HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN EMOTIONAL EATING DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR

Authors

  • Nurul Fadilah Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
  • Lailatul Muniroh Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
  • Shamarayunda Zulkarnain Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.30163

Keywords:

emotional eating, kualitas tidur, status gizi, stres akademik

Abstract

Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan peningkatan masalah overweight dan obesitas pada individu 18 tahun ke atas dari 2007 hingga 2018. Meski mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat telah memperoleh pengetahuan tentang kesehatan dan gizi selama perkuliahan, permasalahan gizi masih terjadi. Penyusunan skripsi membawa kendala dan tuntutan, meningkatkan tingkat stres pada mahasiswa tingkat akhir. Makanan sering dijadikan pelarian untuk mengatasi tekanan, dan memicu perilaku makan emotional eating. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara tingkat stres, emotional eating dan status gizi pada mahasiswa tingkat akhir. Penelitian ini berjenis observasional dengan desain cross-sectional di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Sampel berjumlah 53, diambil melalui teknik proportional random sampling. Data dikumpulkan melalui Google-form yang mencakup karakteristik responden, kuesioner tingkat stres dan emotional eating. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson melalui SPSS versi 25. Hasilnya menunjukkan mayoritas responden mengalami tingkat stres sedang (54,3%), melakukan emotional eating (67,4%) dan 43,4% memiliki status gizi kurang baik. Terdapat hubungan signifikan antara tingkat stres (p=0,040) dan emotional eating (p=0,010) dengan status gizi. Kesimpulannya, mahasiswa tingkat akhir dengan status gizi kurang baik cenderung mengalami tingkat stres lebih tinggi dan melakukan emotional eating dibandingkan dengan yang memiliki status gizi normal. Disarankan bagi responden untuk melakukan manajemen stres, mengonsumsi makanan sehat, serta berolahraga teratur.

References

Masdar, H., Saputri, P.A., Rosdiana, D., Chandra, F. and Darmawi, D. (2016) ‘Depresi, ansietas dan stres serta hubungannya dengan obesitas pada remaja’, Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 12(4). pp. 138-143.

Miliandani, D. and Meilita, Z. (2021) ‘Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Status Gizi Mahasiswa Tingkat Akhir Di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam As-Syafi’iyah Jakarta Timur Tahun 2021’, Afiat, 7(1). pp. 31-43.

Mohammadifard, N., Sajjadi, F., Haghighatdoost, F., Masoodi, S., Sadeghi, M., Roohafza, H., Maghroun, M., Alikhasi, H., Zamaneh, F., Zakeri, P. and Karimi, S. (2023) ‘The association between daytime sleep and general obesity risk differs by sleep duration in Iranian adults’, Annals of Human Biology, 50(1). pp. 211-218.

Rahmati-Najarkolaei, F., Talatappeh, H.D. and Naghavi, S. (2015) ‘Physical activity and nutrition status in the university students: A mix method study’, Journal of Health Policy and Sustainable Health, 2(2).Ramteke PV, Ansari RJ. (2016) ‘Stress and Anxiety Among First Year and Final Year Engineering Students’, Int J AdvRes Educ Technol Stress. 3(4). pp. 17–21.

Roelyana, S., & Listiyandini, R. A. (2016) ‘Peranan Optimisme terhadap Resiliensi pada Mahasiswa Tingkat Akhir yang Mengerjakan Skripsi’, Prosiding Konferensi Nasional Peneliti Muda Psikologi Indonesia, 1(1). pp. 29–37.

Rohmah, N. (2022) Stres Dan Perilaku Emotional Eating Pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Roring, N.M., Posangi, J. and Manampiring, A.E. (2020) ‘Hubungan antara pengetahuan gizi, aktivitas fisik, dan intensitas olahraga dengan status gizi’, Jurnal Biomedik: Jbm, 12(2). pp. 110-116.

Downloads

Published

2024-08-23