GAMBARAN SANITASI KAPAL DI WILAYAH KERJA BALAI KEKARANTINAAN KESEHATAN KELAS I PROBOLINGGO WILAYAH KERJA TANJUNGWANGI, KABUPATEN BANYUWANGI, JAWA TIMUR

Authors

  • Nijma Annisa Airlangga University
  • Syahrul Ramadhan Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran dan Ilmu Alam, Universitas Airlangga
  • Retno Adriyani Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga3
  • Jayanti Dian Eka Sari Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran dan Ilmu Alam, Universitas Airlangga
  • Nungki Najfaris Alami Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Probolinggo Wilayah Kerja Tanjungwangi
  • Eni Maskinah Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Probolinggo Wilayah Kerja Tanjungwangi
  • Haryo Bimo U. Yudho Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Probolinggo Wilayah Kerja Tanjungwangi
  • Moch. Wirjo Utomo Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Probolinggo Wilayah Kerja Tanjungwangi

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.29752

Keywords:

kecoa, sanitasi kapal, tikus

Abstract

Sanitasi kapal merupakan aspek krusial dalam memutus mata rantai penularan penyakit dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai sanitasi kapal yang sandar di Pelabuhan Tanjung Wangi dan Pelabuhan Ketapang selama periode Januari hingga Desember 2023. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross-sectional, di mana data dikumpulkan melalui observasi langsung menggunakan formulir pemeriksaan sanitasi kapal. Sebanyak 2.327 kapal yang sandar di Pelabuhan Tanjung Wangi dan Pelabuhan Ketapang diperiksa dalam penelitian ini. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif, dan hasil pemeriksaan sanitasi kapal dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 40 Tahun 2015 tentang Sertifikat Sanitasi Kapal. Dari keseluruhan kapal yang diperiksa, ditemukan bahwa 2.322 kapal (99,76%) telah memenuhi syarat sanitasi sesuai dengan peraturan yang ada, sementara lima kapal (0,24%) tidak memenuhi syarat. Bagian kapal yang tidak memenuhi syarat meliputi geladak tempat parkir mobil, kantin, dek penumpang, dapur, gudang, ruang makan, dan tempat tidur ABK. Pada kelima kapal yang tidak memenuhi syarat ini ditemukan tanda-tanda keberadaan dan penemuan vektor serta rodent seperti tikus dan kecoa. Penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas kapal telah memenuhi standar sanitasi yang ditetapkan, namun masih ada sebagian kecil kapal yang memerlukan perhatian lebih lanjut untuk perbaikan sanitasi, terutama pada bagian-bagian tertentu yang rentan terhadap keberadaan vektor dan rodent.

References

Hidayah, M., Syafiuddin, A., & Utama, M. A. H. (2023). Hasil Pemeriksaan Sanitasi Kapal dalam rangka Penerbitan Sertifikat Sanitasi Kapal di Kantor Kesehatan Kelas I Surabaya Wilayah Kerja Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Jenggala, 2(1), 2870–7976.

Marlina, L., Khairiyati, L., Waskito, A., Rahmat, A. N., Ridha, M. R., & Andiarsa, D. (2021). Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu. In Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu.

Ni’ma, N. A. M., . S., & . N. (2020). Analisis Faktor Sanitasi Kapal Terhadap Tanda-Tanda Keberadaan Tikus (Studi pada Kapal Penumpang yang Bersandar di Pelabuhan Kalianget 2019). Gema Lingkungan Kesehatan, 18(2), 77–82. https://doi.org/10.36568/kesling.v18i2.1075

Nuraini, N. (2018). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Keberadaan Tikus Di Kantin Pelabuhan Dwikora Kota Pontianak. Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa, 1(1), 47. https://doi.org/10.29406/jkmk.v1i1.980

Putri, I. A. (2017). Evaluasi Sanitasi dan Keberadaan Vektor pada Kapal Barang dan Kapal Penumpang di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. 5, 1–23.

Downloads

Published

2024-08-23