HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI IKAN DAN ASUPAN PROTEIN HEWANI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS PULAU PANGGANG KEPULAUAN SERIBU
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.31685Keywords:
Animal protein intake; children under five: frequency of fish consumption; stuntingAbstract
Salah satu masalah yang dihadapi balita di seluruh dunia adalah stunting, dan Indonesia merupakan salah satu dari lima negara dengan proporsi balita terbesar yang menderita stunting. Seorang anak dianggap stunting jika tinggi badan lebih pendek dari kategori normalnya. Fokus utama SDGs tahun 2030 adalah stunting, yang bertujuan untuk memberantas segala jenis malnutrisi, mengurangi stunting dan wasting pada anak balita, serta memenuhi kebutuhan gizi remaja putri, ibu hamil, ibu menyusui dan anak-anak. Dalam pendekatan ini, peneliti mengumpulkan data variabel independen dan dependen secara bersamaan tanpa melibatkan intervensi, sehingga dapat memberikan gambaran korelasi diantara mereka. Seluruh anak balita di wilayah Puskesmas kelurahan Pulau Panggang kepulauan Seribu menjadi populasi penelitian ini dengan total populasi sebanyak 116 balita. Variabel penelitian meliputi status giz, frekuensi konsumsi ikan, dan asupan protein hewani. Status gizi diukur menurut Z-score dengan indikator PB berdasarkan usia atau TB berdasarkan usia dengan klasifikasi -2SD sampai dengan 2 SD. Kategori cukup 100% AKG dan Kurang 100% AKG merupakan kategori yang dipakai untuk frekuensi konsumsi ikan. Kategori cukup 65 (median) dan kurang 65 (median) merupakan kategori asupan protein hewani. Pengumpulan data penelitian memakai kuisioner food frequency questionare (FFQ) dan food recall 24 hours dengan wawancara secara langsung. Penelitian ini memakai uji chi-square menghasilkan p-value frekuensi konsumsi ikan sebesar 0,367 (p-value a (0,05)) dan p-value asupan protein hewani sebesar 0,061 (p-value a (0,05)). tidak ada hubungan antara frekuensi konsumsi ikan dan asupan protein hewani dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pulau Panggang.References
Alderman, H., & Headey, D. D. (2017). How Important is Parental Education for Child Nutrition? World Development, 94, 448–464. https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2017.02.007
Aryastami, N. K. (2015). Pertumbuhan Usia Dini Menentukan Pertumbuhan Pra-Pubertas (Studi Longitudinal IFLS 1993-1997-2000). Universitas Indonesia.
Asrari, S., Husna, A., & Khairi, I. (2022). Fish consumption rate, fish processing method and stunting prevelance in Kuta Blang Village, Samadua Sub-District, South Aceh. Acta Aquatica: Aquatic SciencesJournal, 9(2), 116. https://doi.org/10.29103/aa.v9i2.6580
Atmarita, Zahrani Y, D. A. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Kementerian Kesehatan RI, 6–43.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Akhyar Puady, Arindah Nur Sartika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).