FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK SUKOHARJO
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.31015Keywords:
stunting, balita, faktor-faktor, gizi, pola asuh, ekonomi.Abstract
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis atau penyakit infeksi berulang, dan menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Gatak, Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan populasi balita yang terdaftar di Puskesmas Gatak. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner variabel yang diteliti meliputi riwayat kehamilan ibu, asupan gizi, pola asuh, serta kondisi sosial ekonomi keluarga. Data dianalisis menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan ibu (p=0,000), pola asuh ibu (p=0,000), dan pendapatan keluarga (p=0,000) dengan kejadian stunting. Sedangkan faktor pendidikan dan pekerjaan tidak menunjukkan hubungan signifikan. Faktor pengetahuan ibu tentang gizi, pola asuh, dan status ekonomi keluarga (pendapatan) merupakan faktor yang paling mempengaruhi kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Gatak. Oleh karena itu, intervensi yang fokus pada peningkatan pengetahuan ibu tentang gizi dan perbaikan pola asuh serta peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga sangat penting untuk menurunkan prevalensi stunting.References
Aisyah Noer Auliyah Madani Pertiwi. (2021). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-23 Bulan Di Kabupaten Bone Dan Enrekang.
Astri Hidayanti. (2023). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pada Balita Umur 24-59 Bulan.
Ayu Khoirunnisa. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kluwut Kabupaten Brebes.
Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, & Kementerian Kesehatan RI. (2022). Buku Saku Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uploads/contents/attachments/09fb5b8ccfdf088080f2521ff0b4374f.pdf
Della Febrianita. (2021). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Cipadung Kota Bandung Tahun 2021.
Desi Kristina Panjaitan. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 0-59 Bulan Di Desa Agamua Distrik Wesaput Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua.
Dewa Nyoman Supariasa, & Heni Purwaningsih. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita Di Kabupaten Malang. http://ejurnal.malangkab.go.id/index.php/kr
Dwiki Putra Anugra Holbala. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Batakte Kecamatan Kupang Barat Tahun 2019.
Farah Ulya Fauziah. (2022). Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita.
Fathul Jannah. (2021). Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Orang Tua Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Di Puskesmas Kebayoran Baru Kota Jakarta Selatan. Jurnal Skripsi Program Studi Kedokteran Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Gilbert Aldony Hutabarat. (2021). Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Dan Pola Asuh Pemberian Makan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 36-59 Bulan Di Puskesmas Sigompul. Skripsi Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi.
Hamidah Rambe. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita 24-59 Bulan (Studi Kasus Pada Balita Ny. N) Di Kelurahan Hutaraja Kecamatan Muara Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahub 2022.
Hardyanti. (2023). Faktor-Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bataraguru Kota Baubau. Skripsi Politeknik Kesehatan Kendari Prodi D-IV Gizi.
Intan Tiara Indah Sanjaya, & Mayang Sari Ayu. (2022). Faktor-faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Di Puskesmas Amplas Kelurahan Harjosari 1 Kecamatan Amplas Kota Medan Tahun 2020 Risk Factors Affecting Stunting Events In Puskesmas Ampas Harjosari 1 Medan 2020. 21(2).
Irena Fajar Wati Zai. (2018). Faktor Yang Berhubungan Dengan Stunting Pada Balita Di Desa Silimabanua Kecamatan Tuhemberua Kabupaten Nias Utara Tahun 2018.
Kementerian Kesehatan RI. (2022). Apa Itu Stunting. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1516/apa-itu-stunting
Kiki Rizqy Amalia. (2022). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cigandamekar Kabupaten Kuningan.
Lutfiana Oktadila Nurjanah. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Klecorejo Kabupaten Madiun Tahun 2018.
M Nabil Sulthoni Eralsyah. (2023). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Desa Sribasuki Kecamatan Kotabumi Kabupaten Lampung Utara.
Marta Mai resti. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita 24-59 Bulan Di Jorong Talaok Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok Tahun 2019. Skripsi Program Studi S1 Gizi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis Padang.
Maya Rosnasari Da’at Arina. (2022). Hubungan Praktik Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan. Jurnal Skripsi Peminatan Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.
Muhammad Ifan Assyauqi. (2022). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita Usia 1-5 Tahun Di Desa Slateng Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember.
Muhammad Masrur Suyuthi. (2019). Hubungan Tugas Kesehatan Keluarga Dengan Derajat Stunting Pada Anak Stunting Di Wilayah Puskesmas Kenjeran Surabaya. Skripsi Program Studi S1 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya.
Ngainis Sholihatin Nisa. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan.
Nor Laila. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita Literature Review.
Nur Puji Winasis. (2018). Analisis Faktor Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan Berbasis Transcultural Nursing Di Desa Morombuh Kecamatan Kwanyar Bangkalan.
Nurul Farhanah Syah. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-23 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan Tahun 2018. Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syrif Hidayatullah Jakarta.
Rahmi Kurniati, Siti Aisyah, Helni anggraini, dan, & Fika Minata Wathan. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-60 Bulan. https://doi.org/10.36729
Rizki Sri Wahyuni. (2022). Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Stunting Pada Ibu Memiliki Balita DI Wilayah UPT Puskesmas Sitinjak Tahun 2021.
Tyas Aisyah Putri. (2018). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25-29 Bulan di Wilayah Puskesmas Kotagede 1 Kota Yogyakarta Tahun 2018. Skripsi Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Yogyakarta.
Ummi Latifah. (2022). Hubungan Pengetahuan Ibu, Pendidikan, Dan Pola Asuh Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Desa Karangasem Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang. Program Studi Gizi Fakultas Psikologi Dan Kesehatan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Widya. (2022). Analisis Faktor Prediktor Kejadian Stunting Pada Balita Di Kelurahan Bandaharjo Semarang.
Yudi Akbar, & Mursal. (2023). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting. Jurnal Keperawatan, 21(1), 1–8.
Yuwanti, Festy Mahanani Mulyaningrum, dan, & Meita Mulya Susanti. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stunting Pada Balita Di Kabupaten Grobogan.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Riska Lutfi Savita Putri, Totok Wahyudi, Rovica Probowati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).