HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT PADA PENDERITA SKABIES DI KAMPUNG IWAKA DISTRIK IWAKA KABUPATEN MIMIKA

Authors

  • Charmel Yudy Djitmau Program Studi Pendidikan Dokter fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih
  • Gregorius Adista Enrico Astawa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih
  • Leddy Naomi Rumansara Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.32834

Keywords:

Scabies,, Hubungan Pengetahuan,, Sikap dan Perilaku.

Abstract

Skabies adalah salah satu penyakit kulit yang mudah menular disebabkan oleh kutu Sarcoptes scabiei varian hominis. Prevalensi skabies akan meningkat pada kelompok masyarakat yang hidup dengan kondisi kebersihan diri dan lingkungan yang rendah. Hal ini biasanya berhubungan dengan pengetahuan yang kurang tentang skabies sehingga dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pencegahan terhadap penyakit skabies. Mengetahui apakah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap dan perilaku pencegahan penyakit skabies di Kampung Iwaka. Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif yang menggunakan metode pendekatan cross sectional. Sampel dipilih secara total sampling dan diperoleh 38 prang responden pria dan wanita. Jumlah responden pada penelitian sebanyak 38 orang didapatkan tingkat pengetahuan cukup berjumlah 38 orang (100%). Tidak terdapat tingkat pengetahuan baik 2 orang. Pada aspek sikap yang baik terdapat 2 orang (31,8%) sikap cukup terdapat 23 orang (60,53% dan kurang sebesar 3 orang (7,89%). Pada aspek perilaku baik terdapat 6 orang (15,79%), 30 orang (78,95%) berperilaku cukup, 2 orang (5,28%) perilaku kurang pengetahuan terhadap sikap berpengaruh positif. Pengetahuan terhadap perilaku pencegahan berpengaruh positif yaitu melalui penyuluhan yang dilakukan oleh Pustu setempat tentang pentingnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Secara keseluruhan hubungan pengetahuan masyarakat terhadap sikap dan perilaku pencegahan penyakit skabies di Kampung Iwaka Distrik Iwaka adalah cukup.

References

BPS Mimika. (2019). Jumlah Kasus 10 Penyakit Terbanyak di Kabupaten Mimika 2018. https://mimikakab.bps.go.id/id/statistics-table/1/NzQjMQ==/jumlah-kasus-10-penyakit-terbanyak-di-kabupaten-mimika-2018.html

Chandra, B. (2007). Pengantar kesehatan lingkungan. Jakarta: Egc.

Cintawati, C., & Hardiana, H. (2017). Pengukuran Faktor-Faktor Terhadap Pencegahan Penyakit Skabies. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 16(01), 31–47.

Darmawan, N. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kunjungan masyarakat terhadap pemanfaatan pelayanan posyandu di Desa Pemecutan Kelod kecamatan Denpasar Barat. Jurnal Dunia Kesehatan, 5(2), 76442.

Hakim, U. (2018). Pengetahuan, Sikap, Dan Praktik Pencegahan Skabies Yang Dipersepsikan Oleh Remaja Santri Dayah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan, 3(4).

Heukelbach, J., & Feldmeier, H. (2006). Scabies. The Lancet, 367(9524), 1767–1774.

Hidayat, U. A., Hidayat, A. A., & Bahtiar, Y. (2022). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Scabies dengan Kejadian Penyakit Scabies pada Santri Manbaul Ulum. Jurnal Keperawatan Galuh, 4(2), 33–38.

Marga, M. P. (2020). Pengaruh personal hygiene terhadap kejadian penyakit skabies. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 12(2), 773–778.

Melinda, A. (2022). Hubungan Perilaku Personal Hygiene, Kualitas Fisik Air Dan Kepadatan Hunian Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren Al-Ikhlas Jambar Kecamatan Nusaherang Kabupaten Kuningan Tahun 2022. Stikes Kuningan.

Noerjoedianto, D., Fitri, A., Guspianto, G., & Putri, F. E. (2023). The Relationship of Personal Hygiene and Physical Environmental Conditions with Scabies Symptoms. KESANS: International Journal of Health and Science, 3(2), 194–204.

Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan masyarakat: ilmu dan seni. Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan, Jakarta. Rineka Cipta.

Nursalam. (2001). Metodelogi penelitian.

Nuryani, I., Rosita, A., & Yunitasari, N. (2017). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Santri Tentang Penyakit Scabies Terhadap Perilaku Pencegahan Penyakit Scabies. Global Health Science, 2(2).

Ratna, I., Rusmartini, T., & Wiradihardja, R. (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Santri Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren Sukahideng Kabupaten Tasikmalaya Periode Januari €“Desember 2013. Prosiding Pendidikan Dokter, 1–10.

S, Y. (2016). Hubungan Pengetahuan tentang Personel Hygiene dengan Cara Pencegahan di Asrama STIKes RS. Haji MedanTahun 2016. Jurnal STIKES Rumah Sakit Hadi Medan.

Sapta, W. A., & Musyarofah, M. (2024). Hubungan Pengetahuan Dan Perilaku Personal Hygiene Dengan Kejadian Penyakit Skabies Pada Siswa Pondok Pesantren Nurul Huda Kabupaten Pring Sewu Tahun 2023. Jurnal Kesehatan Tambusai, 5(2), 3595–3607.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.CV.

Sungkar, S., Agustin, T., Menaldi, S. L., Fuady, A., Herqutanto, H., Angkasa, H., Santawi, V., & Zulkarnain, H. (2014). Effectiveness of permethrin standard and modified methods in scabies treatment. Medical Journal of Indonesia, 23(2), 93–98.

Susanto, H., Kartikaningrum, M., Wahjuni, R. S., Warsito, S. H., & Yuliani, M. G. A. (2020). Kasus scabies (Sarcoptes scabiei) pada kucing di klinik Intimedipet Surabaya. Jurnal Biosains Pascasarjana, 22(1), 37–45.

Tahani, A., & Risnawati, R. (2022). Hubungan Perilaku Kebersihan Personal Terhadap Dugaan Kejadian Penyakit Skabies Di Pesantren Darul Falah Tahun 2021. Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, 21(2), 202–206.

Triana, W., & Razi, F. (2021). Faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan penyakit scabies pada santri di Pondok Pesantren Nurul Iman Ulu Gedong Kota Jambi tahun 2019. Jambi Medical Journal: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 9(1), 93–97.

Zulmiyetri, M. P., Safaruddin, M. P., & Nurhastuti, M. P. (2020). Penulisan Karya Ilmiah. Prenada Media.

Downloads

Published

2024-09-24