FAKTOR SOSIAL BUDAYA YANG MEMPENGARUHI KERAGAMAN KONSUMSI PANGAN PADA BALITA

Authors

  • Putri Wardani Zumratul Khasanah Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Surabaya
  • Sri Sumarmi Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.32196

Keywords:

Socio-Cultural Factors, Dietary Diversity, Children Under-Five

Abstract

Masa balita adalah periode kritis dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga sangat penting untuk memastikan bahwa kebutuhan gizi makro dan mikro terpenuhi melalui keragaman konsumsi pangan yang adekuat. Faktor sosial budaya, seperti tradisi, kepercayaan, dan kebiasaan, sangat mempengaruhi pola makan dan pilihan makanan yang diberikan kepada balita. Penelitian mengenai bagaimana faktor sosial budaya mempengaruhi keragaman konsumsi pangan pada balita masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor sosial budaya terhadap keragaman konsumsi pangan balita. Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 106 responden yang memiliki anak berusia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kenjeran. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan kuesioner untuk faktor sosial budaya, serta food recall 24 jam dan kuesioner Individual Dietary Diversity Score untuk menilai keragaman konsumsi pangan. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil uji statistik inferensial antara faktor sosial budaya ibu dengan keragaman konsumsi pangan balita menunjukkan p-value < 0,05 (p=0,004). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat faktor sosial budaya yang mempengaruhi keragaman konsumsi pangan balita. Masyarakat disarankan untuk meningkatkan kesadaran terkait pentingnya keragaman konsumsi pangan dan terbuka terhadap informasi pola makan sehat untuk balita, serta pemantauan status gizi balita secara berkala oleh petugas kesehatan untuk mencegah terjadinya masalah gizi sejak dini.

References

Abubakar, A., Uriyo, J., Msuya, S. E., Swai, M., & Stray-Pedersen, B. (2012). Prevalence and Risk Factors for Poor Nutritional Status Among Children in the Kilimanjaro Region of Tanzania. International Journal of Environmental Research and Public Health, 9(10), 3506-3518.

Adem, A., Assefa, N., Deresa, M., Yuya, M., Ayana, G. M., Negash, B., Beshir, T., & Merga, B. T. (2021). Prelacteal Feeding Practices and Its Associated Factors among Mother of Children Less Than 2 Years of Age in Kersa District, Eastern Ethiopia. Global pediatric health, 8, 2333794X211018321.

Alamirew, S. K., Lemke, S., Stadlmayr, B., & Freyer, B. (2023). Dietary Behaviour and Sociocultural Determinants of Dietary Diversity among Rural Women of Reproductive Age: A Case of Amhara Region, Ethiopia. Nutrients, 15(15), 3369.

Amalika, L. S., Mulyaningsih, H., & Purwanto, E. (2023). Stunting Eksplorasi Pola Pemberian Makan Balita Stunting dan Balita Non Stunting berdasarkan Perspektif Sosio-kultural di Desa Legung Barat. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 9(2), 209-220.

Amugsi, D. A., Mittelmark, M. B., & Oduro, A. (2015). Association between Maternal and Child Dietary Diversity: An Analysis of the Ghana Demographic and Health Survey. PloS one, 10(8), e0136748.

Ardianti, I. (2023). Budaya yang Dimiliki Ibu Saat Hamil, Menyusui dan Merawat Balita Stunting. Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, 13(1), 14-23.

Aristiyani, I. (2023). Dampak Status Ekonomi pada Status Gizi Balita. Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia, 7(2).

Aritonang, E. A., Margawati, A., & Dieny, F. F. (2020). Analisis Pengeluaran Pangan, Ketahanan Pangan dan Asupan Zat Gizi Anak Bawah Dua Tahun (Baduta) Sebagai Faktor Risiko Stunting. Journal of Nutrition College, 9(1), 71-80.

Arlius, A., Sudargo, T., & Subejo, S. (2017). Hubungan Ketahanan Pangan Keluarga Dengan Status Gizi Balita (Studi Di Desa Palasari Dan Puskesmas Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang). Jurnal Ketahanan Nasional, 23(3), 359-375.

Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. (2022). Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonsia.

Banudi, L., & Imanuddin. (2017). Sosiologi dan Antropologi Gizi. Kendari: Forum Ilmiah Kesehatan (FORIKES).

Bougma, S., Tapsoba, F., Semporé, J.N., Bougma, S., Dounia, P., Songré-Ouattara, L. T., & Savadogo, A. (2023). Socio-Cultural Influences on Children’s Feeding Habits and Feeding Frequencies in Ouagadougou, Burkina Faso: A Retrospective Survey. BMC Nutr, 9(9) 45.

Cindy, B. P. I. R., Suyatno, S., & Pradigdo, S. F. (2016). Hubungan Konsumsi Mie Instan dengan Status Gizi pada Balita Usia 24–59 Bulan di Desa Jamus Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak, Indonesia Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(2), 29-37.

