HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT IBU TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA

Authors

  • Ayu Emillia Safitri Program Studi S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Duta Bangsa Surakarta
  • Adi Buyu Prakoso Program Studi S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Duta Bangsa Surakarta
  • Muza Ermawati Ulkhasanah Program Studi S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Duta Bangsa Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.30985

Keywords:

balita, perilaku hidup bersih dan sehat ibu, stunting

Abstract

Balita adalah individu atau kelompok orang yang termasuk dalam kelompok umur tertentu. Anak usia dini dibedakan menjadi bayi (0-1 tahun), balita (1-3 tahun), dan anak prasekolah >3-5 tahun ke atas. Stunting merupakan masalah gizi yang disebabkan oleh bermacam-macam faktor dan saling berinteraksi satu sama lain. Macam-macam penyebab stunting adalah pendidikan ibu yang rendah dan pengetahuan ibu yang kurang pemahaman megenai pemenuhan asupan nutrisi pada balita, tidak memberikan air susu ibu (ASI) ekslusif, Pemberian Makan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) yang tidak sesuai umur, Riwayat Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), Riwayat Penyakit Infeksi Seperti ISPA, dan diare berulang-ulang, sanitasi lingkungan yang buruk, dan status ekonomi keluarga yang rendah dalam memenuhan nutrisi pada anak. Kejadian stunting pada balita akan mempengaruhi sistem tubuh yang rendah sehingga rentan terkena serang infeksi kuman dan penyakit lainnya jika tidak bersih dan terawat dalam menjaga kesehatan. Hal tersebut erat kaitannya dengan penerapan PHBS yang dimana memiliki keterkaitan dengan perilaku ibu yang berperan dalam pola pengasuhan balita. Kontribusi ibu sangat berpengaruh dalam menentukan kualitas hidup balita di masa yang akan datang sehingga begitu penting perilaku ibu dalam mengetahui dan memahami cara untuk menerapkan PHBS dengan baik. Perilaku ibu yang baik tentang penerapan PHBS memiliki peluang yang baik bagi kualitas kesehatan sehingga dapat mencegah terjadinya kejadian stunting pada balita. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi yang menggunakan pendekatan cross-sectiona. Teknik pengambilan sampel yang digunakan Teknik sampling. Penelitian ini sebanyak 92 responden.Hasil penelitian diperoleh Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang kurang pada balita sebanyak 52 (56,5%). Hasil uji Chi Square didapatkan nilai p value = 0,00 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan perilaku hidup bersih dan sehat ibu dengan kejadian stunting pada balita.

References

Noor, M. A., Suyanto, S., & Aini, D. N. (2022). Pengetahuan Perawatan Kaki terhadap Resiko Ulkus Diabetik Pasien Diabetes Melitus (DM). Jurnal Keperawatan Silampari, 6(1), 139–144. https://doi.org/10.31539/jks.v6i1.3273

Pola, H., Dengan, M., Sukoharjo, L. G., Azzahra, S., Suharno, P., Studi, P., Keperawatan, S., Kesehatan, I., & Duta, U. (2023). Hubungan pola makan dengan kejadian stunting pada balita usia 1 – 3 tahun di desa langenharjo grogol sukoharjo.

Sangadji, A. M., Perawat, Y., Selatan, S., & Panakkukang, S. (2021). HUBUNGAN PERILAKU DAN PENGETAHUAN IBU DALAM PENERAPAN PHBS DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 3-5 TAHUN HUBUNGAN PERILAKU DAN PENGETAHUAN IBU DALAM PENERAPAN PHBS DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 3-5 TAHUN.

Srimaya. (2020). Hubungan tingkat pengetahuan dan perawatan kaki dengan kejadian ulkus diabetik pada penderita diabetes melitus. Jurnal Kesehatan, 4(1).

Downloads

Published

2024-08-23