EFEKTIVITAS SERBUK DAUN PEPAYA (CARICA PAPAYA) TERHADAP PENURUNAN KADAR PEROKSIDA MINYAK JELANTAH DI LABORATORIUM SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH MEDAN 2024

Authors

  • Rica Vera br Tarigan Teknologi Laboratorium Medik, STIKes Santa Elisabeth Medan
  • Asima Ganda Sari br Damanik Teknologi Laboratorium Medik, STIKes Santa Elisabeth Medan
  • Paska Ramawati Situmorang Teknologi Laboratorium Medik, STIKes Santa Elisabeth Medan
  • Cornelius Manik Teknologi Laboratorium Medik, STIKes Santa Elisabeth Medan
  • Seri Rayani Bangun Teknologi Laboratorium Medik, STIKes Santa Elisabeth Medan

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.30363

Keywords:

kadar peroksida, minyak jelantah, serbuk daun pepaya

Abstract

Penggunanan minyak jelantah di kalangan masyarakat masih sangat tinggi, dikarenakan keterbatasan daya beli dan kurangnya pengetahun tentang bahaya pemakaian minyak jelantah secara terus-menerus. Kadar peroksida yang tinggi pada minyak jelantah memicu terjadinya radikal bebas didalam tubuh. Oleh karena itu, diperlukan suatu zat yang dapat menurunkan kadar peroksida pada minyak jelantah seperti serbuk daun pepaya. Serbuk daun pepaya memiliki zat antioksidan yang dapat menurunkan radikal bebas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas serbuk daun pepaya terhadap penurunan kadar peroksida minyak jelantah. Rancangan penelitian menggunakan metode Pre-eksperimen dengan desain One Group Pretest-posttest. Populasi adalah minyak goreng kemasan berjumlah 8 liter yang dilakukan penggorengan ubi jalar pada waktu 30 menit, 60 menit, 90 menit di suhu 180oC. Penarikan sampel dilakukan dengan total sampling. Hasil diperoleh serbuk daun pepaya efektif menurunkan kadar peroksida pada minyak jelantah, pada perendaman 5gr, 10gr, dan 15 gr, dengan waktu perendaman serbuk daun pepaya 0 hari, 2 hari, 4 hari, dan 6 hari. Hasil analisis data dari uji two way anova didapatkan nilai sig.< 0.05, hal ini menunjukkan perendaman serbuk daun pepaya memiliki efektivitas terhadap penurunan kadar peroksida pada minyak jelantah. Dari hasil penelitian yang layak pakai itu perendaman 5gr dan 10gr. Perendaman 15gr di hari ke-6 terjadai penurunan yang tinggi, tetapi tidak dianjurkan untuk digunakan karena terbentuknya senyawa baru ditandai dengan adanya perubahan warna.

References

Aisyah, S., Balqis, U., & Friyan, K. (2014). Histopatologi Jantung Tikus Putih (Rattus norvegicus) Akibat Pemberian Minyak Jelantah. Jurnal Medika Veterinaria, 8(1), 87–90.

Handajani, F. (2019). Oksidan dan Antioksidan pada beberapa penyakit dan proses penuaan (1st ed., Issue July). Zifatama Jawara.

Husnah, & Nurlela. (2020). Analisa Bilangan Peroksida Terhadap Kualitas. Jurnal Universitas PGRI Palembang, 5(1), 65–71.

Kartikorini, N., Kunsah, B., & Ariana, D. (2021). Efektivitas Lama Perendaman Serbuk Kulit Jeruk Manis (Citrus sinensis) Terhadap Bilangan Peroksida Pada Minyak Jelantah. The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist, 4(2), 216.

Kemenkes, R. (2022). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2022.

Megawati, M., & Muhartono. (2019). Konsumsi Minyak Jelantah dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan. Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Majority |, 8(2), 259–264.

Peristiowati, Y., & Puspitasari, Y. (2018). Potensi Daun Pepaya Dalam Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita (pertama). Indomedika Pustaka.

Perwitasari, D. S. (2016). Teknologi Peningkatan Kualitas Minyak Goreng Bekas (Issue July).

Rengga, W. D. P. (2020). Karbon Aktif: Perpanjangan Masa Pakai Minyak Goreng.

Rohmawati, S., Pangestuti, R. D., & Widajanti, L. (2017). Perbedaan Jumlah Bilangan Peroksida Minyak Goreng Dengan Penambahan Bawang Merah Dan Bawang Putih Sebagai Antioksidan Alami (Pada Pedagang Gorengan Di Wilayah Kecamatan Tembalang Kota Semarang Tahun 2016). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5(1), 307–314.

Safangatin, P. (2016). Perilaku Ibu Dalam Menggunakan Minyak Goreng Yang Aman Bagi Kesehatan.

Downloads

Published

2024-08-30