UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK PARE BELUT (TRICHOSANTHES CUCUMERINA L) TERHADAP BAKTERI PSEUDOMONAS AERUGINOSA DAN KLEBSIELLA PNEUMONIAE PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.32054Keywords:
difusi cakram, ISK, klebsiella pneumoniae, pseudomonas aeruginosa, trichosanthes cucumerina lAbstract
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah suatu reaksi inflamasi pada sel urothelial yang melapisi saluran kemih. Infeksi saluran kemih dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, seperti bakteri, virus dan jamur. Namun, infeksi ini sering disebabkan oleh bakteri. Salah satu bakteri penyebab ISK yaitu bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Klebsiella pneumoniae. Infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotik (sintetis), namun penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi antibiotik. Saat ini sebagian masyarakat memanfaatkan tanaman herbal atau obat tradisional sebagai pengobatan alternatif, salah satunya tanaman pare belut. Pare belut memiliki kandungan senyawa Tanin, Flavonoid, Alkaloid, dan Saponin sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui uji efektivitas antibakteri ekstrak pare belut (Trichosanthes cucumerina l) terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Klebsiella pneumoniae Penyebab ISK. Penelitian ini dilakukan dengan metode difusi cakram yang hasilnya dapat dilihat dari zona hambat yang terbentuk. Data yang diperoleh diolah menggunakan statistik uji Two Way ANOVA dilanjutkan dengan uji Post Hoc Tes untuk menentukan perlakuan yang terbaik yang sebelumnya sudah dilakukan uji kesamaan varian dengan uji levene. Jika hasil uji variannya sama maka dilakukan uji SNK (Uji Student Newman-Keuls). Kesimpulan penelitian menunjukkan ekstrak pare belut konsentrasi 100% memiliki zona hambat yang terbesar dalam menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Klebsiella pneumoniae, dengan rerata diameter zona hambat terbesar sebesar 18,2 mm untuk Pseudomonas aeruginosa dan 21,2 mm untuk Klebsiella pneumoniae.References
Amitesh Ashok Bobade, Chinmay Vinay Thatte, & Rutuja Babanrao Tijare. (2022). Trichosanthes cucumerina: A perspective on various medicinal uses or activities. GSC Biological and Pharmaceutical Sciences, 20(03), 141–147.
Aviany, H. B., & Pujiyanto, S. (2020). Analisis Efektivitas Probiotik di Dalam Produk Kecantikan sebagai Antibakteri terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis. Berkala Bioteknologi, 3(2).
Kumontoy, G. D. (2023). Pemanfaatan tanaman herbal sebagai obat tradisional untuk kesehatan masyarakat di Desa Guaan Kecamatan Mooat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. HOLISTIK, Journal of Social and Culture. 16(3), 1–20.
Megawati, R., Prasetya, D., & Sanjiwani, A. A. S. (2023). Identifikasi Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Kemih Pada Pasien di Laboratorium Klinik Prodia Blitar. Prosiding Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Teknologi Laboratorium Medik Indonesia, 2, 100-110.
Oktora, Z. R. (2020). Uji Aktivitas Ekstrak Metanol Daun Dan Buah Pare Belut (Trichosanthes Cucumerina L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli. Banda Aceh: Fakultas MIPA Universitas Syiah Kuala.
Shyamsundarachary Rudroju, S. R., Krishna Gudikandula, K. G., Samatha Talari, S. T., & Nanna, R. S. (2016). Antibacterial activity of different extracts of Trichosanthes cucumerina L. an endangered ethnomedicinal herb. IJPSR, 7(3): 1093-1102.
Sirajudin, A., & Rahmanisa, S. (2016). Nanopartikel perak sebagai penatalaksanaan penyakit infeksi saluran kemih. Medical Journal of Lampung University [MAJORITY], 5(4), 1-5.
Puspitasari, C. E., Meivira, A., & Dewi, N. M. A. R. (2022). Evaluasi Tingkat Pengetahuan Penggunaan dan Penyimpanan Antibiotika pada Masyarakat di Kecamatan Ampenan Periode April–Juli 2021. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 4(6), 654–663.
Amitesh Ashok Bobade, Chinmay Vinay Thatte, & Rutuja Babanrao Tijare. (2022). Trichosanthes cucumerina: A perspective on various medicinal uses or activities. GSC Biological and Pharmaceutical Sciences, 20(03), 141–147.
Aviany, H. B., & Pujiyanto, S. (2020). Analisis Efektivitas Probiotik di Dalam Produk Kecantikan sebagai Antibakteri terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis. Berkala Bioteknologi, 3(2).
Kumontoy, G. D. (2023). Pemanfaatan tanaman herbal sebagai obat tradisional untuk kesehatan masyarakat di Desa Guaan Kecamatan Mooat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. HOLISTIK, Journal of Social and Culture. 16(3), 1–20.
Megawati, R., Prasetya, D., & Sanjiwani, A. A. S. (2023). Identifikasi Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Kemih Pada Pasien di Laboratorium Klinik Prodia Blitar. Prosiding Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Teknologi Laboratorium Medik Indonesia, 2, 100-110.
Oktora, Z. R. (2020). Uji Aktivitas Ekstrak Metanol Daun Dan Buah Pare Belut (Trichosanthes Cucumerina L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli. Banda Aceh: Fakultas MIPA Universitas Syiah Kuala.
Shyamsundarachary Rudroju, S. R., Krishna Gudikandula, K. G., Samatha Talari, S. T., & Nanna, R. S. (2016). Antibacterial activity of different extracts of Trichosanthes cucumerina L. an endangered ethnomedicinal herb. IJPSR, 7(3): 1093-1102.
Sirajudin, A., & Rahmanisa, S. (2016). Nanopartikel perak sebagai penatalaksanaan penyakit infeksi saluran kemih. Medical Journal of Lampung University [MAJORITY], 5(4), 1-5.
Puspitasari, C. E., Meivira, A., & Dewi, N. M. A. R. (2022). Evaluasi Tingkat Pengetahuan Penggunaan dan Penyimpanan Antibiotika pada Masyarakat di Kecamatan Ampenan Periode April–Juli 2021. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 4(6), 654–663.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Intan Chayati Anum Kelen, Tri Dyah Astuti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).