provinsi Jawa Timur. Studi dikerjakan secara observasional dengan informasi retrospektif dari rekam medis pasien pada Desember 2023 – Januari 2024 dan dianalisis secara deskriptif. Terbisa 33 pasien yang mencapai kriteria inklusi. Hasil Studi mengindikasikan bahwasannya Hemapo (Epoetin Alfa) diberikan dengan dosis 3000 IU/ml, 1-2 kali seminggu melalui subkutan (SC).

References

Aditama, N. Z., Kusumajaya, H., & Fitri, N. (2024). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronis. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 6(1), 109–120. https://doi.org/10.37287/jppp.v6i1.1919

Chisholm-Burns, M. A., Schwinghammer, T. L., Malone, P. M., Kolesar, J. M., Bookstaver, P. B., & Lee, K. C. (2022). Pharmacotherapy Principles & Practice (6th ed.). US of America: McGraw Hill Education. https://ppp.mhmedical.com/content.aspx?bookid=3114&sectionid=261454027

Ismatullah, A. (2015). Manajemen Terapi Anemia pada Pasien Gagal Ginjal Kronik. Jurnal Medula Universitas Lampung, 4(2), 7–12. https://scholar.google.co.id/citations?view_op=view_citation&hl=en&user=0-2W9f4AAAAJ&citation_for_view=0-2W9f4AAAAJ:u5HHmVD_uO8C

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/6485/2021 Tentang Formularium Nasional (pp. 1–167). Kementerian Kesehatan (Kemkes) Republik Indonesia. https://e-fornas.kemkes.go.id/files/pdf/KMK No. HK.01.07-MENKES-6485-2021 tentang Formularium_Nasional.pdf

Pranandari, R., & Supadmi, W. (2015). Faktor Risiko Gagal Ginjal Kronik di Unit Hemodialisis RSUD Wates Kulon Progo. Majalah Farmaseutik, 11(2), 316–320. https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v11i2.24120

RISKESDAS. (2018). Laporan Nasional RISKESDAS 2018 Kementerian Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (LPB), 2019.

Rivandi, J., & Yonata, A. (2015). Hubungan Diabetes Melitus dengan Kejadian Gagal Ginjal Kronik. Majority, 4(9), 27–34.

Siagian, K. N., & Damayanty, A. E. (2018). Studi Identifikasi Penyebab Penyakit Ginjal Kronik pada Usia Dibawah 45 Tahun di Unit Hemodialisis Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan Tahun 2015. AMJ: Jurnal Kedokteran Anatomica, 1(3), 159–166. https://doi.org/10.30596/amj.v1i3.2222.g2318

Downloads

Published

2024-09-25