HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT IBU TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.30985Keywords:
balita, perilaku hidup bersih dan sehat ibu, stuntingAbstract
Balita adalah individu atau kelompok orang yang termasuk dalam kelompok umur tertentu. Anak usia dini dibedakan menjadi bayi (0-1 tahun), balita (1-3 tahun), dan anak prasekolah >3-5 tahun ke atas. Stunting merupakan masalah gizi yang disebabkan oleh bermacam-macam faktor dan saling berinteraksi satu sama lain. Macam-macam penyebab stunting adalah pendidikan ibu yang rendah dan pengetahuan ibu yang kurang pemahaman megenai pemenuhan asupan nutrisi pada balita, tidak memberikan air susu ibu (ASI) ekslusif, Pemberian Makan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) yang tidak sesuai umur, Riwayat Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), Riwayat Penyakit Infeksi Seperti ISPA, dan diare berulang-ulang, sanitasi lingkungan yang buruk, dan status ekonomi keluarga yang rendah dalam memenuhan nutrisi pada anak. Kejadian stunting pada balita akan mempengaruhi sistem tubuh yang rendah sehingga rentan terkena serang infeksi kuman dan penyakit lainnya jika tidak bersih dan terawat dalam menjaga kesehatan. Hal tersebut erat kaitannya dengan penerapan PHBS yang dimana memiliki keterkaitan dengan perilaku ibu yang berperan dalam pola pengasuhan balita. Kontribusi ibu sangat berpengaruh dalam menentukan kualitas hidup balita di masa yang akan datang sehingga begitu penting perilaku ibu dalam mengetahui dan memahami cara untuk menerapkan PHBS dengan baik. Perilaku ibu yang baik tentang penerapan PHBS memiliki peluang yang baik bagi kualitas kesehatan sehingga dapat mencegah terjadinya kejadian stunting pada balita. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi yang menggunakan pendekatan cross-sectiona. Teknik pengambilan sampel yang digunakan Teknik sampling. Penelitian ini sebanyak 92 responden.Hasil penelitian diperoleh Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang kurang pada balita sebanyak 52 (56,5%). Hasil uji Chi Square didapatkan nilai p value = 0,00 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan perilaku hidup bersih dan sehat ibu dengan kejadian stunting pada balita.References
Noor, M. A., Suyanto, S., & Aini, D. N. (2022). Pengetahuan Perawatan Kaki terhadap Resiko Ulkus Diabetik Pasien Diabetes Melitus (DM). Jurnal Keperawatan Silampari, 6(1), 139–144. https://doi.org/10.31539/jks.v6i1.3273
Pola, H., Dengan, M., Sukoharjo, L. G., Azzahra, S., Suharno, P., Studi, P., Keperawatan, S., Kesehatan, I., & Duta, U. (2023). Hubungan pola makan dengan kejadian stunting pada balita usia 1 – 3 tahun di desa langenharjo grogol sukoharjo.
Sangadji, A. M., Perawat, Y., Selatan, S., & Panakkukang, S. (2021). HUBUNGAN PERILAKU DAN PENGETAHUAN IBU DALAM PENERAPAN PHBS DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 3-5 TAHUN HUBUNGAN PERILAKU DAN PENGETAHUAN IBU DALAM PENERAPAN PHBS DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 3-5 TAHUN.
Srimaya. (2020). Hubungan tingkat pengetahuan dan perawatan kaki dengan kejadian ulkus diabetik pada penderita diabetes melitus. Jurnal Kesehatan, 4(1).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Ayu Emillia Safitri, Adi Buyu Prakoso, Muza Ermawati Ulkhasanah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).