HUBUNGAN USIA, JENIS KELAMIN TERHADAP POLA MAKAN DAN RISIKO DIABETES MELITUS DI DESA AIR HITAM
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.30318Keywords:
diabetes mellitus, usia, jenis kelamin, pola makanAbstract
Diabetes Mellitus merupakan kondisi degeneratif yang terkait erat dengan asupan makanan. Jenis, jumlah, dan komposisi makanan yang dikonsumsi sehari-hari disebut sebagai “pola makan”. Pola makan melibatkan variasi jenis makanan, jumlah, dan jadwal konsumsi. Kebiasaan makan yang tidak baik dapat meningkatkan kadar glukosa darah dan risiko diabetes mellitus. Perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia cenderung mengikuti pola hidup Barat, menyebabkan pola makan yang tinggi kalori, lemak, dan kolesterol, terutama dari makanan cepat saji, yang meningkatkan risiko diabetes. Peningkatan usia mengubah metabolisme karbohidrat dan pelepasan insulin, mempengaruhi kadar glukosa darah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana kaitan pola makan dan risiko terjadinya diabetes melitus dengan usia dan jenis kelamin. Metode penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan desain penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Desa Air Hitam, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, pada bulan Maret 2024, Besar sampel pada penelitian ini adalah 33 responden. Data yang di peroleh di analisis secara univariat dan di tampilkan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian ini mayoritas responden terdapat pada jenis kelamin perempuan sebanyak 28 orang (85%), dan laki-laki sebanyak 5 orang (15%) dengan usia 30-40 sebanyak 15 orang (45%), dan usia >40 sebanyak 18 orang (55%) dengan perilaku pola makan responden yang kurang baik, gaya hidup dan perilaku individu yang buruk. Simpulan, adanya kaitan antara usia dengan risiko diabetes melitus, dengan ditandai usia >40 tahun bahkan dibawah usia 40 tahun terkena diabetes mellitus. Dan adanya kaitan antara jenis kelamin dengan risiko diabetes mellitus, yang mana jenis kelamin perempuan lebih sering terkena diabetes melitus dibandingkan laki-laki dan pengaruh pola makan yang tidak baik meningkatkan risiko diabetes mellitus.References
ung, S. Q. M., & Hansen. (2022). Studi Konsumsi Junk Food dan Soft Drink Sebagai Penyebab terjadinya Diabetes Melitus Tipe 2. Burneo Sudent Reserch, 1(2), 1774–1782. https://journals.umkt.ac.id/index.php/bsr/article/view/3013
Amalia, A., & Dewi, A. (2023). Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskemas Medan Johor. Jurnal Pendidkan Tambusai, 3(2), 205–208. https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/9581
Ariwati, V. D., Martina, M., Ka, R. T., Kusumawati, K., Nufus, H., Anggi, A., & Wandira, B. A. (2023). Pendidikan Kesehatan tentang Diabetes Melitus pada Masyarakat RT 3 Kelurahan Curug, Kota Depok. Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 47–54. https://doi.org/10.37402/abdimaship.vol4.iss1.217
Aswadi., Suryanti., & Sumardi, S. (2022). HUBUNGAN GAYA HIDUP DAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KOTA. Jurnal Promotif Prefentif, 4(2), 116–123.
Evri Ulfianasari, Karina Megasari Winahyu, A. A. A. N. (2022). Monitoring Glukosa Secara Berkelanjutan terhadap Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe-1 dan Tipe-2 Donny. Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI), 6(1).
Handayani, I., Syahputra Siregar, I., & Putih Ramadan, C. (2024). Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Diabetes Mellitus di Puskesmas Binjai Kota Kota Binjai. JINTAN: Jurnal Ilmu Keperawatan, 4(1), 94–104. https://doi.org/10.51771/jintan.v4i1.697
Murtiningsih., M. K., Pandelaki., K., & Sedli, B. P. (2021). Gaya Hidup sebagai Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Made. E-CliniC, 9(2), 329–333.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Puan Maulida Syifa Rizqi, Sentia Dewi, Wuni Barokah, Nofi Susanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).