FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKTEPATAN KODE DIAGNOSA KASUS KECELAKAAN DI IGD RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2024

Authors

  • immanuel purba Program Studi DIV Manajemen Informasi Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan
  • arjuna ginting Program Studi DIV Manajemen Informasi Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan
  • hotmarina lumban gaol Program Studi DIV Manajemen Informasi Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.30652

Keywords:

aktor penyebab ketidaktepan kode, kode diagnosa, rekam medis

Abstract

Proses menetapkan kode untuk menunjukkan diagnosis penyakit, tindakan, atau layanan yang diterima dikenal sebagai kodifikasi. Konsisten berarti penentuan kodifikasi penyakit dan tindakan secara akurat, terus menerus tepat dalam pengkodean. Misalnya, ketika menetapkan kode penyakit dalam suatu kasus, alasan untuk menetapkan kode penyakit untuk penyakit harus kuat. Kodifikasi adalah penyediaan kode untuk mewakili diagnosis penyakit, prosedur atau tindakan, dan layanan yang diperoleh. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kode diagnosa kasus kecelakaan di IGD Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2024. Rancangan penelitian analisis univariat dengan mendeskripsikan penemuan. Populasi dalam penelitian ini adalah 19 pegawai IGD, 3 admiting service dan 10 perekam medis, sampel dalam penelitian ini sebanyak 32 responden dengan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar cheklist. Analisa data menggunakan analisa univariat untuk melihat faktor man,method,material,dan machine. Hasil penelitian ini diperoleh faktor man sebanyak 7 (22%) sudah mengikuti pelatihan dan 25 (78%) responden yang belum mengikuti kaidah//pelatihan, faktor method sebanyak 19 (59%) mengatakan tidak tersedia SOP tentang koding kasus kecelakaan dan 13 (41%) responden yang mengatakan bahwa SOP tersedia tentang koding kasus kecelakan, faktor materyal sebanyak 32 (100%) responden mengatakan kode diagnosis kasus kecelakaan tertulis pada komputer, faktor machine sebanyak 15 (47%) responden menyatakan tidak ada tabel pendukung tentang koding kasus kecelakaan, namun ada 17 (53%) responden yang mengatakan ada tabel pendukung tentang koding kasus kecelakan. Diharapkan kepada petugas kesehatan agar lebih mendalami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ketidaktepatan kode diagnosa.

References

Bandung, P. P., Maryani, S., Syahidin, Y., & Setiatin, S. (2022). Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Elektronik Kecelakaan Lalu Lintas Dengan Metode V-Model. Jurnal Teknologi Dan Informasi, 4(1), 32–40. http://jurnal.praktisi.ac.id/index.php/jalti/article/view/30

George R. Terry. (2019). Dasar dasar manejemen. https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/6350/Bab 2.pdf?sequence=11

Gisely Vionalita. (2021). kecelakaan. Integration of Climate Protection and Cultural Heritage: Aspects in Policy and Development Plans. Free and Hanseatic City of Hamburg, 2(4), 1–37.

Indawati, L. (2019). Identifikasi Unsur 5M dalam Pemberian Kode Penyakit Dan Tindakan (Systematic Review). Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM), 5(2), 59–64.

Kuntoadi, G. B., & Lestari, S. (2023). Ketidaktepatan Kode Diagnosis Dan Faktor Penyebabnya Di Unit Gawat Darurat Penelitian dilakukan di Unit Gawat Darurat dan Unit Rekam Medis Rumah Sakit Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Tahun 2019 memperlihatkan tingkat ketepatan. 4(1), 871–875.

Mustika, Noor, A. Y., & Seha, N. (2019). Faktor Penyebab Ketidaktepatan Pengodean Kasus Cedera dengan Diagram Fishbone di RS Condong Catur Sleman Yogyakarta. Jurnal Permata Indonesia, 10(November), 46–60.

Permenkes. (2022). Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia 24/MENKES/PER/I/2022. PERMENKES RI No 24/MENKES/PER/I/2022, P. R. N. (2022). Permenkes Ri 24/MENKES/PER/I/2022., 8.5.2017, 2022.

Puspita, C. P. Y., Andriani, R., & Igiany, P. D. (2022). Ketepatan Kode External Cause Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di RSO Prof.Dr.R. Soeharso Surakarta. Prosding Seminar Informasi Kesehatan Nasional, 10–15.

Puspitasari, N. N., & Rahadiyanto, C. (2022). Tinjauan Ketepatan Kodefikasi External Cause Kasus Cedera Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Inap Berdasarkan Icd-10 Di Rumah Sakit Umum Daerah Ra. Kartini Kabupaten Jepara Triwulan I 2022. Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan, 2, 1–7.

Putri, V. R., Fannya, P., Dewi, D. R., & Widjaja, L. (2023). Tinjauan Ketepatan Kode Penyakit Tuberkulosis Paru Berdasarkan ICD-10 pada Pasien Rawat Inap di RSKD Duren Sawit Tahun 2021. Sehat Rakyat: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2(2), 279–289. https://doi.org/10.54259/sehatrakyat.v2i2.1675

Sudirman, Riski, Y. all. (2023). Manajemen Mutu. In Gunadarma University (Issue 7).

Suryam Dora, D. (2017). Ketepatan Penulisan Terminologi Medis Pada Pengodean Diagnosa Pasien Rawat Inap. 6–18.

Taufiq, A. R. (2019). Penerapan Standar Operasional Prosedur (Sop) Dan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit. Jurnal Profita, 12(1), 56. https://doi.org/10.22441/profita.2019.v12.01.005

Utami, Y. T., Hastuti, N. M., & Sari, A. (2022). Keakuratan Kode Diagnosis Cedera Dan External Cause Di Rsud Ir. Soekarno Sukoharjo. Prosiding Seminar Informasi Kesehatan …, 458–466. http://ojs.udb.ac.id/index.php/sikenas/article/download/2095/1653

Uu no.36 tahun 2014. (2014). uu no.36 tahun 2014.

Downloads

Published

2024-08-23