Daniels, L. A. (2019). Feeding Practices and Parenting: A Pathway to Child Health and Family Happiness. Annals of Nutrition and Metabolism, 74(2), 29-42.

Delima, D., Firman, & Ahmad, R. (2023). Analisis Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Kejadian Stunting: Studi Literatur Review. Jurnal Endurance, 8(1), 79-85.

Diana, R., Rachmayanti, R. D., Khomsan, A., & Riyadi, H. (2022). Influence of Eating Concept on Eating Behavior and Stunting in Indonesian Madurese Ethnic Group. Journal of Ethnic Foods, 9(1), 48.

Elni, E., & Julianti, E. (2021). The Correlation between Feeding Habit Factor and The Incidence of Stunting in Children Under Five Years. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 8(3), 283–291.

Fajriani, F., Aritonang, E. Y., & Nasution, Z. (2020). Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Gizi Seimbang Keluarga dengan Status Gizi Anak Balita Usia 2-5 Tahun. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(1), 1-11.

Falatehan, S. F., & Pariyasi, P. (2021). Motif dalam Perilaku Memilih Pangan dan Hubungannya dengan Ketahanan Pangan di Komunitas Nelayan. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 16(1), 103-119.

Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO). (2010). Guidelines for Measuring Household and Individual Dietary Diversity. Roma: FAO.

Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO). (2022). The State of Food Security and Nutrition in The World 2022. Roma: FAO.

Ginting, J. A., & Hadi, E. N. (2023). Faktor Sosial Budaya Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Anak: Literature Review. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (Mppki), 6(1), 43-50.

Goto, K., Ominami, C., Song, C., Murayama, N., & Wolff, C. (2014). Globalization, Localization and Food Culture: Perceived Roles of Social and Cultural Capitals in Healthy Child Feeding Practices in Japan. Global health promotion, 21(1), 50-58.

Handayani, O. W. K., Raharjo, B. B., Nugroho, E., & Hermawati, B. (2017). Sumber Daya Lokal Sebagai Dasar Perencanaan Program Gizi Daerah Urban. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 13(1), 1-11.

Handriyanti, R. F., & Fitriani, A. (2021). Analisis Keragaman Pangan yang Dikonsumsi Balita terhadap Risiko Terjadinya Stunting di Indonesia. Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF), 2(1), 32-42

Hanim, B. (2020). Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru. JOMIS (Journal of Midwifery Science), 4(1), 15-24.

Hatløy, A., Torheim, L. E., & Oshaug, A. (1998). Food Variet a Good Indicator of Nutritional Adequacy of The Diet? A Case Study from an Urban Area in Mali, West Africa. European journal of clinical nutrition, 52(12), 891-898.

Illahi, R. K., & Muniroh, L. (2016). Gambaran Sosio Budaya Gizi Etnik Madura dan Kejadian Stunting Balita Usia 24–59 Bulan di Bangkalan. Media Gizi Indonesia, 11(2), 135-143.

Indriati, R. & Murpambudi, Y. K. (2016). Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Anak Usia 1-5 Tahun di Posyandu Desa Sirnoboyo Kabupaten Wonogiri. KOSALA : Jurnal Ilmu Kesehatan, 4(1).

Iskandar, S., Sitasari, A., Pratamawati, D. & Martati, E. (2022). Pengetahuan dan Keberagaman Konsumsi Pangan Tokoh Masyarakat di Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul. Jurnal Nutrisia, 24(1), 1-7.

Kamila, L. N., Hidayanti, L., & Atmadja, T. F. A. G. (2022). Keragaman Pangan dengan Kejadian Kurang Gizi pada Anak Usia 6-23 bulan. Nutrition Scientific Journal, 1(1), 1-7.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Upaya Kesehatan Anak. Jakarta: Kemenkes RI.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Indikator Program Kesehatan Masyarakat dalam RPJMN dan Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024. Jakarta: Kemenkes RI.

Laksono, A. D., & Wulandari, R. D. (2021). Pantangan Makanan pada Suku Muyu di Papua. Amerta Nutrition, 5(3), 251-259.

Lokossou, Y. U. A., Tambe, A. B., Azandjèmè, C., & Mbhenyane, X. (2021). Socio-cultural beliefs influence feeding practices of mothers and their children in Grand Popo, Benin. Journal of Health, Population and Nutrition, 40, 1-12.

Marfuah, D., & Kurniawati, I. (2017). Hubungan Pendidikan dan Pekerjaan Ibu terhadap pemberian MP-Asi dini pada balita usia 6-24 bulan. Jurnal Gizi Stikes PKU Muhamadiyah Surakarta, 15(1), 52-5.

Molani-Gol, R., Kheirouri, S., & Alizadeh, M. (2023). Does The High Dietary Diversity Score Predict Dietary Micronutrients Adequacy in Children Under 5 Years Old? A Systematic Review. Journal of Health, Population and Nutrition, 42(1), 1-11.

