HUBUNGAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA TAHAP IV DENGAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) KOTA MALANG

Authors

  • Dentika Jaatsiyah Maurenne Program Studi Pendidikan Ners, STIKES Widyagama Husada
  • Ika Arum Dewi Satiti Program Studi Pendidikan Ners, STIKES Widyagama Husada
  • Muntaha Muntaha S1 Pendidikan Ners STIKES Widyagama Husada Malang

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.31999

Keywords:

Tugas Perkembangan Keluarga Tahap IV, Anak Berkebutuhan Khusus, Kemampuan Bersosialisasi, SLB

Abstract

Pada tugas perkembangan keluarga anak usia sekolah, keluarga memiliki peran atau tugas yaitu menyesuaikan diri dengan komunitas sekolah secara konstruktif dan mendorong tercapainya prestasi akademik maupun non akademik anak di sekolah. Ketika anak mengikuti proses pembelajaran di SLB, anak berkebutuhan khusus tidak hanya diajarkan dalam pengembangan potensi akademik dan non akademik saja, namun juga dituntut untuk dapat bersosialisasi dengan orang lain di lingkungan sekolah. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel penelitian sebanyak 42 responden yang merupakan orang tua anak berkebutuhan khusus. Teknik pengumpulan sampel menggunakan Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner variabel independent dan variabel dependent. Uji statistik pada penelitian ini menggunakan uji Somers’D. Hasil penelitian menunjukkan Ketercapaian tugas perkembangan keluarga tahap IV paling banyak pada tahap tercapai penuh dengan jumlah 25 responden (59,5%) sedangkan anak berkebutuhan khusus yang memiliki kemampuan sosialisasi baik sejumlah 26 orang dengan persentase (61,9%). Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan tugas perkembangan keluarga tahap IV dengan kemampuan bersosialisasi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kota Malang dengan didapatkan p value = (0,000) < (0,05). Besar uji korelasi adalah 0,783 yang artinya hubungan antar variabel kuat. Hal tersebut menginformasikan bahwa semakin tercapai tugas perkembangan keluarga maka semakin baik pula kemampuan bersosialisasi anak berkebutuhan khusus, begitu pula sebaliknya semakin tidak tercapai tugas perkembangan keluarga maka semakin kurang kemampuan sosialisasi anak berkebutuhan khusus.

References

Abdullah, N. (2013). Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus. Magistra, 25(86), 1–10.

Agustiani, H. (2018). Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga. Seminar Perkawinan Lets Talk About Marriage Dalam Rangka Dies Natalis Ke-46 Tahun 2007 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran, 1–13. https://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/Tahapan-Perkembangan-Keluarga_Hendriati-A.pdf

Balaka, M. Y. (2022). Metode penelitian Kuantitatif. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif, 1, 130.

Diahwati, R., & Hanurawan, F. (2016). Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Keterampilan Sosial Siswa Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar Inklusi Jurnal Pendidikan:Teori,Penelitian,Dan Pengembangan, 1, 1612–1620.

Fakhiratunnisa, S. A., Pitaloka, A. A. P., & Ningrum, T. K. (2022). Konsep Dasar Anak Berkebutuhan Khusus. Masaliq, 2(1), 26–42. https://doi.org/10.58578/masaliq.v2i1.83

Fakhrana, A., Nasution, C. W., & Khadijah, K. (2022). Faktor Dan Kondisi Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Emosional Aud Di Masa Covid 19. Kumarottama: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2), 149–158. https://doi.org/10.53977/kumarottama.v1i2.388

Febrianti, T., Nursasi, A. Y., Fitriyani, P., Usia, A., Sekolah, P., Febrianti, T., Nursasi, A. Y., Fitriyani, P., Tinggi, S., Kesehatan, I., Depok, R., Keperawatan, D., Fakultas, K., Keperawatan, I., & Indonesia, U. (2022). Hubungan Pengetahuan Tugas Perkembangan Keluarga dengan Penerapan Stimulasi Perkembangan pada Anak Usia Pra Sekolah Latar Belakang Anak usia pra sekolah merupakan penjelajah , peneliti , ilmuwan dan seniman , karena pada usia ini anak suka belajar dan mem. Jurnal Kesehatan, 11(2), 85–94.

Inklusif, L. (2023). Sosialisasi anak berkebutuhan khusus di lingkungan inklusif. 20, 618–629.

Kimbonguila, A., Matos, L., Petit, J., Scher, J., & Nzikou, J.-M. (2019). Effect of Physical Treatment on the Physicochemical, Rheological and Functional Properties of Yam Meal of the Cultivar “Ngumvu” From Dioscorea Alata L. of Congo. International Journal of Recent Scientific Research, 10(November), 30693–30695. https://doi.org/10.24327/IJRSR

Lubab Wildatul, Moch. Muwaffiqillah, & Imron Muzakki. (2022). Dukungan Sosial Orang Tua Pada Anak Tunagrahita Di Slb Muhammadiyah Kertosono. Happiness, Journal of Psychology and Islamic Science, 1(1), 39–47. https://doi.org/10.30762/happiness.v1i1.327

Maria, C., Pereira, G., Maria De, S., & Faria, M. (2013). Emotional Development in Children with Intellectual Disability — A Comparative Approach with " Normal " Children. Journal of Modern Education Review, 3(2), 2155–7993.

Mutiudin, A. I., & Kencana, S. M. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kemampuan Keterampilan Sosial Anak Berkebutuhan Khusus (Tunarungu) Di Slb …. Academia.Edu, 1. https://www.academia.edu/download/55523958/Hubungan_Dukungan_Keluarga_Dengan_Kemampuan_Keterampilan_Sosial_ABK_Tunarungu_di_SLB_Yayasan_Bahagia_Kota_Tasikmalaya.pdf

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan.

Rahmaita, R., Pranaji, D. K., & Yuliati, L. N. (2016). Pengaruh Tugas Perkembangan Keluarga terhadap Kepuasan Perkawinan Ibu yang Baru Memiliki Anak Pertama. Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 9(1), 1–10. https://doi.org/10.24156/jikk.2016.9.1.1

Safitri, H., & Solikhah, U. (2020). Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Kemampuan Interaksi Sosial Anak Berkebu-tuhan Khusus di SLB C Yakut Purwokerto. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, September, 302–310. http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM

Soegiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Tyas, F. P. S., Herawati, T., & Sunarti, E. (2017). Tugas Perkembangan Keluarga dan Kepuasan Penikahan pada Pasangan Menikah Usia Muda. Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 10(2), 83–94. https://doi.org/10.24156/jikk.2017.10.2.83

Downloads

Published

2024-09-16