HUBUNGAN KETAHANAN PANGAN DAN KERAGAMAN PANGAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK JALANAN DI KOTA SURABAYA

Authors

  • Annisa Socadevia Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
  • Siti Rahayu Nadhiroh Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga https://orcid.org/0000-0002-2870-6094

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.32595

Keywords:

anak jalanan, keragaman pangan, ketahanan pangan, status gizi

Abstract

Angka penduduk miskin di Indonesia masih tinggi. Akibat dari tingginya angka kemiskinan menyebabkan terjadi kesenjangan sosial, utamanya di kota besar, yang akhirnya menimbulkan permasalahan baru dimana keluarga miskin banyak mengorbankan anak-anak mereka untuk bekerja di jalanan padahal mereka masih belum cukup usia untuk bekerja dan masih dalam tahap remaja dimana membutuhkan asupan gizi yang seimbang sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh agar menjadi pribadi dewasa yang sehat. Tujuan penelitian ini  untuk menganalisis hubungan ketahanan pangan dan keragaman pangan dengan status gizi pada anak jalanan di Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Metode pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dan didapatkan sebanyak 60 anak jalanan berusia 10-18 tahun. Teknik pengumpulan data menggunakan pengukuran antropometri secara langsung untuk mengukur status gizi, serta wawancara menggunakan kuesioner HFIAS dan food recall 1x24 jam yang kemudian skor keragaman pangan dilihat berdasarkan jenis pangan pada IDDS. Analisis korelasi menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil analisis data menunjukkan terdapat hubungan antara ketahanan pangan (p-value=0.003, r=0.381), dan keragaman pangan (p-value=0.047, r=0.257) dengan status gizi pada anak jalanan di Kota Surabaya. Simpulan dari penelitian menunjukkan bahwa rata-rata usia anak jalanan adalah 12 tahun, 40% anak jalanan mengalami status gizi kurang, mayoritas memiliki skor keragaman pangan rendah serta hampir semua anak jalanan mengalami rawan pangan.

References

Amelia, R. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Kesehatan Anak Jalanan. Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 2(2), 137-152. https://doi.org/10.33007/ska.v2i2.772

Arimond, M., Ruel, M. T. (2004). Dietary Diversity Is Associated With Child Nutritional Stat: Evidence From 11 Demographic And Health Surveys. The Journal of nutrition, 134(10), 2579-2585. https://doi.org/10.1093/jn/134.10.2579

Astri, H. (2014). Kehidupan anak jalanan di Indonesia: faktor penyebab, tatanan hidup dan kerentanan berperilaku menyimpang. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 5(2), 145-155.

Avihani, R. D. A., & Sulchan, M. (2013). Densitas energi makanan dan hereditas sebagai faktor risiko hipertensi obesitik pada remaja awal. Disertasi. Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.

Badan Pusat Statistik. (2023). Laporan Jumlah Penduduk Miskin Menurut Provinsi dan Daerah Tahun 2023. Indonesia: Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik. (2019). Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2017. Indonesia: Badan Pusat Statistik

Bertus, D. C., Hulukati, W., & Usman, I. (2022). Faktor-faktor Penyebab Menjadi Anak Jalanan di Kota Gorontalo. Student Journal of Guidance and Counseling, 2(1), 66–75. https://doi.org/10.37411/sjgc.v2i1.1343

Devi, L. Y., Andari, Y., Wihastuti, L., & Haribowo, K. (2020). Model sosial-ekonomi dan ketahanan pangan rumah tangga di Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan, 28(2), 103-115. https://doi.org/10.14203/JEP.28.2.2020.103-115

Dewanti, S. (2020). Keragaman konsumsi pangan rumah tangga di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Kawistara, 10(3), 282-294. https://doi.org/10.22146/kawistara.46787

Ernawati, F. (2013). Peran beberapa zat gizi mikro dalam sistem imunitas. Gizi Indonesia, 36(1), 57-64.

FAO (2016). The State of Food and Agriculture (SOFA). Inggris: Food and Agriculture Organization.

Harahap, N.L., Lestari, W. and Manggabarani, S. (2020). Hubungan Keberagaman Makanan, Makanan Jajanan Dan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Remaja Di Kabupaten Labuhan Batu. Nutr Diaita, 12(2), 45-51.

Huraerah, Abu., (2006). Kekerasan Pada Anak. Bandung: Penerbit Nuansa.