Muhith, A., & Wulandari, L. (2014). Kondisi Ekonomi dan Budaya Keluarga dengan Status Gizi Balita. Jurnal Ners, 9(1), 138-142.

Naibaho, E., & Aritonang, E. Y. (2022). Hubungan Pendapatan dan Pengetahuan Gizi Ibu dengan Ketahanan Pangan Keluarga di Kabupaten Tapanuli Tengah. Tropical Public Health Journal, 2(1), 18-23.

Nopriyarti, A., & Handiawati, F. (2023). Hubungan Pengetahuan dengan Pemberian Makanan Prelakteal pada Bayi Baru Lahir. SEHAT: Jurnal Kesehatan Terpadu, 2(3), 148-153.

Nurbaiti, L., Adi, A. C., Devy, S. R., & Harthana, T. (2014). Kebiasaan Makan Balita Stunting pada Masyarakat Suku Sasak: Tinjauan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Masyarakat, Kebudayaan, dan Politik (MKP), 27(2), 104-112.

Perdani, Z. P., Hasan, R., & Nurhasanah, N. (2016). Hubungan Praktik Pemberian Makan dengan Status Gizi Anak Usia 3-5 Tahun di Pos Gizi Desa Tegal Kunir Lor Mauk. Jurnal Jkft, 1(2), 9-17.

Prastia, T. N., & Listyandini, R. (2020). Keragaman Pangan Berhubungan dengan Stunting pada Anak Usia 6-24 Bulan. HEARTY: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8 (1).

Puspitorini, P., Lestari, P., & Paramashanti, B. A. (2021). The Risk of Inappropriate Timing of Complementary Foods Introduction Is Increased Among First-Time Mothers and Poor Households. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 17(3), 96-102.

Reisinger, Y. (2009). International Tourism: Cultures and Behavior. Butterworth-Heinemann.

Ribeli, J., & Pfister, F. (2022). An Exploration of Cultural Influencing Factors on Dietary Diversity in Malagasy Children Aged 6–59 Months. BMC Nutrition, 8(1), 21.

Sediaoetama, A. D. (2008). Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jakarta: Dian Rakyat.

Selva, P., & Karjoso, T. K. (2023). Socio-Cultural Links with Stunting Incidents. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(3), 3364-3377.

Story, M., Kaphingst, K. M., Robinson-O'Brien, R., & Glanz, K. (2008). Creating Healthy Food and Eating Environments: Policy and Environmental Approaches. Annu. Rev. Public Health, 29(1), 253-272.

Ty, H. and Krawinkel, M.B. (2016). Dietary Diversity Score: A Measure of Nutritional Adequacy or An Indicator of Healthy Diet?. Journal of Nutrition and Health Sciences, 3(3).

Uliyanti, U., Tamtomo, D. G., & Anantanyu, S. (2017). Faktor Langsung dan Tidak Langsung yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24–59 Bulan di Kecamatan Matan Hilir Selatan. Jurnal Vokasi Kesehatan, 3(2), 67.

World Health Organization (WHO). (2010). Indicators for Assessing Infant and Young Child Feeding Practices part 2: measurement. France: WHO Library Cataloguing-in-Publication Data.

World Health Organization (WHO). (2017). Protecting, Promoting and Supporting Breastfeeding in Facilities Providing Maternity and Newborn Services.

World Health Organization (WHO). (2023). WHO Guideline for complementary feeding of infants and young children 6-23 months of age.

Yari, Z., Amini, M., Rasekhi, H., Nikooyeh, B., Doustmohammadian, A., Ghodsi, D., ... & Neyestani, T. R. (2022). Dietary Diversity and Its Relationship with Nutritional Adequacy in 24 to 59 Months Old Children in Iran: Study Protocol. BMC nutrition, 8(1), 1-4.

Yuarnistira, Nursalam, N., Rachmawari, P.D., Efendi, F., Pradanie, R., & Hidayati, L. (2019). Factors Influencing the Feeding Pattern of Under-Five Children in Coastal Areas. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 246, 012008.

Yulianti, N. Y., Utami, N. W., & Astuti, E. P. (2024). Hubungan Keragamanan Makanan dengan Status Gizi Balita Usia 1-5 Tahun. Oksitosin: Jurnal Ilmiah Kebidanan, 11(1), 13-22.

Yuwanti, Y., Mulyaningrum, F. M., & Susanti, M. M. (2021). Faktor–faktor yang mempengaruhi stunting pada balita di Kabupaten Grobogan. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 10(1), 74-84.

Zakia, A., Adisti, A. A., & Asmarani, A. (2022). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelas Sosial: Gaya Hidup, Daya Beli dan Tingkat Konsumsi (Literature Review MSDM). Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 3(5), 449-457.

Downloads

Published

2024-09-20