Pengukuran Kualitas Hidup Pasien ISPA Menggunakan Instrumen SGRQ di Puskesmas Ngabang Landak

Authors

  • Eka Rizki Lestari Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura
  • Shoma Rizkifani Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura
  • Ressi Susanti Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.32784

Keywords:

ISPA, Kualitas Hidup Pasien, SGRQ

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan  penyebab utama kematian  pada bayi, anak, dan lanjut usia. ISPA merupakan salah satu penyakit yang kualitas hidupnya dapat diukur dengan menggunakan instrumen St George’s Respiratory Questionnaire (SGRQ). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas hidup dan terapi obat pasien ISPA di Puskesmas Ngabang Kabupaten Landak. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Proses pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik non-probability sampling termasuk teknik purposive sampling, sebanyak 43 sampel dikumpulkan. Berdasarkan hasil survei, rasio karakteristik responden adalah 51% perempuan dan 49% laki-laki. Proporsi karakteristik adalah 18% untuk responden berusia 18–25 tahun, 70% untuk responden berusia 26–45 tahun, dan 12% untuk responden berusia 46–65 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 31 pasien ISPA memiliki kualitas hidup baik dan 12 pasien ISPA memiliki kualitas hidup buruk. Rata-rata kualitas hidup pasien ISPA baik yaitu sebesar 42,2%. Amoksisilin biasanya digunakan untuk terapi obat antibiotik pada pasien ISPA, dan parasetamol biasanya digunakan untuk terapi obat suportif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pasien ISPA di Puskesmas Ngabang Kabupaten Landak memiliki kualitas hidup yang baik, dan terapi obat pada pasien ISPA adalah terapi obat antibiotik yang sebagian besar menggunakan amoksisilin dan terapi supositoria terutama menggunakan parasetamol.

References

Adnan, Perwitasari, D. A., & Mulyani, U. A. (2014). Reliability and validity of St George Respiratory Questionnaire (SGRQ) into Indonesian version. International Journal of Public Health, 3(3), 179-181.

Adriani, M., & Bambang, W. (2012). Introduction to Public Nutrition. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ahyanti, M., & Artha, B. S. D. (2013). Hubungan merokok dengan kejadian ISPA pada mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tanjungkarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(2), 4.

Ariano, A., Bashirah, A. R., & Lorenza, D. (2019). Hubungan faktor lingkungan dan perilaku terhadap kejadian infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di Desa Talok Kecamatan Kresek. Jurnal Kedokt Yarsi, 27, 076–083.

Azizan Habibulloh. (2020). Evaluasi Ketepatan Terapi Antibiotik pada Pasien ISPA Atas di Rawat Jalan Puskesmas DAU Di Kabupaten Malang Periode Januari-Desember 2018. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

BPOM Republik Indonesia. (2012). Mengenal Penyalahgunaan Dekstrometorfan (Vol.13 No.6). Jakarta: Penerbit BPOM Republik Indonesia.

Caillaud, D., Chanez, P., Escamilla, R., Court-Fortune, I., Carré, P., Perez, T., Burgel, P. R., Paillasseur, J. L., & Roche, N. (2012). Relationship between rhinitis and health status in patients with COPD. European Respiratory Journal, 40(56), 527.

Cranswick, N., & Coghlan, D. (2000). Paracetamol efficacy and safety in children: The first 40 years. American Journal of Therapeutics, 7(2), 135-141.

Endarti, D., Zulaikha, H. U., Rachmawati, L., Trijayanti, C., & Kristina, S. (2019). Measurement of health-related quality of life in tuberculosis patients using specific and generic instruments. Value in Health, 22, 662.

Febry, M. Y., Laning, I., & Tattu, R. (2017). Profil pengobatan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) pada balita di Puskesmas Rambangaru tahun 2015. Jurnal Info Kesehatan, 15(2).

Hasaini, A. (2020). Lama menderita dengan kualitas hidup pasien PPOK. Journal of Nursing Invention, 1(1), 1–8.

Health Research and Development Agency. (2018). Riskesdas National Report. Jakarta: Publishing Agency for Health Research and Development Agency.

Hendrik, Perwitasari, D. A., Mulyani, U. A., & Thobari, J. A. (2015). Pengukuran kualitas hidup pasien tuberkulosis menggunakan instrumen St George Respiratory Questionnaire (SGRQ) di Yogyakarta. Prosiding Seminar Nasional Peluang Herbal Sebagai Alternative Medicine, 2(8), 28-34.

Jacob, D. E., & Sandjaya. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Karubaga District Sub District Tolikara Provinsi Papua. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan, 1, 1-15.

Khodijah, D., Lukman, & Munigar, M. (2013). Obesitas dengan kualitas hidup remaja. Jurnal Health Quality, 3(2), 69-140.

Kiling, I. Y., & Kiling-Bunga, B. N. (2019). Pengukuran dan faktor kualitas hidup pada orang usia lanjut. Journal of Health and Behavioral Science, 1(3).

Mauludi, M. N. (2010). Associated Factors with Fatigue in Workers in the Cement Bag Production Process PBD (Paper Bag Division) PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Citeureup-Bogor in 2010. Undergraduate Thesis. Jakarta: Faculty of Medicine and Health Sciences Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Minister of Manpower Regulation. (2018). Number 5 Year 2018. Concerning Safety and Health. Jakarta: Ministry of Manpower Republic of Indonesia.

Nora, E., Marlinda, E., & Ivana, T. (2018). Faktor-faktor intrinsik dan ekstrinsik kejadian infeksi saluran napas pada balita. Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI), 3(2).

Putri, N. E., Kholis, F. N., & Ngestiningsih, D. (2018). Hubungan tingkat stres dengan kualitas hidup pada pasien tuberkulosis di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 7(2), 499-506.

Riza, Fitriani, & Tivani, I., & Sari, M. P. (2019). Penggunaan antibiotik pada anak dengan ISPA di Puskesmas Mulyoharjo Pemalang. Tegal: Politeknik Harapan Bersama.

Saosa, M. (2013). Relationship between Individual Factors and Work Exhaustion in Unloading Worker at Manado Port. Undergraduate Thesis. Manado: Faculty of Public Health Universitas Sam Ratulangi.

Syarifuddin, N., & Siska, N. (2019). Profil penggunaan obat pada pasien penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Empagae Kabupaten Sidenreng Rappang. Jurnal Ilmiah Kesehatan Iqra, 7(2), 58–63.

Tjay, H. T., & Kirana, R. (2007). Obat-obat Penting, Khasiat Penggunaan dan Efek Efek Sampingnya (Edisi VI). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

World Health Organization. (2003). Respiratory acute infections. Geneva: WHO.

World Health Organization. (2007). Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang Cenderung Menjadi Epidemic dan Pandemic: Pencegah dan Pengendalian Infeksi Difasilitas Pelayanan Kesehatan. Geneva: WHO.

World Health Organization. (2020). Pusat Pengobatan Infeksi Saluran Pernapasan Akut Berat. Geneva: WHO.

Zhang, D., Tian, Y., Zhang, Y., Cao, Y., Wang, Q., & Hu, Y. (2019). Fine particulate air pollution and hospital utilization for upper respiratory tract infections in Beijing, China. International Journal of Environmental Research and Public Health, 16(4), 533.

Downloads

Published

2024-09-04