ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN ANTIRETROVIRAL (ARV) PADA PENGIDAP HIV/AIDS HETEROSEKSUAL DI KOTA MANADO

Authors

  • Nathanael Yngwie Christian Subadio Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado
  • Nurdjannah Jane Niode Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado
  • Aaltje Ellen Manampiring Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.30059

Keywords:

antiretroviral, heteroseksual, HIV/AIDS, kepatuhan pengobatan

Abstract

Kasus HIV/AIDS beberapa tahun terakhir terus bertambah di provinsi Sulawesi Utara khususnya Kota Manado. Laporan Kementerian Kesehatan capaian pengidap HIV/AIDS dalam pengobatan minimal 6 bulan kemudian di tes Viral Load (VL) dengan hasil tersuspresi masih di bawah target 95%. Oleh sebab itu, ketidakpatuhan pengidap pada terapi antiretroviral dapat menyebabkan efek negatif yang sangat besar. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pengobatan antiretroviral pada pengidap HIV/AIDS heteroseksual di Kota Manado. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang. Penelitian dilaksanakan di Layanan Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP) RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou, Kota Manado periode Desember 2023 – Mei 2024. Responden dalam penelitian ini sebanyak 254 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden terdistribusi terbanyak pada usia 20-29 tahun (50%), berjenis kelamin laki-laki (62,2%), tingkat pendidikan tamat SMA (50%), dan berada di stadium klinis III (36,6%). Hasil analisis bivariat kepatuhan pengobatan antiretroviral pada pengidap HIV/AIDS heteroseksual adalah usia (p=0,926), jenis kelamin (p=0,028), tingkat pendidikan (p=0,805), dan stadium klinis (p=0,004). Hasil analisis multivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara stadium klinis 4/lanjut dengan kepatuhan pengobatan antiretroviral pengidap HIV/AIDS heteroseksual dengan nilai p value 0,015 (OR= 2,715; 95% CI= 1,217-6,055). Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan stadium klinis dengan kepatuhan pengobatan antiretroviral pada pengidap HIV/AIDS heteroseksual di Kota Manado.

References

Boseren, S., Manik, I. R. U., & Maran, P. W. B. (2022). Hubungan Karakteristik dan Layanan Kesehatan dengan Kepatuhan Minum Obat Antiretroviral (ARV) pada Penderita HIV/AIDS di RSUD Biak. Jurnal Ilmiah Obsgin, 14(4), 118–123.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2021). AIDS and Opportunistic Infection. U.S.A Department of Health and Human Services. U.S.A Department of Health and Human Services.

Debby, C., Sianturi, S. R., & Susilo, W. H. (2019). Factors Related to Compliance of ARV Medication in HIV Patients at RSCM Jakarta. Jurnal Keperawatan, 10(1), 15–22.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. (2022). Situasi HIV/AIDS Sulawesi Utara Tahun 2022. Manado: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara.

Dirjen P2P Kemenkes RI. (2022). Laporan Eksekutif Perkembangan HIV AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) Triwulan IV Tahun 2022. Jakarta: Kemenkes RI.

Fahriati, A. R., Indah, F. P. S., Satria, B. M., & Mutoharoh, A. A. (2021). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Minum Antiretroviral pada ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) Berdasarkan Systematic Literature Review. PHRASE (Pharmaceutical Science Journal), 1(1), 29–46.

Framasari, D. A. (2020). Kepatuhan Anti Retroviral (ARV) Pada Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) Di Kota Palembang. Tesis: Universitas Sriwijaya.

Iuga, A. O., & McGuire, M. J. (2014). Adherence and health care costs. Risk Management and Healthcare Policy, 7, 35–44.

Kambu, Y., Waluyo, A., & Kuntarti, K. (2016). Umur Orang dengan HIV AIDS (ODHA) Berhubungan dengan Tindakan Pencegahan Penularan HIV. Jurnal Keperawatan Indonesia, 19(3), 200–207.

Kemenkes. (2022). Profil Kesehatan Indonesia 2021. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian PPN, & BAPPENAS. (2020). Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Aksi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs). Kedeputian Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Jakarta: Kementerian Pembangunan Nasional dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia

Mitiku, H., Weldegebreal, F., & Teklemariam, Z. (2015). Magnitude of opportunistic infections and associated factors in HIV-infected adults on antiretroviral therapy in eastern ethiopia. HIV/AIDS - Research and Palliative Care, 7, 137–144.

Nandasari, F., & Hendrati, L. Y. (2015). Identifikasi Perilaku Seksual dan Kejadian HIV (Human Immunodeficiency Virus) pada Sopir Angkutan Umum di Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Berkala Epidemiologi, 3(1), 377–386.

Prasetyo, A., & Kurwiyah, N. (2021). Jumlah CD4, Stadium Klinis, dan Kepatuhan Terapi ARV dapat Mempengaruhi Terjadinya Infeksi Oportunistik pada Penderita HIV di Poli Imunologi RS Pelni. 1-18.

Suryana, K., Suharsono, H., Indriyani, A. W., Ariani, L. N. A. W., Putra, W. W. S., & Yaniswari, N. M. D. (2022). Factors associated with anti-retroviral therapy adherence among patients living with HIV during the COVID-19 pandemic: A cross-sectional study. Frontiers in Psychiatry, 13, 1–7.

Tegegne, K. D., Cherie, N., Tadesse, F., Biset, G., Tilahun, L., & Kassaw, M. W. (2022). Incidence and Predictors of Opportunistic Infections Among Adult HIV Infected Patients on Anti-Retroviral Therapy at Dessie Comprehensive Specialized Hospital, Ethiopia: A Retrospective Follow-Up Study. HIV/AIDS - Research and Palliative Care, 14, 195–206.

WHO. (2023). HIV Statistics, Globally and by WHO region 2023. Jenewa: World Health Organization.

Downloads

Published

2024-06-29

Issue

Section

Articles