Loriza, S.J & Mahmudiono, T. (2023). Hubungan Antara Ketahanan Pangan Dan Asupan Energi Dengan Status Gizi Anak Jalanan Di Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan. Skripsi. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

Mayasari, D., Noor, I., & Satria, D. (2018). Analisis pola konsumsi pangan rumah tangga miskin di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan, 18(1), 34-49.

Meilawati, N. P. (2022). Hubungan antara pengetahuan gizi, kualitas diet, dan aktivitas fisik dengan status gizi pada remaja di SMA Negeri 7 Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

Mugianti, S., Winarni, S. and Pangestuti, W.D. (2018). Faktor penyebab remaja menjadi anak jalanan. Jurnal Pendidikan Kesehatan, 7(1), 25-31. https://doi.org/10.31290/jpk.v7i1.292

Nurfitria, S. (2010). Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Asupan Makanan Dengan Status Gizi Anak Jalanan Di Pelabuhan Kamal Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan 2010. Jurnal Personifikasi, 2(2), 37-40.

Par’i, M.H. (2014). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Patriasih, R., Widiaty, I., Dewi, M., & Sukandar, D. (2010). Nutrients intake and nutritional status of street children in bandung. Jurnal Gizi dan Pangan, 5(3), 178-184.

Prasetia, A., Yuliwar, R., & Dewi, N. (2018). Hubungan pola pemenuhan nutrisi dengan kadar hemoglobin pada anak jalanan di Kota Malang. Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, 3(1), 109-119.

Proverawati, A. and Asfuah, S. (2009). Buku ajar gizi untuk kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Ridhwanah A, Lubis Z, Nasution E. (2014). Gambaran Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Anak Jalanan Di Kota Medan. Skripsi. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Rihadatul'Aisy, A., Fitranti, D.Y., Purwanti, R., Kurniawati, D.M.A. and Wijayanti, H.S. (2019). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keragaman Pangan Pada Anak Jalanan di Kota Semarang. Journal of Nutrition College, 8(4), 254-263. ttps://doi.org/10.14710/jnc.v8i4.25839

Ronitawati, P., Ghifari, N., Nuzrina, R. and Yahya, P.N. (2021). Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas konsumsi pangan dan status gizi pada remaja di perkotaan. Jurnal Sains Kesehatan, 28(1), 6-7.

Safitri, A. M., Pangestuti, D. R., & Aruben, R. (2017). Hubungan ketahanan pangan keluarga dan pola konsumsi dengan status gizi balita keluarga petani (Studi di Desa Jurug Kabupaten Boyolali Tahun 2017). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(3), 120-128.

Siahaan, G. (2017). Hubungan Gaya Hidup dan Kebiasaan Makan dengan Kadar Haemoglobin (Hb) Pada Anak Jalanan di Kota Medan. Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist), 12(2), 119-126.

Swamilaksita, P. D., & Sa’pang, M., 2017. Keberagaman Konsumsi Pangan dan Densitas Gizi Pada Remaja Obesitas dan Non Obesitas. Jurnal Nutrire Diaita (Imu Gizi), 9(2), 44.

Tsagem, S.Y. (2022). The Adolescence Stage. Developmental Psychology Journal, 71-98.

Undang-undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2012. Tentang Pagan. Jakarta: Badan Pangan Nasional.

Utami, N. H., & Mubasyiroh, R. (2020). Keragaman makanan dan hubungannya dengan status gizi balita: Analisis Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI). Gizi Indonesia, 43(1), 37-48.

Wijayanti, N., Handayani, O. W. K., & Prameswari, G. N. (2022). Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Penyakit Menular pada Anak Jalanan Umur 5-10 Tahun di Kota Semarang. Indonesian Journal of Public Health and Nutrition, 2(2), 194-200. https://doi.org/10.15294/ijphn.v2i2.52074

Wijianti., Faisal, A. (2016). Kualitas Konsumsi Pangan Anak Jalanan Jakarta. Tesis. Fakultas Ekologi Manusia IPB University.

Downloads

Published

2024-09-16

How to Cite

Socadevia, A., & Nadhiroh, S. R. (2024). HUBUNGAN KETAHANAN PANGAN DAN KERAGAMAN PANGAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK JALANAN DI KOTA SURABAYA . Jurnal Kesehatan Tambusai, 5(3), 8998–9009. https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.32595