SKRINING HbE METODE ELEKTROFORESIS GEL SEBAGAI DETEKSI DINI B-TALASEMIA PADA MAHASISWI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH MEDAN 2024
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.30362Keywords:
Talasemia, HbE, kadar Hb, Elektroforesis gel, PCRAbstract
Kasus talasemia dapat dijumpai dibeberapa negara, termasuk di Indonesia. Talasemia merupakan kelainan genetik dan salah satu jenis talasemia yaitu B-Talasemia yang disebabkan karena adanya kerusakan rantai B-globin pada kromosom 11. Kelainan B-Talasemia sering terjadi bersamaan dengan hemoglobinopati yaitu HbE, diakrenakan adanya substitusi GAG AAG di kodon ke-26 gen B-globin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya gen HbE melalui tes skrining, yang menggunakan metode elektroforesis gel sebagai deteksi dini B-Talasemia pada mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel yaitu 35. Hasil penelitian menunjukkan 95% rata-rata nilai kadar Hb mahasiswi berada diantara 10,84 gr/dL sampai dengan 11,26 gr/dL. Hasil tes skrining HbE metode elektroforesis gel yaitu tidak terlihat adanya pita pada gen HbE, ini kemungkinan disebabkan beberapa hal yaitu kontaminasi terhadap sampel yang dapat menurunkan kemurnian DNA, pewarnaan DNA yang mempengaruhi visualisasi pita DNA, suhu dan waktu selama proses PCR menyebabkan terganggunya fungsi primer. Dari hasil tersebut, disimpulkan bahwa persentase HbE pada mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan tidak dapat ditentukan.References
Aisy, R. (2018). HUBUNGAN KONSUMSI MI INSTAN DAN TINGKAT KECUKUPAN ZAT BESI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN DARRUL QUR’AN KOTA SEMARANG (p. 10).
Akhdiyat, H. R. (2019). Analisis Kadar Hemoglobin Pada Pasien Penderita Gagal Ginjal Kronik. International Journal of Applied Chemistry Research, 1(1), 1–5. https://doi.org/10.23887/ijacr.v1i1.28708
Armilla, R. (2017). Mutasi gen beta globin pada siswi SMAN 1 Sukaraja, Sukabumi. Repository.Uinjkt.Ac.Id. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/37173%0Ahttp://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37173/1/RAISSYA ARMILLA-FKIK.pdf
Athiah, M., Safyudin, S., & Oswari, L. D. (2021). Skrining Thalassemia Beta Minor Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 8(2), 111–120. https://doi.org/10.32539/v8i2.13257
Baruah, A., & Baruah, M. K. (2020). Phenotypic Diversity and Clinico-Hematological Profile of Hb E-Beta Thalassemic Children. Indian Journal of Hematology and Blood Transfusion, 36(1), 117–122. https://doi.org/10.1007/s12288-019-01150-5
Basumatary, N., Baruah, D., Sarma, P. K., & Sarmah, J. (2021). Compound heterozygosity for hemoglobin S and hemoglobin E in a family of Proto-Australoid origin: a case report. Journal of Medical Case Reports, 15(1), 1–4. https://doi.org/10.1186/s13256-021-02974-4
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Novarianti Gea, aska Ramawati Situmorang, Rica Vera Br Tarigan, David Sumanto Napitupulu
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).