PERBANDINGAN DISTORSI RADIOGRAF PERIAPIKAL, BITEWING DAN PANORAMIK DALAM DETEKSI KAVITAS PROKSIMAL

Authors

  • Yulistia Citra Wardani Santosa Sarjana Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran, Indonesia
  • Azhari Azhari Departemen Radiologi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran, Indonesia
  • Yurika A. Lita Departemen Radiologi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.31962

Keywords:

bitewing, image distortion, panoramic, periapical

Abstract

Pencitraan diagnostik membutuhkan gambaran radiografi dengan keakuratan yang tinggi. Seringkali terdapat perbedaan antara ukuran sebenarnya dari struktur anatomi pasien dan representasinya pada gambaran radiografi berupa distorsi geometri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya distorsi dari radiografi periapikal, bitewing, dan panoramik dalam mendeteksi kavitas proksimal dengan menggunakan Cone Beam Computed Tomography (CBCT) sebagai acuan. Empat gigi permanen manusia yang diekstraksi dilakukan eksposur menggunakan phospor plate system (Origo Express, Instrumentarium Dental, Tuusula, Finlandia) dengan digital bitewing intraoral dan periapikal teknik paralel. Program panoramik bitewing dan CBCT diperoleh dengan menggunakan unit sinar-X Digital Panoramic dan CBCT OrthopantomographTM, OP300 Maxio (Instrumentarium Dental, Tuusula, Finlandia). Semua gambar dievaluasi tiga kali menggunakan perangkat lunak Fiji ImageJ. Sebanyak delapan permukaan proksimal dinilai. Jarak horizontal, jarak vertikal, dan luas kavitas dihitung. Skor yang diperoleh dari ketiga teknik tersebut dibandingkan dengan gold standard CBCT menggunakan analisis korelasi Pearson. Korelasi terkuat pada variasi jarak horizontal A sebesar 0,728 untuk intraoral bitewing, pada jarak vertikal dan luas area sebesar 0,632 dan 0,869 untuk periapikal. Sedangkan pada variasi B korelasi paling kuat terdapat pada jarak horizontal sebesar 0,670, vertikal sebesar 0,341, dan luas area sebesar 0,916 untuk panoramik.Radiografi periapikal yang diikuti dengan intraoral bitewing lebih unggul dibandingkan panoramik program bitewing dalam mendeteksi kavitas proksimal.

References

Abdinian M, Razavi SM, Faghihian R, Samety AA, Faghihian E. Accuracy of Digital Bitewing Radiography versus Different Views of Digital Panoramic Radiography for Detection of Proximal Caries. J Dent (Tehran) [Internet]. 2015;12(4):290–7. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26622284%0Ahttp://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=PMC4662767

Akarslan ZZ AMGKEH. A comparison of the diagnostic accuracy of bitewing, periapical, unfiltered and filtered digital panoramic images for approximal caries detection in posterior teeth. Dentomaxillofac Radiol . 2008;37:458–63.

De Zutter M, Vandenbulcke JD, Van Acker JWG, Martens LC. In vivo correlation of near-infrared transillumination and visual inspection with bitewing radiography for the detection of interproximal caries in permanent and primary teeth. Eur Arch Paediatr Dent. 2020;21(4):509–18

Fathiyya F, Pramanik F, Firman RN. Kualitas Radiograf Periapikal dengan Teknik Paralel di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Padjadjaran. Padjadjaran J Dent Res Students [Internet]. 2019;3(1):70. Available from: http://jurnal.unpad.ac.id/pjdrs/article/view/22178/11290

Ferreira LM, Queiroz PM, Santaella GM, Wenzel A, Groppo FC, Haiter-Neto F. The influence of different scan resolutions on the detection of proximal caries lesions. Imaging Sci Dent. 2019;49(2):97–102.

Ferreira R, Haiter-Neto F, Tabchoury C, Paiva G de, Bóscolo F. Assessment of enamel demineralization using conven_tional, digital, and digitized radiography. Braz Oral Res. 2006;20:114–9.

Hussein W, El-Ela A, Farid MM, Saad M, Mostafa E-D. Intraoral versus extraoral bitewing radiography in detection of enamel proximal caries: an ex vivo study. Dentomaxillofacial Radiol [Internet]. 2016;45(4):10. Available from: birpublications.org/dmfr%0ARESEARCH

Downloads

Published

2024-08-05