HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Authors

  • Harfi Rif'ani Apriansyah Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta
  • Zita Atzmardina Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.30581

Keywords:

tingkat stres, mahasiswa kedokteran, skripsi, Perceived Stress Scale

Abstract

Stres adalah sesuatu yang dialami oleh semua orang, terutama mahasiswa fakultas kedokteran. Stres biasanya muncul dari masalah atau tugas yang belum terselesaikan, seperti pengerjaan skripsi bagi mahasiswa. Stres memiliki berbagai tingkat dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan tingkat stres antara mahasiswa yang sedang mengambil skripsi dengan mahasiswa yang tidak sedang mengambil skripsi di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara pada tahun 2024. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional dan melibatkan 166 mahasiswa sebagai responden. Data penelitian diambil menggunakan metode random sampling serta dianalisis secara chi-square. Tingkat stres diukur menggunakan Perceived Stress Scale (PSS-10). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan dalam tingkat stres antara kedua kelompok dengan p-value sebesar 0,048. Mahasiswa yang sedang mengambil skripsi cenderung memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak sedang mengambil skripsi. Data menunjukkan bahwa di antara mahasiswa yang sedang mengambil skripsi, 11 (18,96%) mengalami stres ringan, 42 (72,41%) mengalami stres sedang, dan 5 (8,62%) mengalami stres berat. Sementara itu, di antara mahasiswa yang tidak sedang mengambil skripsi, 39 (35,77%) mengalami stres ringan, 66 (60,55%) mengalami stres sedang, dan 4 (3,66%) mengalami stres berat. Temuan ini menyoroti adanya hubungan yang signifikan antara pengerjaan skripsi dan tingkat stres mahasiswa. Faktor-faktor seperti beban akademik, tenggat waktu, dan tekanan berkontribusi terhadap tingginya stres pada mahasiswa yang sedang mengambil skripsi. Disarankan agar fakultas memberikan edukasi manajemen stres dan kesehatan mental secara berkala serta melakukan evaluasi dan pemantauan rutin terhadap tingkat stres mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran dan menyediakan intervensi yang sesuai.

References

Hawari. (2011). Psikiatri Klinis. Hak Cipta 2011. Balai Penerbit FKUI Jakarta.

Harkin, B. F. H. (2019). Hubungan konsep diri dengan tingkat stres dalam menyusun skripsi mahasiswa prodi ilmu keperawatan stikes ramin 2019. Journal of Social and Economics Research, 1(1), 022-029. doi:10.54783/jser.v1i1.4.

Lalenoh, G. A., Zega Ian B. P. N., Yuni I. F., Florensa M. V. A., & N. Mega T. A. S. (2021). Hubungan tingkat stres dengan ide bunuh diri pada mahasiswa. Nursing Current, 9(1), 89-97.

Nababan, D. P. (2021). Tingkat stres pada mahasiswa penulis skripsi di masa pandemi Covid-19. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Savira, F., & Suharsono, Y. (2013). Self-Regulated Learning (SLR) dengan prokrastinasi akademik pada siswa akselerasi. Journal of Mathematics Education, Science and Technology, 1(1), 68.

Sudarya, W. (2014). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi stres pada mahasiswa dalam menyusun skripsi jurusan manajemen Undhiksa angkatan 2009. E-Journal Bisma Upg, 2, 1-10.

Sutjiato, M., Kandou, G. D., & Tucunan, A. A. T. (2015). Internal and external factors correlated with stress levels medical student University of Sam Ratulangi. Manado: JIKMU.

Ulfa, S. H. (2010). Efikasi diri mahasiswa yang bekerja pada saat penyusunan skripsi. Skripsi. Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Downloads

Published

2024-08-22